Pada 11 Desember 1985, unit Lintas Udara 101 Angkatan Darat AS meninggalkan Kairo, Mesir, dengan menggunakan Arrow Air DC-8 atau dikenal juga Arrow Air Flight 1285. Mereka akan pulang ke Fort Campbell, Kentucky, setelah misi penjaga perdamaian selama enam bulan di Sinai.
Setelah satu kali singgah di Jerman, mereka mendarat untuk mengisi bahan bakar di Bandara Gander, di Newfoundland, Kanada, dan disinilah misteri kecelakaan pesawat Gander dimulai.
Misteri Kecelakaan Pesawat Gander
Tepat setelah lepas landas, Arrow Air Flight 1285 tiba-tiba jatuh, dan menewaskan 248 tentara. Puing-puing pesawat berserakan hampir seperempat mil. Dan hampir langsung saat itu juga, sebuah organisasi teroris yang dijuluki Islamic Jihad, mengaku bertanggung jawab.
Tetapi pejabat Angkatan Darat AS dengan cepat menepis kemungkinan keterlibatan teroris. Kemudian, Dewan Penyelidikan Kanada menyatakan bahwa adanya es di sayap pesawat lah yang telah membuatnya jatuh.
Namun, empat dari sembilan anggota dewan secara terbuka tidak setuju dengan pernyataan tersebut, mereka bersikeras bahwa es tidak akan menyebabkan kecelakaan itu. Insinyur Penerbangan Les Filotas adalah salah satu anggota dewan yang tidak setuju:
“Pasti ada semacam ledakan. Ledakan kecil yang menonaktifkan sistem kontrol. Tapi apa yang menyebabkan ledakan itu, apakah itu sabotase atau apakah itu ledakan tidak disengaja dari beberapa jenis peralatan militer yang dibawa secara ilegal? kami benar-benar tidak memiliki gagasan yang lebih baik daripada yang kami miliki pada tahun 1988. “
Bagi empat anggota dewan yang berbeda pendapat, kecelakaan itu sendiri tampak sangat tidak biasa. Biasanya, dalam kecelakaan lepas landas, sebagian besar pesawat tetap utuh, dan akan ada banyak penumpang yang selamat.
Tetapi di Gander, menurut Les, reruntuhan itu sangat terfragmentasi dan tidak ada yang selamat:
“Jenis kecelakaan lepas landas yang normal bisa sangat serius dan bisa melibatkan kebakaran, tapi pada dasarnya, pesawat tidak akan hancur total.”
Pemerintah AS membantah keras bahwa bahan peledak atau amunisi diangkut sebagai kargo. Namun, laporan saksi mata dari bandara Kairo membantah klaim pemerintah tersebut. Mereka mengatakan bahwa ada beberapa kotak kayu besar dimuat ke dalam pesawat.
Banyak yang percaya kotak itu berisi beberapa jenis senjata rahasia. Salah satu petugas penyelamat, Harvey Day, mengatakan dia melihat lima kotak kayu di lokasi kecelakaan Gander:
“Saya memutuskan untuk turun melihat apa yang ada di area tersebut. Dan saya melihat lima kotak kayu besar. Berwarna hitam, agak terbakar karena api, dan saya melihat benda-benda seperti misil, dan kotak logam kecil yang tampak seperti kotak amunisi. Dan semuanya ditumpuk dengan sangat rapi di area yang tertutup ini. ”
Harvey mengatakan di insiden kecelakaan pesawat aneh tersebut dia juga melihat tumpukan reruntuhan yang tidak biasa mulai terbakar dan tak kendali. Dua petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkannya dengan air:
“Dan begitu airnya dimatikan, kobaran api itu kembali menyala lagi. Dan dia berkata, ‘Kita harus melakukan ini terus menerus sampai apapun yang disana terbakar habis atau menjadi dingin dan tak menyala lagi”
Dalam beberapa minggu, Harvey dan beberapa petugas penyelamat lainnya mulai mengeluhkan masalah kesehatan. Gejala-gejalanya terdengar mencurigakan salah satunya adalah keracunan radiasi, dan ada beberapa yang mengalami masalah hati hingga serangan jantung.
Harvey Day mengatakan dia menerima beberapa laporan kesehatan yang mengganggu:
“Ketika laporan medis masuk, resepsionis menelepon saya. Dan saya mendatanginya, dan saya tidak akan pernah melupakan ini, dia berkata, ‘Harvey, berapa banyak yang kamu minum?’ Saya berkata, ‘Maksud anda?’ Dia kembali bertanya, ‘Berapa banyak yang kamu minum?’ Saya menjawab, ‘Saya tidak minum. Mengapa?’ Dia berkata, ‘Anda punya hati yang setara dengan seseorang yang minum berlebihan selama 20 tahun atau lebih.’ Aku benar-benar tidak percaya apa yang dia katakan. “
Menurut satu sumber yang tidak disebutkan namanya, pemerintah AS menutup catatan kecelakaan itu selama tujuh puluh tahun. Namun, beberapa instansi pemerintah, termasuk Departemen Pertahanan dan Badan Keselamatan Transportasi Nasional, menyangkal adanya catatan semacam itu.
Dr. Douglas Phillips adalah ayah dari salah satu korban kecelakaan:
“File insiden Gander tidak akan disegel selama tujuh puluh tahun jika itu penyebabnya hanya es. Kami tahu bahwa pasti ada sesuatu yang memalukan secara politik yang bisa sangat berbahaya bagi pemerintahan Reagan sehingga harus ditutup-tutupi. “
Zona Phillips sang ibu juga mengatakan:
“Seperti yang dikatakan salah satu anggota keluarga, dia ingin tahu apakah anggota keluarganya meninggal karena melindungi negara ini atau apakah dia meninggal karena pemerintah kita melindungi dirinya sendiri.”
Penyelidik pemerintah AS memang terlihat berperilaku aneh. Untuk satu hal, lokasi kecelakaan dibuldoser dalam waktu tiga bulan, dan ini adalah praktik yang sangat tidak biasa. Angkatan Darat AS mengatakan itu dilakukan hanya untuk mencegah “pemburu suvenir”.
Sebagai aturan, seharusnya pesawat yang jatuh dirakit kembali untuk mempelajari kecelakaan yang dialami. Tetapi dalam tindakan yang sangat tidak biasa ini, pihak berwenang dengan cepat mengubur puing-puing dari situs Gander di tempat pembuangan sampah.
Dr. Douglas Phillips dan istrinya Zona merasa terganggu dengan laporan resmi tersebut. Putra mereka tewas dalam kecelakaan itu dan mereka membentuk sebuah organisasi bernama Families for Truth about Gander.
Mereka meminta beberapa bagian reruntuhan dan terkejut ketika pemerintah benar-benar mengirimnya. Seorang ahli yang disewa untuk menganalisis potongan-potongan tersebut mengklaim bahwa ujung-ujung dari bangian tersebut telah bengkok ke luar, menunjukkan bahwa ada ledakan yang terjadi di dalam pesawat.
Bagi Dr. Phillips, ini hanya berarti satu hal:
“Pesawat itu meledak di udara, kemudian jatuh dan menghantam tanah menjadi bola api raksasa ketika bahan bakarnya menyala. Saya sangat yakin bahwa ada kebakaran atau ledakan, saat pesawat masih dalam penerbangan. “
Dr. Phillips menemukan satu fakta terakhir. Otopsi mengungkapkan bahwa banyak tentara yang tewas memiliki sejumlah besar karbon monoksida di tubuh mereka:
“Laporan toksikologi menunjukkan bahwa korban memang menghirup karbon monoksida sebelum pesawat menghantam tanah dan meledak. Ini pasti dari ledakan, api atau ledakan di pesawat. “
Pada tahun 1990, Kongres mengadakan dengar pendapat tentang bencana Gander. Panitia menyalahkan penyelidikan pemerintah, tetapi tidak menuntut penyelidikan baru. Keluarga prajurit yang terbunuh di Gander dibiarkan bertanya-tanya mengapa dan bagaimana orang yang mereka cintai tewas dalam insiden tersebut.
Dan hingga hari ini misteri kecelakaan pesawat Gander belum pernah benar-benar terpecahkan.