Pascagoula adalah sebuah kota di Jackson County, Mississippi, Amerika Serikat. Meskipun populasi di Jackson County saat ini mencapai angka 30.000, namun ada suatu masa ketika daerah ini masihlah sebuah desa nelayan kecil yang tenang dan membosankan.
Hingga pada saat perang dunia kedua, Jackson County mendapatkan kehidupan yang baru karena menjadi produsen utama kapal perang militer dan mulai banyaknya pendatang yang menempati daerah ini dan secara subtansial daerah ini meningkat tiga kali lipat hanya dalam waktu dua tahun.
Namun sayangnya, hal tersebut juga membawa dampak buruk yang tidak diinginkan untuk kota Pascagoula . Salah satunya adalah dengan bertambahnya kasus kriminal dan “sampah” masyarakat, seperti pencuri, pemabuk dan mafia-mafia yang membuat kota ini tidak setenang dan semembosankan seperti dulu.
Dan selama tahun-tahun pada masa perang dunia kedua, ada satu kasus kriminal aneh dan sangat misterius yang menghantui kota Pascagoula.
Pada malam yang tenang di 05 Juni 1942, dua wanita muda bernama Mary Briggs dan Edna Hydel sedang tidur di kamar mereka di biara Our Lady of Victories, hingga tiba-tiba mereka dikejutkan olah suara benturan keras yang terdengar dari jendela kamar.
Secara sama-samar di sana terlihat seorang pria pendek dan agak gemuk yang mengenakan baju lengan panjang berwarna putih. Pria tersebut menatap tajam ke arah Mary dan Edna, lalu melompat ke luar dan menghilang di gelapnya malam.
Mereka memeriksa ruangan mereka dan ternyata tidak ada yang hilang. Namun mereka baru menyadari bahwa masing-masing dari mereka kehilangan sebagian rambut mereka, seolah-olah baru saja di potong dengan gunting.
Meskipun tidak ada yang terluka, namun memikirkan ada orang yang berkeliaran di luar sana dan membawa-bawa gunting untuk memotong rambut seseorang secara diam-diam tentunya sangat menyeramkan.
Pada saat melaporkan kejadian tersebut, polisi menganggap bahwa itu hanya ulah teman mereka yamg iseng, dan tidak menanggapinya sebagai masalah yang serius. Mereka tidak mengetahui bahwa apa yang dialami oleh Mary dan Edna hanyalah sebuah permulaan dari serangkaian kejadian serupa yang akhirnya menjadi misteri hingga sekarang.
Seminggu kemudian, Pria misterius tersebut berhasil menyusup ke rumah David G. Peattie dan memotong rambut anak perempuan mereka yang berusia 6 tahun, Carol. Padahal ia sedang tidur tepat di samping saudara laki-lakinya.
Tak ada yang menyadari hal tersebut hingga keesoka paginya. Satu-satunya bukti yang tertinggal hanyalah sebuah jejak kaki berpasir di dekat jendela. Tidak ada yang terluka, tidak ada barang yang rusak, tidak ada yang hilang, kecuali beberapa helai rambut dari gadis kecil berumur 6 tahun itu.
Setelah itu, ada 3 kejadian lainnya yang mengikuti. Setiap kejadian selalu memiliki pola yang sama, beberapa helai rambut gadis di rumah tersebut akan hilang dan tidak ada barang yang hilang maupun korban yang terluka. Namun di antara kejadian-kejadian tersebut, terdapat satu laporan mengenai adanya tindak kekerasan.
Di tengah malam, Tuan dan Nyonya Heidelberg, diserang oleh seseorang menggunakan sebuah pipa besi yang membuat mereka harus kehilanggan beberapa gigi mereka hingga akhirnya tidak sadarkan diri di pinggir jalan.
Namun masih belum diketahui apakah kejadian itu berhubungan dengan sang pencuri rambut misterius atau tidak, namun kejadian tersebut menunjukan bahwa setiap tindak kriminal dapat berpotensi pada tindak kekerasan. dan akan memicu kepanikan yang lebih besar.
Kejadian demi kejadian terus terjadi hingga menarik perhatianmedia massa. Pencuri rambut tersebut langsung mendapatkan julukan, “The Phantom Barber of Pascagoula” -Hantu Pencukur Rambut Pascagoula.
Orang-orang mulai takut untuk keluar saat malam hari, dan mereka mulai selalu memastikan jendela dan pintu terkunci rapat. Bahkan ada beberapa orang yang melakukan shift jaga malam agar dapat memastikan penyusup gila tersebut tidak datang untuk mengambil rambut mereka.
Fenomena ini bahkan mempengaruhi kinerja industri pembuatan kapal militer, karena banyak buruh-buruh yang memilih untuk tidak bekerja agar dapat melindungi keluarga mereka. Namun, terlepas dari semua tindakan pencegahan yang telah dilakukan, tetap saja masih banyak kasus-kasus mengenai Hantu Pencukur Rambut yang dilaporkan di minggu-minggu berikutnya.
Dengan banyaknya laporan yang diberikan masyarakat, kepolisian menemukan beberapa fakta aneh di setiap kejadian. Yaitu, Sang penyusup lebih cenderung memilih rambut berwarna pirang, dan lebih aktif melakukan tindakannya di hari Senin dan Jumat. Selain itu, dalam setiap kasusnya ia selalu berhasil melakukan tindakannya “tanpa terlihat”.
Meskipun tidak ada laporan mengenai The Phantom Barber yang menyebabkan korbannya terluka secara fisik, namun tindakan kriminal itu tetap menimbulkan kepanikan untuk masyarakat, terlebih lagi karena mereka sedang berada dalam bayang-bayang perang dunia kedua.
Pihak berwenang sangat ingin menangkap penyusup misterius tersebut, dan berusaha sekeras mungkin untuk melakukannya. Enam Deputi baru langsung bergabung ke dalam kepolisian, anjing-anjing pelacak mulai digunakan, dan peraturan jam malam-pun diubah.
Bahkan pasukan angkatan darat ikut bergabung dan memodifikasi aturan pemadaman lampu, dimana semua orang diharuskan mematikan semua lampu di beberapa waktu tertentu. Selain agar kegelapan menghalangi tindak kejahatan si Hantu Pencukur Rambut, hal ini juga berguna untuk menghindari potensi serangan udara dari negara lawan.
Namun tetap saja, setelah semua upaua yang dilakukan, tetap tak ada yang bisa menangkap penyusup misterius tersebut. Satu-satunya petunjuk yang dtemukan hanyalah sepasang sarug tangan penuh darah di hutan. Namun belum diketahui apakah sarung tangan itu ada hubungannya dengan The Phantom Barber.
Polisi benar-benar kewalahan untuk membongkar sosok tukang cukur miterius tersebut. Bahkan di hadapan polisi yang berkeliaran di seluruh kota, ia tetap dapat melakukan perkejaan anehnya dengan mudah.
Ia berhasil mendapatkan korban lainnya, yaitu Ny. R.R. Taylor yang harus kehilangan rambutnya. Namun kasus kali ini agak sedikit berbeda dengan yang sebelumnya. Karena Ny. Taylor mengatakan bahwa saat itu ia terbangun di tengah malam, dan tiba-tiba wajahnya dibekap oleh kain dengan bau-bauan aneh yang membuatnya tak sadarkan diri.
Setelah terbangun, ia merasa tidak enak badan dan segera dilarikan ke rumah sakit. Para polisi curiga bahwa pelaku, kali ini menggunakan bahan kimia seperti kloroform untuk membius korbannya, namun sayangnya tidak ada bukti lain yang dapat dijadikan petunjuk untuk penyelidikan lebih lanjut.
Mengingat tak ada yang dapat dijadikan tersangka dalam kasus The Phantom Barber, tentunya membuat masyarakat sekitar semakin panik, karena siapa saja dapat menjadi pelakunya. Bahkan tak sedikit orang yang mengatakan tukang cukur misterius tersebut memang benar-benar hantu.
Korban yang harus kehilangan rambutnya terus berjatuhan. Orang-orang semakin merasa ngeri dengan aksi pencukur misterius tersebut, hingga akhirnya pada suatu hari kepolisian mengumumkan bahwa mereka telah menetapkan seorang tersangka yang diduga menjadi Hantu Pencukur Rambut selama ini.
Pria tersebut adalah seorang ahli kimia dari Jerman bernama William Dolan. Selain ia diketahui memiliki dendam dengan keluarga Heidelberg, ia juga memiliki pengetahun mengenai bahan kimia yang diyakini digunakan pada serangan terhadap Ny. Taylor.
Dan yang paling memberatkan tuduhannya adalah,bahwa ia memiliki seikat rambut manusia milik Carol Peattie yang disembunyikan di halaman belakang rumahnya.
William akhirnya dipenjara namun karena terbukti melakukan serangan brutal kepada keluarga Heidelberg, bukan karena ia dinyatakan bersalah atas pencurian rambut yang dilakukan oleh The Phantom Barber.
Ia terus menyangkal bahwa ia adalah The Phantom Barber atau minimal memiliki hubungan dengannya, meskipun bukti yang terlihat sudah cukup kuat karena aksi pencurian rambut misterius itu tidak pernah terjadi lagi ketika William sudah mendekam di penjara.
Ada beberapa perdebatan mengenai apakah William Dolan benar – benar The Phantom Barber atau bukan. Salah satunya adalah teori bahwa ia dijebak karena ia dikenal sebagai simpatisan Jerman di Amerika Serikat dan dianggap sebagai penghianat.
Ide ini diduga digunakan agar dapat mengeluarkannya dari semua aksi yang ia lakukan pada pemerintahan. Bahkan ada spekulasi bahwa aksi The Phantom Barber telah dirancang sedemikian rupa hanya agar dapat membuat William masuk penjara. Namun ada satu pertanyaan yang mengganjal, mengapa mencuri rambut?
Di sisi lain, tentu saja ada yang menganggap William adalah The Phantom Barber yang sebenarnya. Namun ada pertanyaan lain yang muncul, mengapa ia harus begitu kejam ketika menyerang keluarga Heidelberg, sedangkan korban lainnya dibiarkan tak tergores sedikitipun secara fisik? Apa motifnya? kemudian pertanyaan yang sama, mengapa harus mencuri rambut?
William akhirnya dibebaskan pada tahun 1951, namun untungnya serangan sang Hantu Tukang Cukur tidak pernah terjadi lagi.
Kasus ini kemudian diekspos oleh peneliti Theo Pajimans di dalam artikelnya yang ditulis untuk Fortean Times dengan judul The Phantom Barber of Pascagoula. Namun pembahasan di dalam artikel tersebut juga tidak memperlihatkan adanya jawaban yang jelas.
Sehingga apapun yang terjadi saat itu, kasus hantu tukang cukur Pascagaoula adalah salah satu kasus aneh nan misterius yang pernah tercatat sejarah tapi tidak dapat diselesaikan hingga detik ini dan mungkin selamanya.