Noda Darah
CreepyPasta Indonesia

Rumah itu kosong selama hampir dua tahun setelah kasus pembunuhan yang terjadi di sana. Media memenuhi kabar berita mereka dengan rincian mengerikan tentang kejaharan sadis yang terjadi di sana. Itulah yang menjadi penyebab calon pembeli yang mengetahui masa lalu rumah tersebut lari ketakutan dan membatalkan niat mereka.

Sampai suatu hari, ada pasangan muda yang bernama Tuan dan Nyonya Potts datang untuk melihat rumah tersebut. Ternyata mereka menyukai arsitektur rumah tersebut ditambah lagi dengan harga yang sangat murah. Jadi mereka memutuskan untuk membelinya tanpa memperdulikan masa lalu rumah tersebut.

Sebelum mereka pindah, mereka menyewa beberapa pekerja untuk merapikan rumah tersebut, membersihkan noda darah di dinding, bak mandi, dan wastafel dapur. Mereka juga memasang karpet baru untuk menyamarkan noda darah yang tidak bisa hilang di lantai. Tapi anehnya setelah satu minggu, masih tertinggal bau yang aneh di ruang tamu.

Potts berpikir lebih baik tidak menceritakan kepada anak-anak tentang sejarah mengerikan rumah baru mereka. Tak ada gunanya menceritakan hal menakutkan itu kepada anak kecil.

Semuanya berjalan dengan baik di hari pertama mereka pindah. Anak-anak mengadakan pesta dan mengundang semua teman mereka dari sekolah. Tuan dan Nyonya Potts berkeliling dan bertemu dengan tetangga baru mereka. Mereka puas semuanya berjalan dengan baik.

Pesta Perayaan

Suatu malam, dengan maksud ingin bercanda, Nyonya Potts berkata ” Tahukah kau bahwa salah satu tangan Nyaonya Britney ditemukan di dapur?”.

“Oh, benarkah?” sahut suaminya.

“Ya, tapi jari-jarinya ada di ruang makan.”

“Mengerikan sekali!” jawab suaminya.

“Akan lebih baik jika dia menggunakan pistol,” lanjut Ny. Potts, “Tidak dengan cara dia memotong-motongnya.. Noda darah di sana, darah di sini … arggh, dia membuat seluruh rumah kacau.”

“Itu bukan sepenuhnya kesalahan si pembunuh,” kata suaminya. “Andai saja Ny. Britney tidak memaksa dirinya dengan menyeret tubuhnya dari kamar ke kamar untuk melarikan diri…”

“Yah, dia tidak perlu menyeret dirinya sendiri jika kakinya tidak terpotong,” jawab Ny. Potts.

“Kurasa kau benar, Sayang, Ia tidak merencanakannya terlebih dahulu, kau tahu,” kata suaminya.

“Hmm ya.. agak berantakan. Baiklah, aku mau mandi sebelum tidur …” lanjut Ny. Potts.

“Sebentar, Di bak mandi mana dia memotong kakinya?” tanya suaminya ragu.

“Ya, yang itu, Bukankah kamar mandi lantai bawah terlihat agak kotor.” jawab Ny Potts. sambil tertawa.

“Ah, baiklah” jawab suaminya singkat.

 

•••

 

Tuan Potts, berada di kamar mandi lantai bawah. sedang bercukur di kamar mandi ketika tiba-tiba dia merasa sangat aneh. Menatap dirinya sendiri di cermin, dia merasa ada yang salah, dia merasa tidak menjadi dirinya sendiri ketika menatap pantulannya sendiri.

Dia secara perlahan-lahan membuka pintu kamar mandi, bejalan dengan senyap ke ujung lorong menuju tangga ke loteng. Ketika sampai di atas, dia membuka salah satu lemari kecil dan melihat benda itu berada disana.

Tidak tahu bagaimana caranya, yang pasti di tahu benda itu ada disana. SEBUAH KAPAK.

Nyonya Potts sedang duduk di depan cermin kamar tidur, merapikan rambutnya, sampai ketika dia melihat suaminya memasuki kamar dengan kedua tangannya di belakang punggung, memperlihatkan dengan jelas dia sedang menyembunyikan sesuatu.

 “Apa yang kamu pikirkan, Sayang?” tanya Ny. Potts.

 “Aku pikir aku tidak akan membuat kekacauan lagi kali ini,” jawabnya.

There are things known and there are things unknown, and in between are the doors of perception ~

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top
error: Alert: Konten Dilindingi !!