The Haikyo Maniac

The Haikyo Maniac

The Haikyo Maniac adalah sebutan untuk orang-orang yang suka menjelajahi bangungn-bangunan terbengkalai.

•••

Aku suka mengambil foto bangunan yang ditinggalkan, dan ketika aku mendapat kesempatan, aku akan pergi untuk memeriksanya sendiri. Tetapi banyak dari tempat-tempat ini datang dengan cerita-cerita menakutkan yang melekat, dan aku telah mengalami segala macam hal yang menakutkan sendiri.

Cerita ini tentang salah satu dari waktu itu.

Pada hari tersebut, aku pergi mengunjungi hotel terbengkalai di Prefektur Y. Hotel di pegunungan ini telah ditinggalkan selama bertahun-tahun, jadi aku pergi untuk mengambil beberapa foto. Itu bukan untuk menguji keberanian atau apa pun, jadi aku pergi di siang hari.

Sebuah jalan menuju hotel terpisah dari jalan utama, dan setelah mengikutinya selama sekitar lima menit, aku mencapai di reruntuhan hotel. Itu adalah bangunan lima lantai dengan lebih dari 50 kamar di dalamnya.

Sepertinya itu dibangun selama masanya dan kemudian ditinggalkan ketika tidak lagi menguntungkan. Dindingnya hitam dan hampir tidak ada kaca jendela yang tersisa.

Aku  mengambil foto di seluruh gedung. Vitalitas tanaman merambat yang tumbuh terlalu tinggi tampaknya bersaing dengan degenerasi bangunan kosong.

“Bangunan terbengkalai pasti menyebabkan kematian.” Saat aku menekan tombol rana, kalimat itu terus terngiang di benakku.

Aku memaksa masuk melalui tanaman merambat yang tumbuh tanpa diminta selama bertahun-tahun, dan kemudian sampai di area mobil di dekat pintu masuk.

Setelah itu, aku masuk ke lobi, yang bahkan dalam kondisi lebih buruk dari yang kubayangkan. Daun-daun kering menutupi tanah, dan peralatan yang rusak tergeletak di mana-mana. Rasanya seperti melangkah ke beberapa reruntuhan bersejarah.

Saat aku mengambil foto di lobi, aku mendengar tawa seorang wanita datang dari lantai atas. Mungkin aku bukan satu-satunya orang di sana yang mengambil foto.

Karena, anehnya ada banyak orang yang menikmati bangunan terbengkalai di luar sana, dan kami sering bertemu satu sama lain. Atau mungkin seseorang yang sedang melakukan tes keberanian di siang hari.

Aku tidak mencari terlalu detail tentang bangunan ini, tapi mungkin ini adalah tempat hantu yang terkenal di Jepang juga. Jika aku tahu ada sesuatu yang angker sebelumnya, maka aku mungkin ragu untuk pergi.

Aku mendengar tawa wanita muda itu lagi. Kali ini datang dari tangga.

Aku tidak benar-benar ingin bertemu orang lain, jadi aku memutuskan untuk memeriksa lantai pertama. Aku memasuki sebuah ruangan besar yang dulunya tidak diragukan lagi adalah sebuah restoran. Meja-meja rusak tergeletak di seluruh lantai.

Lagi-lagi aku mendengar tawa wanita itu. Kali ini datang dari dapur di belakang restoran.

…Aneh. Tepat sebelum itu datang dari atas tangga, tidak mungkin dia berada di depanku saat itu. Ditambah ada yang aneh dari caranya tertawa. Tidak ada perubahan. Tawa orang berubah saat orang berbicara, mereka sedikit berbeda setiap kalinya.

Namun tawa wanita ini seperti direkam dalam kaset, dan itu persis sama setiap saat.

Mungkin ini adalah tempat yang berbahaya. Ketika aku berbalik untuk pergi, aku mendengar tawa datang dari dua atau tiga meter di belakangku. Mendekat dalam sekejap, dan itu tidak mungkin pekerjaan manusia.

Aku berlari kembali ke arah aku datang. Aku berbalik saat aku berlari, dan aku menyadari bahwa tawa itu datang dari udara kosong.

Hatiku menjerit, tapi aku terus berlari. Tawa itu mengejarku dari belakang. Tampaknya semakin dekat. Ketika aku  sampai di lobi, tawa itu tepat di belakangku.

‘Dia akan menangkapku,’ pikirku, tapi kemudian aku mendengarnya datang dari depanku. Suara itu mengelilingiku.

Takut, aku memegang kepalaku dengan tangan dan berjongkok. Mungkin itu adalah reaksi naluriah untuk melindungi diriku sendiri.

Suara tawa itu tiba-tiba berhenti. Selama satu menit yang solid, tidak ada yang terjadi. Apakah semuanya baik-baik saja sekarang?

Aku mengangkat kepalaku dan teriakan yang bukan suaraku keluar dari tenggorokanku. Wajah pucat yang tak terhitung jumlahnya mengelilingiku, menatapku. Tua dan muda, pria dan wanita sama. Mereka semua memiliki lubang hitam menganga di mana mata mereka seharusnya berada.

Ketika aku kembali, aku berada di rumah sakit. Sekelompok anak-anak keluar untuk ujian keberanian rupanya menemukanku pingsan.

Apa sih hal-hal yang aku lihat itu? Bahkan sekarang, aku masih tidak tahu. Aku takut ada sesuatu dalam foto yang kuambil, jadi aku masih belum mencetaknya.

There are things known and there are things unknown, and in between are the doors of perception ~

One thought on “The Haikyo Maniac

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top
error: Alert: Konten Dilindingi !!