Tidak ada yang lebih mengerikan dari seorang anak yang hilang. Kepanikan yang muncul saat kamu memindai area sekeliling dan tidak dapat melihatnya di mana pun. Mungkin, mereka hanya bersembunyi di tikungan dan kamu dapat segera menemukannya, mungkin kamu sedang berjalan-jalan di mal kemudian meneriakkan namanya dan tiba-tiba mereka menghampiri sambil menangis.
Namun, terkadang semuanya tidak semudah itu. Tidak peduli seberapa banyak kamu memperhatikan mereka dan seberapa banyak mereka mengerti untuk tidak berkeliaran terlalu jauh atau berbicara dengan orang asing, sesuatu tetap bisa saja terjadi dan menghancurkan hidupmu.
Dan Misteri kali ini, akan membahas tentang seorang gadis berusia 5 tahun yang bernama Yuki Onishi, yang suatu hari pergi ke acara berkebun komunitas setempat bersama ibu dan saudara perempuannya.
Acara berlangsung dengan lancar, mereka menghabiskan waktu yang menyenangkan dengan menggali akar bambu dan menikmati alam Jepang yang indah, hingga pada satu titik, Yuki menghilang.
Tidak ada jejaknya dan tidak ada yang melihat apakah dia tersesat atau bahkan diculik. Pencarian dan patroli segera dikerahkan tetapi dia tidak pernah ditemukan dan bahkan hingga 16 tahun kemudian, keberadaannya masih menjadi misteri.
Penyelidikan polisi tidak pernah ada kemajuan dari sejak tahun 2005 ketika dia pertama kali hilang. Jadi apa yang terjadi pada hari itu? Siapa yang terakhir melihatnya? Apa saja teori yang bisa menjalskan di mana dia berada?
Deskripsi Yuki Onishi Ketika Dia Terakhir Terlihat
Karena ada rekaman video Yuki di acara tersebut dan dengan bantuan ibunya, polisi memiliki deskripsi yang sangat detail tentang Yuki dan apa yang dia kenakan saat terakhir kali terlihat. Berikut adalah spesifikasinya menurut Polisi Kagawa yang memasang poster detailnya.
- Nama: Yuki Onishi
- Usia: 5 tahun
- Tinggi: 106 cm / 3′ 5″
- Berat: 15 kg / 33 lbs
- Rambut hitam dengan gaya rambut bob
- Kemeja lengan panjang (garis merah dan oranye)
- Celana biru navy dengan tiga garis oranye
- Topi merah muda dengan pola bunga di sisi kiri
- Sepatu pink dengan desain kelinci
- Sarung tangan berkebun putih untuk anak-anak
Misteri Menghilangnya Yuki Onishi
Di Kagawa, prefektur terkecil di Jepang yang dikelilingi oleh pegunungan, laut, dan hutan, kota kecil Sakaide merayakan “Greenery Day” atau Hari Hijau pada 29 April 2005. Nantinya, Hari libur nasional Jepang ini akan dipindahkan ke 4 Mei 2007.
Namun pada tahun itu, Hari Hijau dirayakan di seluruh Jepang dengan tujuan menyatukan manusia dan alam serta menghargai lingkungan. Banyak orang yang pergi untuk hiking, berkemah, mendaki gunung, atau mengikuti acara ramah lingkungan lainnya.
Di kota Yuki, ada festival kecil yang diadakan di belakang Pusat Pengunjung kotanya. Ada sekitar 60 orang yang berkumpul termasuk Yuki, ibunya, dan adiknya. Di pagi hari para peserta berjalan-jalan di sekitar taman di belakang center dan menikmati pemandangan bunga-bunga indah di pegunungan.
Kemudian sekitar jam 1 siang, acara dimeriahkan dengan acara menggali rebung dimana penduduk setempat dapat menggali sendiri rebung yang digunakan untuk memasak masakan Jepang. Sebuah video yang diambil oleh salah satu peserta menunjukkan Yuki sedang melihat bunga.
Dan ibunya juga melaporkan bahwa Yuki membantu adiknya menggali bambu hingga sekitar pukul 13.30. Penggalian selesai sekitar jam 2 siang dan anak-anak seharusnya bertemu ibu mereka saat itu di area rumpun bambu. Tapi Yuki tidak pernah kembali.
Pukul 2 siang, ibu Yuki tidak dapat menemukan Yuki dan mulai mencari-carinya di beberapa area. Dia juga bertanya kepada orang-orang di sekitar hingga banyak dari mereka yang ikut mulai mencari gadis kecil itu.
Tetapi setelah satu jam pencarian, tidak ada yang mendengar atau melihat keberadaan Yuki sehingga pusat Pengunjung menelepon Kantor Polisi Sakaide dan melaporkannya hilang.
Pencarian Yuki Onishi
Polisi tiba di tempat kejadian sebelum jam 4 sore. Sebanyak 100 orang termasuk, pengunjung, staf masyarakat, polisi, relawan, dan anjing polisi menggeledah pekarangan hingga pukul 9 malam tetapi tidak ada yang bisa memastikan keberadaan Yuki.
Selama beberapa hari berikutnya, ratusan polisi dan relawan tidak hanya menggeledah pusat pengunjung tetapi juga hutan bambu di utara, serta Kolam Tambe yang berada di sebelah rumpun bambu, dan sekitarnya.
Anjing polisi dapat melacak aroma Yuki menggunakan botol airnya dan mengarahkan dari tempat dia menggali rebung sampai area tertentu di rumpun bambu, tetapi kemudian aroma itu menghilang. Beberapa anjing polisi digunakan dan semua mengikuti bau itu ke tempat yang sama, tetapi jejaknya seperti menguap ke udara dan tidak ada yang tahu ke mana Yuki pergi dari sana.
Setelah itu, polisi dapat menemukan dan mengkonfirmasi dua saksi yang melakukan kontak dengan Yuki setelah dia meninggalkan ibunya pada pukul 13:30. NTV pada bulan Desember 2008 melaporkan bahwa dua peserta di acara tersebut bertemu dengan Yuki setelah pukul 13:30.
Yang pertama adalah seorang gadis SMP yang menyapa dan berbicara singkat dengan Yuki. Sedangkan yang kedua adalah seorang pria yang sedang berjalan menuju tempat pertemuan di mana orang-orang termasuk ibu Yuki sedang menunggu. Dia melihatnya berjalan sekitar 1:40 tetapi tidak berbicara dengannya.
Polisi mewawancarai banyak pengunjung acara tetapi tidak satu pun dari mereka yang ingat melihat seorang gadis berusia 5 tahun berjalan sendirian menuju area parkir, perkemahan, atau berada jauh dari Pusat Pengunjung.
Kemudian di musim panas, polisi mengeringkan Kolam Tambe, berjaga-jaga jika Yuki terpeleset dan jatuh ke kolam dan tenggelam. Tapi tubuh Yuki, maupun pakaiannya tidak ditemukan. 3000 orang terlibat dalam pencarian Yuki tetapi baik Yuki maupun barang-barang miliknya tidak ditemukan di mana pun di sekitar Pusat Pengunjung, kolam serta hutan di sekitarnya.
Polisi menyelidiki berbagai kemungkinan dan teori tetapi bahkan setelah 16 tahun, tidak ada petunjuk atau informasi yang signifikan untuk menemukan Yuki.
Namun, KSB News melaporkan bahwa Riki Shimazu, Kepala Divisi Keselamatan Jiwa terus mencari Yuki, “dengan dugaan bahwa dia benar-benar masih hidup,” dan meminta siapa pun yang memiliki informasi tentang kasus tersebut, segera menghubungi Polisi Sakaide.
Teori Misteri Menghilangnya Yuki Onishi
Ada berbagai teori tentang apa yang terjadi pada Yuki, beberapa di antaranya telah didiskreditkan sementara yang lain masih merupakan kemungkinan.
1. Dimangsa Oleh Hewan
Ada yang berpendapat bahwa karena aroma Yuki berhenti di suatu tempat, hewan seperti elang, monyet, beruang, atau satwa liar lainnya kemungkinan menangkap Yuki dan kabur dengan tubuhnya.
Hewan darat tampaknya tidak mungkin karena para ahli mengatakan jika Yuki dimangsa oleh hewan darat, saksi lain akan melihat atau mendengarnya. Selain itu, harusnya akan ada jejak di tanah dan kemungkinan darah atau pakaian dari Yuki. Namun, polisi tidak menemukan bukti perlawanan atau penyerangan apa pun.
Elang atau burung besar juga dikesampingkan ketika para ahli hewan menunjukkan bahwa Yuki mungkin terlalu berat (15 kg atau 33 lbs) untuk dibawa seekor burung.
Dan bahkan jika ada seekor burung yang dapat membawa Yuki, burung itu membutuhkan lebar sayap dan kecepatan tertentu, yang dinilai tidak mungkin dilakukan jika melihat lokasi dimana aroma Yuki terakhir kali terlacak.
Tidak juga ditemukan adanya bulu atau gangguan yang mungkin terjadi jika seekor burung mencoba membawa seorang gadis di sepetak kecil ruang terbuka itu. Dibutuhkan Area yang lebih luas dan terbuka jika burung itu ingin membawa Yuki pergi tanpa jejak. Dan sekali lagi, orang lain akan melihat atau mendengarnya saat dia dimangsa seperti itu.
2. Tenggelam di Kolam
Salah satu teori utama adalah Yuki keluar mencari rebung dan terlalu dekat ke kolam kemudian jatuh. Karena alasan ini, polisi memutuskan untuk mengeringkan kolam dan mencari sisa-sisa atau harta benda Yuki secara menyeluruh. Namun, pencarian tidak menemukan benda-benda tersebut.
Kolamnya juga tidak terlalu dalam atau curam sehingga tidak akan sulit bagi Yuki untuk keluar dari kolam meski terjatuh. Juga tidak ada tanda-tanda jejak kaki atau selip yang mungkin terjadi jika Yuki jatuh ke dalam kolam.
3. Tersesat di hutan
Ada beberapa teori yang menyatakan bahwa Yuki pergi jauh ke dalam hutan untuk menemukan rebung yang mungkin tidak digali orang lain. Dan saat di hutan dia tersesat. Ini mungkin saja tergantung pada seberapa jauh dia pergi, tetapi polisi dan para relawan telah mencari jauh ke hutan dan tidak menemukan jejak Yuki.
Selain itu, jika dia tersesat kemungkinan besar dia akan menangis dan menghindari pergi lebih jauh ke dalam hutan. Dia mungkin juga kehilangan topi atau sepatunya atau merobek pakaiannya di semak-semak, tetapi lagi-lagi tidak ada jejak semacam ini yang ditemukan.
4. Diculik oleh Seseorang
Teori penculikan ini tampaknya menjadi skenario yang paling mungkin karena berbagai alasan.
Greenery Day adalah awal dari liburan Golden Week, banyak keluarga keluar untuk merayakannya. Seiring dengan acara tersebut, kawasan itu akan dipenuhi oleh kemah, pejalan kaki, dan pengamat burung sehingga akan ada banyak kesempatan untuk penculik atau bahkan predator seks berbaur dengan semua wisatawan dan tidak menonjol.
Karena anjing-anjing polisi kehilangan jejak Yuki di lokasi yang sama, banyak yang menduga ada seseorang yang melihat Yuki sendirian, mendekatinya, menangkapnya, dan membawanya pergi. Namun, tidak ada saksi yang melihat ada seseorang yang membawa seorang gadis.
Namun menurut TV Asahi, ada saksi yang melihat seorang pria dengan ransel besar berjalan di sekitar acara tersebut. Polisi melihat kemungkinan bahwa pria ini telah menculik Yuki, memasukkannya ke dalam ranselnya, dan meninggalkan lokasi.
Namun, kecuali pria itu menggunakan sesuatu untuk menaklukkan Yuki, akan sulit untuk memasukkan seorang gadis berusia 5 tahun ke dalam ransel tanpa dia berteriak, membuat keributan, atau bergerak.
Selain itu, dengan banyaknya pejalan kaki dan orang yang berkemah di sekitar sana, memiliki ransel besar bukanlah hal yang aneh atau mencurigakan sehingga mungkin akan ada banyak orang yang membawa ransel besar serupa dan berada di acara tersebut atau di sekitarnya.
Tetapi jika pria dengan teori ransel ini benar, maka itu juga berarti bahwa ini bukan kejahatan karena kesempatan tetapi kejahatan yang direncanakan. Orang tersebut harus menyiapkan ransel kosong yang dapat memuat anak dan semacam cara agar anak tersebut tidak bergerak atau membuat keributan.
Mereka harus merencanakan tempat di mana mereka dapat menemukan seorang anak sendirian dan menculik mereka tanpa terlihat oleh banyak orang.
Kelanjutan Kasus Yuki Onishi Yang Belum Terpecahkan
Sudah 16 tahun berlalu, jadi jika Yuki Onishi masih hidup dia akan berusia 21 tahun sekarang. Polisi Kagawa merilis sketsa seperti apa dia sekarang jika dia masih hidup. Polisi terus mencari Yuki dan meminta masyarakat jika ada yang memiliki rekaman lama dari peristiwa itu baik itu video atau foto, untuk menghubungi polisi di Kota Sakaide.
Tanpa menemukan sisa-sisa apapun dari Yuki bahkan yang dia kenakan saat itu, tidak ada cara untuk menemukan akhir atau sekedar melanjutkan kasus ini. Polisi, keluarga, masyarakat dan mereka yang mengetahui kasus ini telah menunggu bertahun-tahun untuk menemukan petunjuk keberadaan Yuki.
Dan sampai Yuki atau jasadnya ditemukan, orang-orang yang mengenal diri dan kisahnya akan terus berharap suatu hari jawaban dapat ditemukan.
Foto Yuki dari usia 5 hingga sketsa saat ini diposting di stasiun kereta di kotanya dan pamflet dibagikan dengan informasinya. Meski tidak memiliki petunjuk utama, polisi tidak putus asa. Jika kamu memiliki informasi, silakan hubungi Kantor Polisi Sakaide (0877–46–0110).