Legenda Urban Jepang: Kotoribako (Part 4)

Legenda Urban Jepang Kotoribako Part 4

Aku akan langsung saja melanjutkan cerita M yang sempat terputus di postingan sebelumnya.

(Nama belakang yang sama denganku, jadi aku akan memanggilnya (A).)

Kotoribako (Part 4)

M: “Ketika mereka berhasil menekan pemberontakan (A) sepertinya berhasil menemukan kesempatan untuk melarikan diri. Dia berlari sampai ke desa ini. Orang-orang desa sudah di bawah beban berat berpikir dia akan membawa lebih banyak masalah, jadi mereka mencoba membunuhnya.

Tapi kemudian (A) berkata kepada mereka, ‘Jika kalian membantuku, aku akan memberi kalian senjata.’ Senjata itu adalah sebuah kotak kecil. Atau lebih tepatnya, cara membuat kotak itu. Ketika penduduk desa bertanya kepadanya apa jenis senjatanya, dia menjelaskan semuanya dan mereka menyetujui persyaratannya.

(A) kemudian memberi mereka satu syarat lagi. Dia akan menunjukkan kepada mereka cara membuat kotak itu, tetapi dia ingin mereka menyerahkan kotak pertama yang mereka buat kepadanya. Jika mereka setuju, dia akan mengajari mereka. Jika mereka tidak bisa menyetujuinya, mereka tinggal membunuhnya.

Penduduk desa memilih setuju, dan (A) menunjukkan kepada mereka cara membuat kotak itu. (A) bahkan mengatakan kepada penduduk desa bahwa jika setelah mendengar cara membuat kotak, mereka masih bisa memilih untuk berhenti dan tetap membunuhnya. Begitulah seramnya kotak itu, dan (A) juga berpikir demikian.

(A) juga memberi tahu mereka, ‘Setelah kita menyelesaikan ini, hidupku akan hilang, tinggal beberapa hal saja yang harus kalian lakukan.’

Langkah pertama adalah menyatukan beberapa potongan kayu yang rumit menjadi sebuah kotak. Ini agar tidak bisa dibuka dengan mudah dan merupakan bagian tersulit dari prosesnya. Kalian melihatnya, kan? Kotak itu tampak seperti puzzle.

Selanjutnya, bagian dalam kotak diisi dengan darah binatang betina, dan kemudian setelah menunggu seminggu, tutupnya dipasang sebelum darahnya mengering.

Selanjutnya adalah interiornya. Ini adalah asal usul nama kotoribako. Ini seperti yang kalian bayangkan, kurasa. Mereka memasukkan sebagian anak yang telah mereka bunuh ke dalam. Dari bayi yang baru lahir hingga anak 10 tahun mereka memasukkan tali pusar, ujung jari telunjuk hingga buku jari pertama, dan usus yang telah direndam darah.

Kemudian mereka menutup kotak tersebut. Jumlah anak di dalam mengubah nama kotak. Satu anak adalah ippou, dua adalah nihou, tiga adalah sanpou, empat adalah shippou, lima adalah gohou, enam adalah roppou dan tujuh anak disebut chippou.

(A) tampaknya menekankan bahwa mereka tidak bisa lebih tinggi dari itu. Kemudian, setiap kotak harus memiliki segel untuk menunjukkan jenis kotak apa itu. Ippou memiliki segitiga, nihou persegi, dan seterusnya.

Sedangkan kotak milik (A) sendiri adalah, hakkai, membutuhkan delapan anak di bawah usia tujuh tahun, dan selain itu, ia membutuhkan seorang wanita dan anak tambahan. Dia memberitahu penduduk desa bahwa dalam keadaan apapun mereka tidak boleh membuat hakkai lagi.

Normalnya untuk kalian yang mendengar semua ini pasti akan berpikir bahwa mereka tidak akan melakukannya, bukan? Apalagi mendengarnya dari seorang pria yang tidak dapat dipercaya.

Tidak peduli seberapa berat hidupmu, bagaimana mungkin kau bisa hidup dengan tidak hanya rasa sakit karena telah membunuh anak-anakmu sendiri, melainkan juga dengan cara bagaimana kamu memperlakukan mayat mereka sedemikian rupa.

Tetapi nyatanya, kalian bisa melihatnya sendiri.. penduduk desa setuju dan mereka benar-benar melakukannya.

Aku tidak tahu apa motif atau kondisi mental mereka, tetapi mereka pasti berada di bawah penganiayaan yang mengerikan. Penganiayaan yang begitu mengerikan sehingga mereka rela membunuh anak-anak mereka sendiri untuk memiliki senjata yang bisa mereka pegang di tangan mereka…

Kemudian kotak pertama mulai dibuat. Setiap rumah mulai berdiskusi, diskusi yang mengerikan tentang anak-anak mana yang harus dibunuh. Kemudian mereka melaksanakan rencana mereka.

Lalu… akhirnya, Hakkai pun selesai.

(A) menjelaskan apa efek kotak itu dengan menggunakan wanita dan anak yang dia minta. Nama mereka (disensor). Nama kedelapan anak itu (disensor). Kalian pernah mendengar nama-nama itu sebelumnya, bukan?

(Itu adalah nama yang kami semua tahu, tapi aku tidak bisa mengulanginya di sini.)

Jadi, efek kotak itu seperti yang aku jelaskan sebelumnya. Kotak itu merasuki dan membunuh mereka, dengan sangat menyakitkan. Entah bagaimana organ dalam mereka terkoyak; bukan karena menyentuh kotak itu, tapi hanya karena berada di dekatnya.

Kemudian, setelah melihat efek kotak pertama tepat di depan mata mereka, penduduk desa melanjutkan dengan membuat sendiri. Kotak pertama yang mereka buat untuk mereka sendiri adalah chippou.

Kotak yang aku bersihkan. Sebuah kotak… yang diisi dengan tujuh anak… dalam waktu kurang dari dua minggu, kotak itu membunuh lima belas anak dan seorang wanita… betapa mengerikannya.

Kemudian, mereka memberikan kotak itu kepada kepala desa Yoshida untuk disimpan, dengan dalih itikad baik dan ketulusan penduduk desa. Rumah tangga Yoshida mulai menjadi sangat menderita; para wanita dan anak-anak memuntahkan darah sebelum mereka meninggal dalam penderitaan.

Para warga menjelaskan apa yang terjadi pada atasan keluarga Yoshida dan daerah lain di sekitarnya, dan memperingatkan mereka untuk tidak terlibat dalam urusan desa lagi. Mereka ingin dibiarkan sendiri.

Mereka tidak akan memaafkan apa yang telah dilakukan kepada masyarakat, tetapi jika mereka dibiarkan sendiri, mereka tidak akan melakukan apa-apa lagi. Jika mereka setuju, maka mereka yang berada di Yoshida untuk bekerja disarankan tidak lagi datang ke sana. Kemudian, jika ada orang lain yang ingin membalas, mereka akan sekali lagi mengeluarkan kutukan mengerikan itu.

Kotak yang diberikan kepada kepala desa itu tetap akan ada di sana. Alasan mengapa mereka ingin meninggalkannya di sana, mereka tidak pernah mempublikasikan, mereka hanya menginginkannya seperti itu. Lalu… mereka melanjutkan membuat kotak-kotak lainnya. Hingga tak lama kemudian ada total tujuh kotak yang berhasil di buat. .

Aku pikir itu hanya gertakan; mereka tidak benar-benar membuat tujuh kotak lagi…mungkin itulah yang ingin kupikirkan, bagaimanapun… Mungkin tidak sopan untuk mengatakannya, tetapi tampaknya sulit untuk percaya bahwa penduduk desa yang bahkan tidak bisa membaca dan menulis akan dapat melakukan semua ini… Itu semua pasti ulah si (A).

Keluarga Yoshida dan desa-desa sekitarnya menyetujui persyaratan tersebut. Berita tentang apa yang terjadi dengan cepat tersebar, sehingga orang segera berhenti mencampuri urusan desa.

Meski begitu, penduduk desa terus membuat kotak-kotak seperti ini. (A) sudah keluar dari urusan ini, tetapi dia rupanya memberitahu mereka cara menangani kotak-kotak itu. Wanita dan anak-anak tidak diperbolehkan berada di dekat kotak.

Kotak harus disimpan di tempat yang gelap dan lembab. Terakhir, kekuatan kotak akan melemah seiring berjalannya waktu. Jika, secara kebetulan, mereka tidak lagi membutuhkan kotak-kotak itu, atau mereka telah berada di luar kendali mereka, mereka harus dibawa ke kuil O untuk ditangani. Tidak bisa di kuil biasa, itu harus dibawa ke kuil O.

Penduduk desa terus membuat kotak selama 13 tahun. Selain kotak pertama, mereka hanya membuat kotak-kotak tersebut saat dibutuhkan untuk menyembelih anak-anak desa. Ketika mereka membunuh anak-anak, mereka terus mengutuk dan seolah membenci keluarga Yoshida. Mereka ingin mengurangi rasa bersalah atas pembunuhan itu, agar Desa Yoshida dikembalikan kepada mereka.

Pada tahun ketiga belas mereka membuat kotak, mereka membuat kotak keenam belas. Ada enam ippou, dua nihou, lima gohou dan tiga chippou. Melihatnya secara sederhana, itu berarti 56 anak sudah dikorbankan… ada rumor tentang beberapa kotak yang gagal juga, jadi jumlah itu mungkin lebih tinggi.

Pada tahun tersebut juga terjadi kecelakaan. Saat itu semua kotak disimpan di satu tempat untuk dipantau, kemudian kecelakaan itu terjadi. Seorang anak laki-laki berusia sebelas tahun menyelinap masuk dan mencuri salah satunya. Bagian terburuknya adalah dia mencuri kotak chippou.

Semakin tinggi jumlah kotak, maka akan semakin kuat. Tidak hanya itu, itu adalah chippou yang baru saja dibuat. Kalian tahu seperti apa kotak itu, kan … seperti kotak yang dibawa S tetapi dimainkan dengan begitu riang oleh bocah itu seolah dia baru menemukan mainan baru yang menarik, dan dia membawanya kembali ke rumah..

Kalian pasti sudah bisa menebak apa yang terjadi, kan? Ya.. Dalam sehari semua wanita dan anak-anak di rumahnya meninggal.

Untuk pertama kalinya, penduduk desa benar-benar merasa takut dengan kotak-kotak itu. Mereka sangat merasakan kekuatan Kotoribako yang sebenarnya, dan bagaimana itu bisa kembali “menggigit” mereka jika diabaikan.

Setelah merasakan kekuatan sejati kotak-kotak itu, mereka menyadari bahwa jika mereka tidak mengatasinya segera, kejadian ini bisa terjadi lagi. Tentu saja. Karena ketakutan, mereka memutuskan untuk membuangnya.

Kalian tahu sebagian besar dari apa yang terjadi setelah itu. Lima perwakilan datang menemui keluargaku. Mereka meminta nenek moyangku untuk membuang kotak-kotak tersebut. Tapi mereka terlalu kuat, jadi mereka harus dilemahkan terlebih dahulu.

Caranya dilakukan seperti yang J-san jelaskan. Kemudian, setelah beberapa tahun yang disepakati berlalu, kotak-kotak itu harus dibawa kembali. Kuil kami tidak akan terlibat sementara itu, dan ketika pemilik sebelumnya meninggal, mereka harus memberitahu kami.

Jumlah tahun setiap kotak yang harus dipenuhi mungkin hanya perkiraan oleh nenek moyangku… tergantung pada seberapa kuat setiap kotak, itu bisa mencapai 110 tahun, bahkan dalam kasus Chippou… 140 tahun. Dan ada aturan bahwa mereka yang menjaga kotak-kotak itu tidak boleh lari darinya.

Setelah kelompok keluarga dibagi, satu orang akan dipilih dari masing-masing kelompok untuk menjadi perwakilan dan mengantarkan sebuah kotak. Mereka kemudian memberitahu kuil kami tentang siapa yang memiliki kotak dan kotak apa itu. Setelah informasi ini sampai kepada nenek moyangku… mereka terbunuh.

Dengan cara ini, pihak lain tidak akan tahu siapa yang memiliki kotak apa, untuk berapa tahun mereka harus menjaganya, dan dilarang untuk satu kelompok berbicara dengan kelompok lainnya tentang kotak-kotak tersebut.

Alasan mengapa mereka tidak menjaga semua kotak bersama-sama adalah karena apa yang kakekku katakan, bahwa itu akan meringankan tanggung jawab atas apa yang sudah terjadi. Dengan sejumlah kecil orang, juga akan memastikan beban yang sebenarnya akan dirasakan, dan membuat mereka tidak dapat melarikan diri darinya.

Pada akhirnya, setelah jumlah tahun yang ditentukan berlalu, kotak-kotak itu akan dibawa ke kuil dan dibuang. Sialnya, kakek dan kakek buyut ku harus berurusan dengan cukup banyak dari benda mengerikan itu.

Jumlah tahun berbeda untuk masing-masingnya dan aturan untuk memutuskannya tidak diketahui, tetapi kakekku menangani sebagian besar kotak yang ada. Semuanya kecuali chippou, yang memiliki batas waktu terlama, dan harus ditangani selama generasiku. Aku pikir waktu untuk itu masih jauh di depanku dan aku belum memikirkannya dengan serius …

Itu semua tentang kotak yang kutahu, dan chippou yang kubersihkan adalah chippou pertama yang pernah dibuat.”

Permintaan untuk kalian semua

Kejadian di atas adalah tadi malam. Sejujurnya aku bingung apakah aku harus mempublikasikannya atau tidak. Ini jelas sesuatu yang tabu, dan penduduk desa tidak ingin orang luar mengetahuinya… Tapi, kata M, masih ada dua kotak tersisa. Dua chippou.

M mengatakan dia akan memikul tanggung jawab untuk menangani keduanya, dan setelah kami mendengarkan ceritanya, kami masih memiliki banyak pertanyaan, jadi kupikir aku akan menerbitkannya untuk mendapatkan bantuan banyak orang.

Awalnya aku pernah bilang aku punya permintaan untuk kalian semua, dan ini dia.

Setelah kalian selesai membaca cerita ini, jika kalian memiliki informasi apa pun, dapatkah kalian memberitahuku? Aku tidak akan memberikan detail konkret tentang di mana kami tinggal, dan aku takut memberitahu kalian nama kami, tetapi karena minatku sendiri, saya ingin tahu lebih banyak.

Setelah mendengarkan cerita M, masih banyak bagian yang tidak diketahui dari M dan ayahnya. Baik S dan keluarganya, dan juga K ingin tahu lebih banyak.

M berpikir bahwa, di zaman sekarang ini, kita mungkin dapat mengisi beberapa misteri yang ada. Dengan banyak cerita-cerita seram yang ada, kalian tidak akan tahu seberapa banyak dari itu juga yang benar-benar nyata. Aku sendiri tidak akan percaya pada kotak-kotak itu jika aku tidak melihatnya dengan kedua mata kepalaku sendiri.

  • Siapa (A), dan dari mana asalnya?
  • Bagaimana (A) belajar membuat kotoribako?
  • Mengapa (A) ada di Kepulauan Oki?
  • Di mana keberadaan kotak pertama, Hakkai?
  • Apa yang terjadi dengan (A) setelah itu?
  • Apa yang (A) lakukan dengan Hakkai?

Aku mengetahui bahwa pemerintah di Kyoto mengirim tahanan ke Kepulauan Oki, jadi apakah asal kotak itu berasal dari daerah Kyoto?

Aku juga memiliki keinginan untuk belajar lebih banyak tentang leluhurku. Ketika ayahku lahir, dia mendengar bahwa leluhurnya berasal dari Kepulauan Oki, tetapi kami tidak tahu lebih dari itu.

Aku tidak tahu apakah aku memiliki koneksi ke (A). Tentu saja saudara perempuanku tidak tahu apa-apa tentang itu, dan ketika aku bertanya kepada ibu atau nenekku tentang hal itu, mereka hanya mengatakan tidak mungkin mereka tahu.

Apakah ada orang yang berpengalaman dalam sejarah, atau mungkin pernah melihat kata hakkai muncul dalam sejarah lokal atau cerita rakyat mereka? Kami tidak tahu apa-apa tentang asal-usul atau kotak-kotak itu atau bagaimana mereka mendapatkan namanya.

Aku hanya menebak, tapi saya kira ippou dan nihou berarti ‘disegel pertama’ dan ‘disegel kedua.’ Mungkin hakkai berarti ‘pembukaan kedelapan.’

AKu tidak akan mengungkapkan nama kami, terutama nama belakangku. Aku juga menyembunyikan tempat tinggal kami dan informasi penting apapun tentangnya. Mungkin konyol untuk meminta informasi mengingat betapa sedikit yang telah kuberikan, dan aku minta maaf, tetapi jika kamu mengetahui sesuatu, tolong beri tahu aku.

Aku bermaksud pergi ke perpustakaan seorang sendiri dan meneliti beberapa sejarah lokal.

Jika kalian tahu sesuatu, silakan tinggalkan komentar.

There are things known and there are things unknown, and in between are the doors of perception ~

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top
error: Alert: Konten Dilindingi !!