Hayley Jones yang tak berdaya ditikam oleh seorang pengecut dan tubuhnya dibiarkan agar ditemukan oleh anak-anaknya.
Di kota kecil Philipstown, New Tredegar, South Wales di Inggris, Hayley Jones yang berusia 13 tahun bertemu dengan Brian Lewis yang berusia 18 tahun. Dia agak muda untuk menjalin hubungan romantis dengan seseorang yang lima tahun lebih tua darinya.
Tapi, dua kekasih remaja itu jatuh cinta dan menganggap diri mereka sebagai pasangan yang sudah menikah.
Pada usia 16 tahun, Hayley hamil anak pertamanya. Pada awal usia 20-an, dia adalah seorang ibu dari empat anak; Jordan, Cory, Kian dan Tia. Dia mengambil peran sebagai ibu rumah tangga penuh untuk merawat anak-anak.
Sementara itu, Brian seharusnya menjadi pencari nafkah keluarga, tetapi dia tidak pernah bisa bertahan lama disetiap pekerjaan yang dia lakukan.
Hubungan mereka mulai berantakan pada tahun 2007 ketika Brian kehilangan pekerjaannya lagi. Tekanan dan stress akan keuangan mulai meningkat dalam keluarga mereka, dan keduanya harus berganti peran.
Brian tinggal di rumah untuk menjaga anak-anak, sementara Hayley mengambil pekerjaan sebagai asisten perawatan.
Meskipun Hayley mengambil alih sebagai pencari nafkah, Brian tetap melanjutkan kebiasaannya mengendalikan keuangan keluarga. Itu berarti Hayley harus meminta izinnya untuk menggunakan uang hasil jerih payahnya sendiri.
Segalanya berubah menjadi yang terburuk ketika Brian memberi Hayley sebuah laptop pada bulan Februari tahun itu. Ketika bibi Hayley mendaftarkannya ke Facebook, koneksi sosial Hayley meluas dalam semalam. Sementara Hayley berkembang dengan kebebasan barunya, Brian justru turun ke jalan yang berbahaya.
Kebiasaan minumnya semakin buruk, dan dia menjadi kasar. Dia menghancurkan laptop dan ponsel Hayley, bahkan menampar dan menarik rambut Hayley pada suatu malam.
Sebagai bentuk pelarian, Hayley menghabiskan 3 hingga 4 jam setiap hari di Facebook, menceritakan kepada teman dan keluarga tentang masalahnya. Dia semakin merahasiakan kehadiran online-nya dan sering berpura-pura melakukan hal lain ketika Brian mendekat.
Meskipun Brian tidak berpikir Hayley berselingkuh, tetapi dia tetap waspada dengan waktu yang dihabiskan Harley secara online dan semua yang bisa dia kirim melalui virtual.
Nantinya, Polisi forensik akan menyelidiki dan menemukan bahwa itu semua hanya sekedar percakapan biasa, dan Hayley selalu setia.
Rencana Pembunuhan Hayley Jones
Pada tanggal 2 Maret, Hayley memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka setelah bertengkar dengan Brian tentang mendisiplinkan putra mereka. Hayley memutuskan untuk mengungkapkannya kepada teman dan keluarganya dengan memperbarui status Facebook-nya dari ‘menikah’ menjadi ‘lajang.’
Kebencian pada Brian muncul. Pada tanggal 8 Maret, teman-teman Brian di sebuah klub sosial mendengar Brian mengklaim, “Jika aku tidak bisa memilikinya, maka begitu juga orang lain karena aku akan membunuhnya terlebih dahulu.”
Hanya beberapa hari kemudian, dia benar-benar melakukannya.
Hari Pembunuhan Hayley Jones
Pada tanggal 12 Maret, seperti biasanya, Hayley membuka Facebook sepulang kerja. Brian lelah dan kesal dengan perilaku dinginnya terhadapnya.
Sekitar pukul 3 pagi, dia menikam istrinya yang sedang bersiap-siap untuk tidur di ruang tamu mereka, bukan di kamar tidur. Mungkin, pilihan ruang tidurnya adalah bukti betapa besar tekad Hayley untuk mengakhiri hubungan.
Pisau itu menembus dua lapis kantong tidur dan tiga lapis pakaiannya, tetapi Brian mengklaim dia hanya “menyentuh” kantong tidur dengan ujung pisau. Dan sebenarnya Harley bukan tewas karena tusukan tersebut, tetapi karena Brian mencekiknya sampai mati.
Ketika Brian menyadari apa yang telah dia lakukan, dia memutar nomor 999 pada pukul 3:59 pagi. Dia mengaku membunuh Hayley dengan mencekik karena pertengkaran.
Dalam panggilan telepon itu, dia menyebutkan bahwa anak-anak mereka sedang tidur di lantai atas, tetapi sebenarnya, anak-anak itu sudah bangun. Putra mereka, Kian, bahkan mendengar ibu mereka berjuang dan memohon untuk hidupnya…`
“Tidak Charlie, tidak Charlie, aku mencintaimu.”
Brian juga dikenal sebagai Charlie, nama yang digunakan Hayley untuknya.
Anak-anak turun begitu Brian — atau Charlie pergi. Kian yang berusia 5 tahun berkata, “‘Ada darah di mulut dan di baju ibu. Aku mendorongnya tetapi dia tidak mau bangun.”
Brian menyerahkan diri ke kantor polisi Blackwood. Dalam wawancara polisi, dia mengklaim itu adalah tindakan membela diri, dan dia membawa pisau dalam pertengkaran dengan Hayley karena dia sedang memotong kukunya.
•Klaim yang sangat tidak masuk akal —Author
Meskipun benar jika Brian memotong kuku menggunakan pisau, nyatanya saat itu tidak pernah ada perkelahian fisik. Pemeriksaan post-mortem Hayley menunjukkan bahwa Brian seperti seorang pengecut diam-diam menikamnya ketika Harley terbungkus kantong tidur, berbaring di sofa.
Jaksa Mark Evans mengatakan, “Dia tidak mungkin berdiri melawan, apalagi memberikan pukulan.
Dalam 3 jam, juri memutuskan dia bersalah atas pembunuhan tingkat pertama. Brian Lewis yang berusia 31 tahun divonis penjara seumur hidup dengan minimal 14 tahun.
Keempat anak Hayley sekarang dibesarkan oleh nenek mereka, Sally Williams. Pada tahun 2009, Brian menulis kepada Sally bahwa dia ingin tetap berhubungan dengan anak-anaknya. dan Sally langsung merobek surat itu…
“Apa yang telah dia lakukan pada mereka, hanyalah dirinya sendirilah yang harus disalahkan. Anak-anak bahkan tidak berani berbicara tentang dia atau bahkan ibu mereka, Hayley. Itulah efek yang dia tinggalkan untuk mereka.”
Keren konten web nya. Anti mainstream.
Sukses selalu.
Terimah kasih sudah mampir, Jerry.
Sukses selalu juga untuk kamu.
Hhahah author nya sampe kesel sama alibi motong kuku
Iya kan, gak masuk akal kan, huh -_-