Kata papa tidak ada monster di ruang bawah tanah.
“Tapi sekilas aku melihatnya! Dia bersembunyi di bawah tangga!”
Kata papa aku pasti berimajinasi
“Tapi aku mendengar napasnya! Aku mendengar suara rantai!”
Kata papa ini adalah rumah tua. Terkadang rumah tua memang membuat suara-suara aneh karena kondisinya sudah bobrok.
“Baunya juga gak enak…”
“Sayang,” kata papaku, “Namanya juga ruang bawah tanah. Tidak pernah dibersihkan.”
“Namun ia menyebut namaku …”
Papa terdiam. Wajahnya tampak ketakutan.
“A.. apa dia mengatakan hal lain kepadamu?”
Aku menggeleng.
Papa tersenyum. Wajah ketakutannya menghilang. Ia mengelus kepalaku dan meyakinkanku kembali bahwa tak ada monster di ruang bawah tanah. Tak lama terdengar suara ketel air yang dimasaknya bersiul nyaring dan ia pun kembali ke dapur.
Aku menoleh ke ruang bawah tanah itu. Sangat gelap dan lagi-lagi, suara rantai itu terdengar.
“Siapa di situ?” tanyaku pelan.
“Sayang …” sesosok bayangan mendekat ke tangga, namun tertahan..
“I … ini mama, sayang …”
