Sejarah dihuni oleh orang-orang luar biasa yang keluar dari kerumunan dan menonjol sebagai seseorang yang istimewa. Orang-orang seperti itu datang dari semua lapisan masyarakat, dan mereka datang dalam berbagai “bentuk”, individu-individu ini muncul dari beberapa kisah sama hingga menjadi dongeng yang mendapatkan tempat di antara sejarah dunia.
Orang-orang seperti itu salah satunya dari individu yang bertubuh sangat kecil, yang saat ini disebut orang kerdil atau cebol, dan dia mungkin tidak akan dikenal jika bukan karena petualangannya yang aneh dan luar biasa.
Jadi disini kita akan membahas salah satu kurcaci paling terkenal dalam sejarah, yang berubah dari “mainan” Ratu Inggris, menjadi pahlawan perang, menjadi pembunuh, budak, dan orang buangan, meninggalkan warisan-warisan aneh yang telah bertahan dalam ujian waktu, yaitu Jeffrey Hudson.
Kisah Aneh Sir Jeffrey Hudson Sang Kurcaci
Orang yang kemudian disebut sebagai “Orang Terkecil di Inggris” ini lahir pada tahun 1619 di Oakham, Rutland, Inggris. Ketika Hudson lahir, tidak ada petunjuk seberapa kecil perawakannya di masa depan, karena ia memiliki dua orang tua berukuran normal dan empat saudara kandung yang juga normal.
Namun ketika Hudson seharusnya tumbuh, ia justru tak pernah bertambah tinggi, seolah-olah selamanya akan tetap kecil, bahkan pada usia 7 tahun ia hanya memiliki tinggi sekitar 45 cm, dan akan tetap seperti itu hingga tahun-tahun terakhir menjelang kematiannya.
Ajaibnya, meskipun tubuhnya tetap kecil, tetapi bentuk tubuhnya sangat normal dan proporsional, benar-benar seperti anak kecil dan tak nampak seperti orang yang memiliki kelainan.
Pada tahun 1626, ia diberikan kepada Duchess of Buckingham sebagai “hadiah”, yang digambarkan juga sebagai “kelangkaan alam” dan “keajaiban zaman”, dan dari sana perjalanannya yang agak aneh akan dimulai.
Tak lama setelah bergabung dengan keluarga Duchess, Hudson berkenalan tidak lain dengan Raja Charles I dan istri muda Prancisnya, Ratu Henrietta Maria, yang terkejut ketika dia keluar dari kue besar dengan baju zirah kecil sebagai hiburan selama perjamuan mewah.
Raja dan Ratu benar-benar terpikat dengan pria kecil yang menyenangkan itu, sehingga Duke dan Duchess menawarkan Hudson kepada mereka sebagai hadiah.
Hal tersebut memang tampak mengejutkan, tetapi pada saat itu hal seperti ini sangat lumrah dan tidak ada yang aneh, karena cukup umum bagi keluarga kerajaan untuk menyimpan kontingen kurcaci dan orang cebol sebagai bentuk hiburan.
Philip IV dari Spanyol bahkan diketahui memiliki sekitar 100 kurcaci di istananya, dan orang-orang kecil ini sering diberi berbagai tugas dan pekerjaan, tetapi kebanyakan mereka dipandang sebagai sumber keajaiban yang konstan.
Sejarawan Dr.John Woolf pernah berkata tentang sikap terhadap orang kerdil dan cebol pada saat itu:
Para kurcaci ada di sekitar istana Mesir Kuno, Cina, dan Afrika Barat. Alexander Agung mengumpulkan seluruh rombongan kurcaci. Bangsa Romawi mengumpulkan kurcaci sebagai hewan peliharaan, menempatkan beberapa di cincin gladiator untuk bertarung dengan Amazon, dan melemparkan yang lain ke amfiteater untuk hiburan. Pada Abad Pertengahan, kurcaci dipelihara berdampingan dengan monyet, terkadang melakukan perjalanan antar rumah tangga kerajaan dengan sangkar burung.
Nilai kurcaci mirip dengan pelawak, budak, kasim, dan hewan peliharaan. Mereka adalah perpanjangan dari Wunderkammer atau Kabinet Keingintahuan bangsawan yang, dari abad keenam belas, mengontrak keajaiban dunia menjadi koleksi yang meningkatkan kebajikan pemilik.
Secara teoritis, kurcaci termasuk dalam kategori luas yang mencakup ‘monster’, ‘keajaiban’, ‘mukjizat’ dan ‘bertalenta’, istilah yang menunjukkan sesuatu atau seseorang yang luar biasa, tetapi dalam skema besar Tuhan. Mereka dikelompokkan dengan burung phoenix, manusia serigala, pertanda dan kejadian alam yang ajaib.
Mereka adalah ciptaan Tuhan. Dan mereka dipersatukan oleh pengalaman yang mereka hasilkan: keterkejutan dan kekaguman pada hal-hal yang tak terduga dan kesenangan saat melihat keanehan alam; mereka menandakan daya pikat yang aneh, eksotis dan tak ternilai.
Bagaimanapun, Ratu memperlakukan Hudson sebagai anaknya sendiri, terus-menerus menjaga dan merawatnya dengan baik. Sebagai imbalan atas perlakuannya yang baik, Hudson bertindak sebagai teman, pendamping, dan kepercayaan kepada Ratu.
Hudson bahkan selalu muncul bersama sang ratu kemanapun dia pergi dan tidak pernah jauh dari sisinya, mengambil posisi yang aneh sebagai semacam teman, penasihat, mainan, dan hewan peliharaan sekaligus.
Meskipun demikian, dia dirawat dengan sangat baik, menerima pendidikan yang layak dan bahkan diberi pelayannya sendiri, kuda, dan pakaian terbaik, serta gaji yang bagus untuk jasanya.
Teman sekamarnya di Denmark House, London merupakan keanehan lain yang dimiliki oleh Hudson, yaitu seekor monyet yang sangat pintar bernama Pug dan seorang pria bernama William Evans yang merupakan kebalikan dari Hudson, dengan tinggi 226 cm, seorang raksasa dan salah satu pria tertinggi yang hidup di waktu itu.
Hudson memulai persahabatan yang menyentuh dengan Evans, dan keduanya sering melakukan aksi bersama, dan mendapatkan penonton yang luar biasa hanya dengan memperlihatkan perbedaan ekstrim dalam tinggi mereka.
Selain itu, Hudson yang cerdas dan karismatik adalah pria yang pandai menghibur orang-orang kemanapun dia pergi, dan memperoleh tingkat ketenaran yang langka di antara kaumnya.
Pengembaraan Jeffrey Hudson dan Ratu Henrietta
Melalui semua ini Ratu dan kurcaci tidak dapat dipisahkan, bahkan ketika Perang Saudara Inggris pecah pada tahun 1642 dan dia terpaksa melarikan diri dari London, dia membawa kurcaci bersamanya.
Pada satu titik keduanya berakhir di Belanda mencoba mengumpulkan dana dan amunisi, dan dalam perjalanan kembali mereka, Hudson akan membuktikan keberaniannya ketika dia dengan berani keluar untuk melawan musuh dalam rentetan tembakan meriam di pelabuhan nelayan kecil, Bridlington di pantai Yorkshire, hanya dengan bersenjatakan pedang dan pistol.
Meskipun pada saat itu untungnya tidak terjadi pertempuran, tetapi Hudson telah membuktikan keberaniannya dan akan terlibat dalam pertempuran yang sebenarnya di kemudian hari, menjadi “Kapten Kuda” dan akhirnya bahkan diduga mendapatkan gelar ksatria.
Keberanian dan ketangguhanya tak perlu diragukan lagi, tapi ini juga mengundang ejekan dan penindasan tentang ukuran tubuhnya yang kecil, dimana orang-orang tidak menganggapnya serius sebagai seorang pejuang, dan ini mengarah ke bab selanjutnya dari pengembaraannya.
Setelah Ratu dan Hudson melarikan diri ke Prancis, akan ada drama ketika Hudson menantang Charles Crofts, saudara laki-laki tuan ratu, untuk berduel. Tidak jelas apa yang memicu pertarungan ini, tetapi diperkirakan hinaan kepada tinggi tubuh Hudson yang sudah terlalu jauh.
Keduanya bertemu di atas kuda dan dipersenjatai dengan pistol mereka, dan jika ada yang mengira ini adalah hiburan dan lelucon, maka mereka akan dengan cepat sadar dan dibungkam ketika Hudson menembak mati Crofts.
Pada saat itu, duel sangat ilegal di Prancis, sehingga Hudson ditangkap dan dipenjara, kemudian dijatuhi hukuman mati karena pembunuhan.
Jika bukan karena hubungannya yang dekat dengan Ratu Henrietta, maka itu akan menjadi akhir dari ceritanya, untungnya sang ratu berhasil menyelamatkannya dan membebaskannya. Namun, keadaan tidak kembali normal, karena Hudson dikirim ke pengasingan di Inggris pada tahun 1644, dan menjadi petualangan barunya.
Dalam perjalanan kembali ke Inggris, kapal Hudson digerebek oleh bajak laut Turki, yang menangkap Hudson dan membawanya ke Barbary, di Afrika Utara, di mana dia kemudian dijual sebagai budak.
Rincian hidupnya cukup samar pada saat ini, tetapi tampaknya Hudson menghabiskan bertahun-tahun dalam perbudakan sebelum akhirnya diberikan kebebasan dan kembali ke rumah pada tahun 1669.
Anehnya, ditemukan bahwa dia telah tumbuh cukup besar pada masa-masa itu, masih pendek tapi lebih tinggi 110 cm daripada ketika dia ditangkap. Jika Hudson mengharapkan sambutan yang hangat atas kembalinya dia, maka dia salah, karena dia segera ditangkap oleh Raja Charles II yang baru untuk alasan yang masih belum diketahui, dan sang Ratu Henrietta telah meninggal pada tahun yang sama ketika dia kembali.
Dia menghabiskan beberapa waktu di penjara dan akhirnya dibebaskan untuk menjalani sisa hidupnya sebagai bukan siapa-siapa dan meninggal dalam ketidakjelasan pada tahun 1682, dikuburkan di kuburan orang miskin yang tidak bertanda.
Dan kita diberikan kisah luar biasa tentang seseorang dari sejarah dunia yang berhasil melampaui keterbatasannya hingga menjadi sebuah misteri dalam sejarah yang menarik.
Halo, Changna! Saya baru tahu kisah Sir Jeffrey Hudson ini. Menarik ya bagaimana dia dekat dengan Queen Henrietta Maria. Jadi inget sama kedekatan Ratu Victoria dengan Abdul. Btw rajin sekali kamu postingnya hehe..^^ Lanjutkan!!