Thanksgiving tahun 1991 dimulai sebagai musim perayaan untuk Tommy Burkett yang berusia 21 tahun dan keluarganya. Tommy, yang merupakan jurusan psikologi di Marymount University di Arlington, Virginia, pulang untuk mengunjungi orangtuanya, Tom Burkett Sr. dan Beth George Burkett, dan semuanya berjalan lancar serta membahagiakan.
Pada tanggal 30 November, Tommy pergi mengunjungi beberapa temannya di Centerville. Dia menelepon mereka sekitar pukul 2 pagi untuk memberi tahu mereka bahwa dia telah memutuskan untuk menginap, dan akan pulang siang harinya untuk menghadiri pembacaan puisi bersama yang telah ia dan keluarganya rencanakan, tetapi nyatanya dia tidak pernah muncul seperti yang dijanjikan.
Awalnya orangtua Tommy tidak terlalu khawatir, mereka mengira mungkin Tommy memutuskan untuk tinggal lebih lama atau ketiduran karena mabuk., dan sekitar jam 3 sore mereka pergi ke acara tersebut tanpa kehadirannya.
Ketika mereka pulang sekitar pukul 6 sore, mereka melihat mobil Tommy sudah ada di halaman rumah, dan beranggapan bahwa Tommy sudah pulang lebih dulu. Tetapi ketika mereka masuk ke dalam rumah, mereka akan dihadapkan dengan pemandangan mengerikan yang sudah menanti mereka. Sebuah misteri gelap yang mungkin takkan pernah terpecahkan selamanya.
Kasus Bunuh Diri Aneh Tommy Burkett
Ketika mereka masuk ke dalam rumah, mereka melihat Tommy yang sedang duduk tegak di atas sofa kamar tidurnya, dalam keadaan tak bernyawa, memegang sebuah pistol Magunm .357 yang disimpan orang tuanya di rumah, dan satu lubang peluru di kepalanya.
Mereka menelepon polisi dan kasus ini tampaknya cukup mudah dan juga sulit untuk ditangani dalam keadaan yang sama. Secara kasat mata, Tommy jelas terlihat seperti orang yang bunuh diri, dan itu memang tampak sangat masuk akal, kecuali satu fakta bahwa putra mereka tidak mungkin melakukan bunuh diri.
Ada beberapa petunjuk menakutkan yang melingkari kasus kematian aneh Tommy Burkett ini, dan beberapa diantaranya justru masuk ke dalam misteri yang semakin sulit untuk dijelaskan.
Pertama, sang ayah mengambil senjata yang dipegang Tommy dan menemukan bahwa senjata bertipe revolver tersebut berada dalam keadaan terbuka sehingga tidak mungkin bisa ditembakkan dalam posisi tersebut. Dan ini baru permulaan dari serangkaian petunjuk aneh lainnya.
Ada juga fakta bahwa jasad Tommy menderita rahang patah, telinga babak belur, lecet, memar dan pakaian robek, sesuatu yang pada awalnya diabaikan, dan akhirnya hanya akan menjadi perputaran misteri yang tak berujung.
Lebih jauh lagi, ketika polisi ada di sana, salah satu petugas datang dari kamar tidur untuk mengeluarkan catatan yang bertuliskan “Saya ingin dikremasi,” tetapi ibu Tommy yakin bahwa itu bukanlah tulisan putranya.
Ada juga fakta bahwa setelah departemen Fire & Rescue (yang biasa dipanggil saat keadaan darurat selain 911) pergi dan sebelum para detektif tiba, ibu Tommy mengklaim bahwa seorang polisi telah memasuki rumahnya dengan tergesa-gesa dan pergi lagi tanpa alasan yang jelas.
Fakta lainnya menunjukan bahwa kacamata, dompet, dan SIM Tommy hilang, dan semua ini sangat tidak masuk akal bagi pihak keluarga. Tetapi setelahnya, petunjuk yang lebih aneh justru akan muncul.
Menurut berbagai saksi mata, ternyata ketika ambulans tiba, ada satu ambulans lain yang berhenti di tepi jalan yang berdekatan dengan rumah Tommy, dan salah seorang paramedis turun untuk mengambil sesuatu dari selokan, dan setelah itu melanjutkan perjalanan secara diam-diam tanpa membunyikan sirine.
Menariknya, ada jejak kaki yang juga ditemukan di dearah yang sama, akan tetapi polisi tidak mengambil cetakan jejak kaki tersebut untuk menyelidikinya, bahkan mereka tidak melakukan apapun akan petunjuk tersebut.
Dan fakta lain yang lebih mencengangkan datang dari ambulans yang tiba di rumah Tommy. Ambulans yang tiba tersebut, langsung menrunkan paramedis dan melihat jasad Tommy lalu menyatakan bahwa dia telah meninggal dunia.
Kemudian mereka langsung pergi meninggalkan mayat Tommy dan tempat kejadian, seolah-olah hanya ingin memeriksa apakah benar Tommy benar-benar mati atau tidak.
Seluruh penyidikan TKP penuh dengan anomali, karena polisi gagal mengamankan daerah tersebut, peluru dari tembok di belakang kepala Tommy juga tidak dikeluarkan untuk uji balistik, peluru itu sendiri tidak dianalisa, kendaraan Tommy tidak digeledah, tempat itu tidak dibersihkan sidik jarinya, dan lingkungan itu tidak diperiksa oleh polisi untuk mencari saksi dan tersangka.
Bahkan ada seorang petugas di tempat kejadian yang diduga menyuruh sang ayah untuk “membereskan kekacauan” tersebut. intinya, investigasi TKP sangat tidak normal, amatir, terburu-buru dan salah di setiap kesempatan.
Laporan otopsi awalnya tidak mencantumkan detail luka, memar, dan patah rahang pada tubuh Tommy, fakta tersebut baru ditemukan saat otopsi kedua yang dilakukan oleh orang tuanya.
Bahkan ada pihak berwenang yang mengatakan kepada banyak saksi yang datang membawa informasi untuk tidak perlu datang lagi karena mereka sudah tidak membutuhkan keterangan apapun, hingga akhirnya kasus ditutup.
Namun, keluarga Tommy mencoba untuk mendengarkan semua keterangan para saksi, dan menemukan lebih banyak petunjuk.
Misteri Kematian Tommy Burkett
Ternyata pada sore hari kematian Tommy, beberapa orang melihat sebuah sedan gelap dengan satu laki-laki kulit putih di dalamnya. Sedan tersebut parkir selama kurang lebih 20 menit sebelum akhirnya pergi.
Sedan yang sama kemudian terlihat lagi sedang parkir di depan kediamanan Tommy Burkett, saat itu mobil tersebut dalam keadaan kosong. Setelah itu, mobil Tommy terlihat dibawa oleh seseorang yang bukan Tommy dan diparkirkan di halaman rumahnya, kemudian orang tersebut pergi.
Apa yang sebenarnya terjadi? semua petunjuk mengarah pada tindak kejahatan terencana, dan mengingat rahang patah Tommy serta berbagai cidera lainnya, pihak keluarga tentunya sangat yakin bahwa itu bukanlah bunuh diri.
Petunjuk aneh lainnya adalah tanda kecil kemerahan yang mencurigakan yang ditemukan di dekat tangga di rumah Burkett, dan beberapa petunjuk lainnya, bahkan ada beberapa saksi mata yang mengatakan bahwa mereka telah melihat Tommy dikejar oleh seseorang.
Ibunya mengatakan:
Beberapa tetangga melaporkan melihat mobil Tommy dikejar oleh mobil yang lebih besar dan gelap. Seorang tetangga melihat mobil itu datang dan dia berpikir, ini adalah hal yang serius. Ini tentang hidup atau mati.
Tetangga lain melaporkan bahwa salah satu mobil yang terlibat dalam kasus tersebut pernah melewati halaman rumput seseorang. Mobil Tommy rupanya keluar dari jalan raya dan dia diserang. Dia lolos dari penyerangan tersebut dan berhasil kembali ke rumah.
Hal ini masuk akal, karena ternyata Tommy memiliki masalah dengan beberapa orang di sekolahnya, terus-menerus dilecehkan dan bahkan dipukuli oleh siswa bernama Phillip Howley, yang kebetulan adalah putra seorang petugas polisi, dan seorang bernama Donald Adam McEwen, yang adalah cucu wali universitas.
Polisi sangat tidak jelas tentang semua ini, mereka menolak memberikan rincian penyerangan yang telah dilakukan dua pria tersebut kepada Tommy, dan salah satu dari mereka, Phillip ternyata ditemukan memililki SIM Tommy yang hilang, dan mencoba membuang’a diam-diam.
Mengapa harus demikian? Terungkap juga bahwa beberapa hari sebelum kasus aneh bunuh diri Tommy, kotak surat asrama miliknya dibobol dan suratnya dicuri. Terungkap juga bahwa Tommy telah mengajukan dua keluhan kepada operator 911, pada bulan Agustus dan Oktober sebelum kematiannya, tetapi kemudian operator tersebut mengubah ceritanya dan mengatakan bahwa sebenarnya Tommy tidak pernah menelepon.
Luar biasa kan?
Ibu Tommy kemudian berkata:
Operator itu awalnya berkata ‘Ya, di layar komputer itu terlihat namanya (Tommy) dan waktu dia menelepon dan kemudian dia membuat dua panggilan berturut-turut, tetapi pesannya telah dihapus …’ Kemudian operator itu pergi beberapa menit dan ketika kembali dia berkata “Aku tidak tahu mengapa namanya ada di komputer, tapi dia tidak pernah menelepon 911”
Saya tahu Tommy membuat panggilan tersebut karena personel departemen kepolisian memberi tahu saya. Saya tahu ini adalah fakta. Saya marah setiap hari dalam hidup saya. Saya bangun dengan amarah setiap pagi karena departemen kepolisian ini tidak menanggapi panggilan 911.
Keluarga Tommy mulai mengemukakan teori bahwa putra mereka sebenarnya adalah informan DEA yang menyelidiki peredaran narkoba yang terjadi di sekolahnya, dan bahwa dia telah dibawa keluar oleh pelaku siswa atau atasannya, atau telah menemukan sesuatu yang seharusnya tidak dia temukan. Yang akhirnya berujung pada pembunuhan yang ditutup-tutupi dengan bantuan penegak hukum.
Namun, DEA membantah keterlibatannya dengan Burkett dan sama mengelaknya seperti yang dilakukan polisi. Orang tua Tommy terus mengejar kebenaran tentang kematian putra mereka hingga Beth meninggal pada tahun 2003 dan kematian ayahnya pada tahun 2006, keduanya telah meninggal tanpa pernah mengetahui kebenaran yang menimpa putra mereka.
Hingga detiki ini, laporan resmi polisi dan pihak berwenang tetaplah merupakan kasus bunuh diri, tetapi diluar sana ada banyak orang yang tidak mempercayai pernyataan tersebut, dan misteri Tommy Burkett sepertinya tidak akan pernah terungkap..
waaaah. dinegara mana pun banyak yang ngubur kebenaran. ups
Sarkas sekali yah, Arly 😀