–Bola Putih– Aku mempunyai seorang sahabat, ia seorang yang memiliki kekurangan dalam dirinya. Secara fisik ia hanya memiliki sebelah mata yang kuketahui bahwa keadaan tersebut memang telah ia miliki dari sejak kecil.
Aku sering bermain-main dengannya walaupun mungkin dia seorang yang pendiam. dia tidak memiliki teman kecuali saya seorang. Kami berdua pun sering bermain ke tempat mana saja yang kami inginkan.
Suatu saat dia mengajakku untuk pergi ke sebuah gubuk yang berada di tengah hutan. aku pun memenuhi ajakannya dan berasama-sama kita pergi ke tempat tujuan. Jaraknya lumayan jauh, hingga aku-pun merasa bosan dan capek. Namun, akhirnya kami berdua sampai juga.
Kulihat sahabatku itu tetap bersemangat tanpa terlihat lelah sedikit-pun, ketika kami berdua sampai di gubuk tersebut. Karena aku capek, dan merasa kelelahan, aku meminta izin kepada sahabatku untuk tidur sebentar saja.
Dia pun mengiyakan.. namun sebelum aku merebahkan badanku, dia memberiku segelas air putih. Ia memintaku untuk meminumnya, aku pun menerima pemberiannya tersebut. lalu aku pun tidur.
•••
Setelah sekian lama aku tidur, akhirnya diriku bangun, kubuka sebelah mataku dan kulihat temanku itu sedang memainkan sebuah bola putih seperti bola golf yang memiliki tali warna merah. entah kenapa aku masih merasa ngantuk. Sebelum aku merebahkan kembali badanku aku merasa aneh karena sebelah mataku lagi tidak bisa kubuka.
Aku pun mencoba mengusap-usap mataku. lalu, temanku datang kepadaku sambil memegang bola putih yang tadi ia mainkan. ia berdiri di depanku lalu berkata
” TERIMA KASIH “
Thanks to: Daniel
edited by The House Keeper
Mataku terasa cenat-cenut seketika 🙁
Perencanaan yg matang dgn memilih tempat terpencil, pemberian obat tidur dan bisa mengambil mata temennya. Psikopat sejati sih.
Psikopat yang totalitas ya, Muahahaha