Apakah Aku Dokter yang Baik?

Rumah Sakit Terbakar

**SURAT INI DITEMUKAN DI RERUNTUHAN RUMAH SAKIT ST. JOHN YANG TERBAKAR

Api hampir membakar habis seluruh rumah sakit tempatku bekerja dan telah meruntuhkan separuh gedung sehingga membuat kami terjebak di lobi utama. Kami sudah terjebak di sini selama tiga hari dan kami tak bisa keluar karena reruntuhan yang menutup pintu keluar.

Persediaan makanan dan minuman semakin menipis, lampu generator juga hanya akan bertahan beberapa jam lagi dan diperparah dengan adanya pasien-pasien yang membutuhkan pertolongan medis secepatnya akibat luka bakar.

Di sini, aku bersama dua orang perawat dan lima pasien. Tiga pasien mengalami luka bakar di 25% tubuh mereka dan kelima-limanya sangat membutuhkan transfusi darah secepatnya jika ingin selamat. Aku bisa melihat pasien-pasien ini sedang kesakitan dan semakin lama kami terjebak di sini, semakin aku yakin bahwa kami perlu melakukan hal terbaik untuk menghentikan penderitaan mereka. Aku percaya tak ada satupun manusia yang pantas mengalami penderitaan seperti ini.


Rumah Sakit Dokter Yang Baik


**SURAT INI MERUPAKAN KESAKSIAN PETUGAS PENYELAMAT DALAM KEBAKARAN RUMAH SAKIT ST. JOHN

Ketika memasuki ruangan dimana terdapat 8 individu yang terjebak selama 6 hari, baunya sungguh tak tertahankan. Rasanya seperti bau daging panggang bercampur dengan makanan yang membusuk. Apa yang kami lihat sebagai petugas pertama yang tiba di TKP sangatlah mengerikan. 10 orang dari kami terpaksa menerima terapi psikologis akibat trauma yang kami alami.

Seorang Dokter tergeletak di sebuah kursi dengan selang transfusi masih menempel di lengannya, bahkan masih ada darah yang menetes. Setelah kami melakukan pemeriksaan lebih detil, ternyata ada banyak potongan kulit yang hilang dari tubuhnya. Seakan-akan dia dikuliti, namun kulitnya diambil sedikit demi sedikit dengan bentuk persegi yang hampir sempurna.

Nasib yang sama juga menimpa dua perawat yang mayatnya kering karena seluruh darah dalam tubuhnya telah habis, dan seluruh kulit dari kaki hingga kepala juga telah habis. Dua dari lima pasien yang ada disana telah meninggal karena infeksi, namun tiga lainnya berhasil selamat dan apa yang mereka ungkapkan kepada kami selama berada disana sangat mengerikan.

“Para pasien yang selamat mengatakan, di hari ke-empat persedian makanan telah habis, dan energi listrik sangat terbatas. Sang Dokter akhirnya menjadi gila dan terus mengoceh bahwa ia bisa memperbaiki kekacauan ini. Dengan obat anastesi terakhirnya, ia membius mereka berlima dan dua perawatnya lalu mulai bekerja.

Ia mulai dengan menggunakan kedua perawat itu sebagai “Donor Manusia”, perlahan ia menyayat kulit mereka dan menjahitkannya ke para pasien, serta menggunakan darah mereka untuk ditransfusikan ke semua pasien. Tak lama kedua perawat tersebut meninggal namun Dokter masih membutuhkan kulit yang segar, kemudian ia mulai melakukannya pada dirinya sendiri.” 

Ketika kami mengevakuasi mereka, di salah satu dinding gedung terlihat tulisan berwarna merah yang sepertinya ditulis menggunakan darah. Di dinding itu tertulis …

“APAKAH AKU DOKTER YANG BAIK?”

There are things known and there are things unknown, and in between are the doors of perception ~

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top
error: Alert: Konten Dilindingi !!