Seseorang seperti sedang memperhatikanku, ketika tiba-tiba aku terbangun di atas tempat tidurku yang nyaman. Awalnya kukira itu hanya bunga tidur, namun rupanya bukan. Terlihat sesosok bayangan gelap sedang berdiri diam di sudut ruangan. Ia hanya berdiri di sana, tanpa berusaha sama sekali untuk menyembunyikan dirinya.
Terlalu gelap. Wajahnya tak terlihat olehku. Namun dari postur tubuhnya aku yakin dia seorang pria. Ada sebuah pisau digenggaman tangannya. Suaraku tertahan, aku terlalu takut untuk berteriak. Aku hanya bisa berdiam diri dan menutup mata ketika pria tersebut mulai medekatiku.
Keheningan terpecahkan oleh suara langkah kakinya di karpet kamar tidurku, ketika tepat disampingku, ia membungkuk. Menghirup aroma rambutku. Setelah beberapa saat, ia berjalan keluar dari kamarku tanpa mengatakan apapun.
Hingga sejam lamanya aku menunggu sampai akhirnya aku memutuskan untuk bangun dari tempat tidur, dan memastikan bahwa pria tersebut benar-benar sudah pergi.
Keesokan harinya, aku memutuskan untuk pergi ke kantor polisi. Aku tak tahu, apakah dia seorang stalker? atau yang lebih mengerikan, Psikopat?. Sekarang yang terpenting aku harus melaporkannya dan berharap polisi bisa meringkusnya.
Aku hampir menangis ketika seorang petugas menghampiriku. Aku teringat kejadian semalam. Aku pun menceritakan semua yang terjadi kepadanya. Petugas tersebut sangat baik, dia berusaha menenangkanku, dan memberikanku segelas air, dia serperti sudah mengenalku sejak lama.
Sampai pada akhirnya petugas tersebut mendekatkan bibirnya ke telingaku dan berbisik..
“Wangimu berbeda pagi ini”