Pada tanggal 2 Agustus 1993, tim yang terdiri dari tujuh pendaki menjelajahi alam liar pegunungan Khamar Daban, di wilayah Buryatia yang terpencil dan indah di selatan Siberia. Mereka berada di tangan yang tepat, karena dipimpin oleh instruktur hiking dan survivalist berpengalaman, Lyudmila Korovina, serta prakiraan cuaca cerah dan tenang saat itu.
Enam pendaki dalam pendakian itu adalah siswa Korovina, yang terdiri dari Tatyana Filipenko (24), Aleksander “Sasha” Krysin (23), Denis Shvachkin (19), Viktoriya “Vika” Zalesova (16), Timur Bapanov (15), dan Valentina “Valya Utochenko (17). Mereka rencananya akan bertemu dengan kelompok pendaki lain pada 5 Agustus, yang kebetulan dipimpin oleh putri Korovina, yaitu Natalia.
Mereka dengan cermat merencanakan dan mempersiapkan perjalanan ini selama berbulan-bulan, dan itu diharapkan menjadi pendakian biasa dalam cuaca cerah yang menyenangkan, tetapi mereka tidak bahwa segala sesuatunya nantinya akan berubah menjadi aneh dan mengerikan.
Insiden Khamar Daban
Untuk leg pertama pendakian, semuanya berjalan lancar. Cuacanya sempurna, dengan pemandangan musim panas yang tidak terlalu menantang, dan mereka membuat waktu yang menyenangkan, bahkan lebih baik dari yang mereka perkirakan.
Namun, pada 4 Agustus keadaan berubah menjadi lebih buruk.
Ramalan cuaca tiba-tiba dan tak terduga berubah, dengan hujan dingin dan salju turun hingga mereka terpaksa menghentikan pendakian dan mendirikan kemah untuk menunggu datangnya badai.
Anehnya, Korovina meminta timnya mendirikan kemah di area terbuka di lereng tanpa tutupan pohon, sebuah pilihan lokasi yang “menarik” mengingat pengalaman Korovina dan cuaca buruk saat itu.
Malam itu mereka dihantam badai dahsyat di atas bongkahan batu yang terbuka tersebut, tetapi mereka berhasil melewatinya dalam keadaan selamat dan melanjutkan perjalanan mereka keesokan harinya, dimana segalanya mulai menjadi aneh.
Pada tanggal 5 Agustus, Natalia tiba di titik pertemuan yang telah diatur sebelumnya dengan timnya sendiri, tetapi kelompok Korovina tidak terlihat. Berpikir bahwa grup tersebut pasti tertahan oleh cuaca buruk, tim Natalia melanjutkan perjalanan, dan berharap mereka akan bertemu nanti di tempat tujuan, meski nyatanya harapan tersebut tak terwujud karena Korovina tidak pernah tiba.
Faktanya, baru pada 10 Agustus tanda-tanda dari kelompok yang hilang itu mulai ditemukan. Pada hari itu, para kayaker (pengguna kayak) yang sedang berada di sepanjang sungai di daerah pertemuan tersebut menemukan seorang gadis dengan darah di pakaiannya.
Gadis ini dengan panik melambai kepada mereka dan segera kayakers tersebut menariknya ke daratan untuk membantunya, karena dia jelas dalam kesulitan besar.
Memang, ketika mereka mendekatinya, dia dalam keadaan kelelahan dan mengigau menceritakan sebuah kisah yang tampaknya tidak masuk akal, dan para kayakers kemudian membawanya ke pihak berwenang.
Di sinilah ceritanya akan menjadi lebih aneh lagi.
Kematian Masal Misterius Di Khamar Daban
Gadis itu ternyata adalah Valentina “Valya” Utochenko, bagian dari kelompok hiking Korovina yang hilang, dan dia memiliki kisah yang cukup aneh untuk diceritakan.
Menurutnya, pada tanggal 5 pagi, cuaca buruk yang terus berlanjut telah memaksa Korovina membuat keputusan untuk kembali menuruni gunung daripada melanjutkan, tetapi serangkaian peristiwa aneh mulai terjadi.
Salah satu tim, Aleksander Krysin, mulai mengeluarkan busa di mulut dan mengeluarkan darah dari hidung, mata dan telinga, sebelum mengalami kejang dan pingsan hingga akhirnya tewas.
Ketika Korovina mencoba merawatnya, dia memerintahkan anggota kelompok lainnya untuk terus berjalan, tetapi dia kemudian mulai menunjukkan gejala yang sama, mulut Korovina berbusa, pendarahan keluar dari telinga, hidung dan matanya sebelum akhirnya dia kejang dan jatuh tak bergerak.
Tatyana berlari untuk mencoba membantu pemimpin mereka yang tak sadarkan diri, tetapi kemudian dia juga mulai mengejang dan kemudian merangkak dengan aneh ke sebuah batu lalu membenturkan kepalanya berulang kali.
Kondisi saat itu dengan cepat berubah menjadi kekacauan, kelompok itu terjatuh satu demi satu, mencakar leher mereka sendiri, merobek pakaian mereka, mengeluarkan darah dari setiap lubang di wajah mereka. hingga muntah darah.
Valentina akan berkata:
Denis mulai bersembunyi di balik batu dan melarikan diri, Tatyana membenturkan kepalanya ke batu, Victoria dan Timur mungkin tersesat. Lyudmila Ivanovna meninggal karena serangan jantung.
Setelah beberapa waktu, dua gadis jatuh sekaligus, mereka mulai berguling, merobek pakaian mereka, meraih tenggorokan mereka, gejalanya sama, anak laki-laki itu tumbang di belakang mereka.
Gadis dan pria sisanya pergi, mereka memutuskan untuk meninggalkan barang-barang yang paling penting di ransel dan lari ke bawah. Gadis itu membungkuk di atas ranselnya saat dia terbaring dan mengangkat kepalanya, pria terakhir dengan gejala yang sama berguling di tanah.
Menurut Valentina, dia panik dan lari menyelamatkan nyawanya, menuruni gunung dengan sedikit perbekalan dan hanya berlari sampai dia tidak bisa lari lagi. Setelah itu dia mengembara melalui hutan belantara selama beberapa hari dalam semacam kondisi trans sampai dia mencapai sungai itu dan diselamatkan.
Ketika cerita aneh ini keluar, tim dikirim untuk mengambil mayat dan melakukan otopsi. Anehnya, meskipun ada berbagai gejala misterius yang dijelaskan oleh Valentina, pihak berwenang memutuskan mereka semua meninggal karena hipotermia, kecuali Lyudmila, yang menderita serangan jantung.
Mereka juga ditemukan mengalami memar pada paru-paru dan kekurangan protein, terlepas dari fakta bahwa mereka semua tidak kekurangan makanan. Untuk pihak berwenang, kasus ini sudah ditutup dan kematian masal tersebut dianggap “tidak disengaja”.
Namun apa yang sebenarnya terjadi di sini? Enam orang yang sangat sehat dan berpengalaman telah meninggal dalam hitungan menit dengan gejala mulutnya berbusa, berdarah, dan kepalanya terbentur batu, apakah ini semua benar-benar disebabkan oleh hipotermia? Mengapa Valentina tidak mengalami gejala-gejala aneh ini, dan dapat keluar dari sana tanpa cedera yang berarti?
Ada banyak teori yang dilontarkan tentang apa yang terjadi di sini. Salah satunya adalah mereka menemukan sesuatu yang tidak seharusnya mereka lihat dan dibunuh oleh militer Rusia, tetapi jika itu yang terjadi, mengapa menggunakan penyakit misterius itu, dan mengapa Valentina harus dilepaskan?
Diduga juga ada semacam tes senjata kimia atau biologi rahasia yang dilakukan di daerah tersebut dan para pendaki berada di tempat yang salah pada waktu yang salah, atau bahwa mereka telah menemukan tempat pembuangan radioaktif seperti yang mungkin terjadi pada Insiden Dyatlov Pass.
Namun sekali lagi, mengapa Valentina dapat bertahan? Selain itu, ada banyak pendaki melewati area yang sama, jadi mengapa mereka tidak terpengaruh dengan cara yang sama?
Teori lainnya adalah air yang terkontaminasi, jamur beracun yang mereka makan, atau mungkin mereka benar-benar mati karena hipotermia seperti yang dikatakan oleh laporan resmi, tetapi Valentina mengatakan mereka sudah siap menghadapi kondisi-kondisi tersebut dan apakah hipotermia dapat menyebabkan kondisi yang dijelaskan olehnya?
Tentu saja, ada juga kemungkinan bahwa satu-satunya yang selamat, Valentina, tidak menceritakan keseluruhan ceritanya dan bahwa dia tahu sesuatu yang tidak dia ceritakan. Namun, setelah kejadian itu dia menolak untuk membicarakannya, dan meninggalkan semuanya sebagai misteri.
Kita mungkin tidak pernah tahu apa yang terjadi pada tim pendaki ini, dan kasus aneh akan tetap menjadi teka-teki belantara yang mengerikan.