Kisah Misteri Cacing Lambton

Kisah Misteri Cacing Lambton

Kadang-kadang dunia mitos, cerita rakyat, dan kriptozoologi tampaknya menyatu dan bertabrakan. Ada banyak makhluk misterius yang berakar dari cerita zaman dahulu dan mitologi lokal. Salah satunya adalah yang akan dibahas Rumah Misteri kali ini, yang datang dari abad ke-14, di County Durham di timur laut Inggris.

Pada suatu Minggu pagi, di sebuah dusun pedesaan, seorang pewaris Lambton Estate, County Durham, bernama John Lambton pergi memancing di River Wear.

Saat itu, Lambton sengaja melewatkan Misa (Ibadah ekaristi Katolik) untuk menikmati harinya di pinggir danau. Ketika sedang menuju ke danau, dia bertemu dengan seorang lelaki tua yang mengatakan bahwa dia tidak akan mendapatkan hasil yang baik karena melewatkan kebaktian gereja.

Namun, Lambton tidak terlalu memikirkannya ucapan pria tua tersebut, dia terus berjalan untuk menemukan tempat yang bagus dan jarang dikunjungi di tepi sungai, di mana dia bisa melemparkan kailnya dan menikmati ketenangan damai di area tersebut.

Dari sinilah, Kisah Misteri Cacing Lambton (Lambton Worm) akan dimulai.

Asal Mula Lambton Worm

Setelah berjam-jam berlalu tanpa satu gigitan pun dari ikan di danau, Lambton sampai pada titik dimana dia mulai berpikir bahwa ucapan lelaki tua yang dia temui mungkin ada benarnya. Namun, lamunannya langsung lenyap, ketika tiba-tiba tali pancingnya ditarik oleh sesuatu.

Apapun yang menarik pancing milik Lambton tampaknya benar-benar ganas, mereka melakukan pertempuran epik hingga Lambton sendiri yakin bahwa itu pasti ikan yang sangat besar.

Namun, ketika Lambton akhirnya berhasil menang dan menyeret tangkapannya ke daratan, dia menemukan bahwa itu bukanlah ikan besar seperti yang dia harapkan, melainkan makhluk serupa belut yang menggeliat dengan kulit hitam pekat, berlendir, berkepala salamander, dan rahang penuh dengan gigi setajam jarum dan sembilan lubang kecil di setiap sisi mulutnya.

Ilustrasi John Lambton Sedang Memancing

Ukuran makhluk aneh itu cukup kecil, tidak sebanding dengan kekuatan yang digunakannya untuk bertarung tadi, dan itu adalah pemandangan yang menjijikan untuk Lambton, sehingga dia memutuskan untuk menendangnya kembali ke dalam air.

Sesaat sebelum Lambton menendangnya, pria tua yang tadi menegurnya karena bolos gereja menghampirinya dengan rasa ingin tahu. Pria itu bertanya apa yang berhasil dia tangkap, dan ketika Lambton memperlihatkan hewan menggeliat dan berkilau tersebut, pria tua itu segera membuat tanda salib dan memberitahu Lambton bahwa dia telah “menangkap iblis”.

Pria tua itu mengatakan bahwa Lambton tidak boleh melepaskannya kembali ke danau tidak peduli apapun alasannya.

Lambton akhirnya memutuskan untuk memasukkan makhluk itu ke dalam keranjangnya dan membawanya kembali ke desa, tetapi karena dia sangat jijik dengan makhluk itu, dia memutuskan untuk membuangnya ke dalam sumur tua dalam perjalanan pulang.

Setelah itu, Lambton melupakan makhluk kecil menjijikan tersebut, hingga akhirnya dia pergi berperang di Perang Salib.

Kisah Misteri Cacing Lambton

Selama waktu inilah akan ditemukan sesuatu yang sangat aneh di sumur itu. Penduduk setempat mulai melaporkan bahwa sumur aneh tersebut memancarkan bau busuk yang menjijikkan, meracuni air di dalamnya, dan tidak lama setelah ini sesuatu mulai membunuh ternak di daerah tersebut dan anehnya juga mencuri susu dari sapi, sebelum menjadi lebih mengerikan.

Penduduk setempat mulai menceritakan tentang makhluk besar seperti ular dengan kulit hitam licin dan rahang besar penuh taring, yang mulai merenggut nyawa bayi dan anak kecil.

Kisah Cacing Lambton kemudian berlanjut sampai pada satu kasus dimana makhluk itu berhasil ditangkap, dibius dan dipenjarakan di Kastil Lambton, tetapi berhasil melarikan diri.

Kastil Lambton

Kemudian, sekelompok penduduk desa konon pergi ke hutan belantara untuk memburu binatang tersebut, dan dinyatakan menghilang hingga kemudian ditemukan berserakan, tercabik-cabik di pepohonan. Hal yang sama akan terjadi pada ksatria yang lewat, yang mencoba menguji keterampilan bertarung mereka untuk membunuh binatang itu tetapi gagal.

Segala macam legenda bermunculan sekitar waktu ini, seperti bahwa makhluk itu dapat meregenerasi bagian-bagian yang hilang atau bahkan memasangnya kembali, dan ia dapat mencabut pohon untuk digunakan sebagai senjata mengalahkan musuh-musuhnya.

Ukuran makhluk tersebut kemudian menjadi sangat bervariasi, dengan beberapa mengatakan panjangnya sekitar 16 kaki dan yang lain mengklaim bahkan cukup besar untuk menutupi bukit.

Lambton sendiri tidak menyadari semua ini sampai dia kembali dari Perang Salib bertahun-tahun kemudian, dan menemukan daerah yang kini telah menjadi reruntuhan yang hanya dihuni oleh orang-orang yang meringkuk di rumah mereka dalam kegelapan dan ketakutan.

Lambton kemudian memutuskan bahwa dia harus mengalahkan makhluk misterius hitam itu, dan mencari nasihat dari seorang penyihir yang tinggal di daerah tersebut.

Ilustrasi Lambton Worm

Sang penyihir memberinya nasihat untuk menutupi baju besinya dengan ujung tombak dan menghadapinya di sarangnya sendiri di River Wear, dia juga memperingatkan bahwa makhluk ini bukan berasal dari bumi, dan setelah membunuhnya, Lambton harus membunuh makhluk hidup yang pertama dia lihat.

Jika Lambton tidak melakukannya, maka keluarganya akan menderita kutukan jahat selama sembilan generasi.

Lambton kemudian membuat rencana dengan ayahnya yang sudah tua untuk melepaskan seekor anjing pemburu setelah mendengar sinyal yang dibunyikan tiga kali olehnya, yang akan menjadi tanda bahwa makhluk itu sudah mati. Nantinya anjing pemburu itu akan berlari ke sana dan dapat dibunuh untuk menghindari kutukan .

Namun sayangnya, semua tidak berjalan sesuai rencana.

Saat Lambton mendekati sarang makhluk yang dikenal sebagai “Lambton Worm” ini, dia disergap dan dililit oleh tubuhnya, tetapi untungnya, baju besi berujung tombak yang digunakan Lambton berhasil melemahkan sang cacing, setelah itu dia bisa menghunuskan pedangnya dan membunuh makhluk tersebut.

Pertarungan Lambton dengan Sang Cacing

Awalnya semua berjalan sesuai rencana dan Lambton memberikan sinyal sesuai yang sudah dia rencanakan. Tetapi karena terlalu senang, Ayahnya justru berlari menghampiri Lambton untuk memberikan selamat dan lupa melepaskan anjing pemburunya.

Lambton terkejut dan merasa ngeri karena melihat ayahnya sendiri, yang menjadi makhluk hidup pertama yang dilihatnya setelah membunuh sang cacing. Akhirnya Lambton memutuskan untuk menyerah pada kutukan, dan membuat generasi keturunannya mengalami segala macam kemalangan dan kematian dini.

Meskipun Kisah Cacing Lambton terdengar seperti legenda dan cerita rakyat semata, tetapi diduga bahwa sebagian di antaranya dapat didasarkan pada beberapa kebenaran, seperti ular besar yang eksotis atau spesies reptil yang belum ditemukan, didukung dengan laporan binatang lain di area yang sama dan penampilannya sangat mirip dengan Cacing Lambton, yaitu Wyrms

Laporan tentang makhluk serupa ini tercatat di entri abad ke-16 dalam daftar paroki Gereja St. Nicholas di kota Durham yang berbunyi:

Seorang Italia membawanya ke Cittie of Durham pada Hari ke-11 bulan Juni di tahun yang lalu. Seekor ular yang sangat besar, aneh & mengerikan. Panjangnya enam belas kaki dengan jumlah Dimensi yang lebih besar dari seekor kuda dewasa.

Yang diambil & dibunuh oleh polisi khusus di thiopia dalam wilayah kekuasaan Turki. Tapi sebelum dibunuh, Makhluk itu telah menghancurkan (seperti yang diperkirakan) lebih dari 1000 orang Dan juga menghancurkan seluruh Countrey.

Kisah lain dari daerah Sockburn, juga di Durham County, menceritakan tentang seorang ksatria muda bernama Sir. John Conyers, yang memburu satu makhluk serupa setelah konon meneror negeri itu selama 7 tahun.

Dia berhasil menemukan makhluk itu dan membunuhnya di Sungai Tees, setelah itu menguburnya di bawah batu abu-abu besar. Pembunuhan Wyrm ini dianggap sangat luar biasa sehingga mendorong reputasi keluarga Conyers secara signifikan, dan setiap Uskup Durham yang baru secara seremonial ditawari pedang yang digunakan untuk membunuh makhluk itu.

Seorang Uskup yang menerima upacara ini akan mengatakannya pada tahun 1661:

Perkumpulan dan kesigapan baik bangsawan, pendeta dan orang lain sangat luar biasa, dan di pintu masukku melalui sungai Tees, hanya sedikit bagian sungai yang terlihat karena banyaknya kuda dan orang-orang yang berada di sana, ketika pedang yang membunuh naga diberikan kepadaku dengan segala formalitas terompet, tembakan dan aklamasi yang telah dibuat.

Tampaknya aneh jika begitu banyak legenda naga dan kisah serupa berasal dari wilayah yang sama, tetapi apakah kisah-kisah itu memang didasarkan pada suatu makhluk nyata? kita tidak akan pernah tahu.

Terlepas dari apakah ada butir kebenaran dari kisah Cacing Lambton, makhluk ini telah menjadi legenda yang diceritakan selama berabad-abad dalam sastra, puisi, lagu, teater, dan film, mengukuhkan dirinya sebagai salah satu kawasan legenda yang paling terkenal.

Sampai hari ini orang dapat menemukan landmark yang terkait dengan semua kisahnya, termasuk Kastil Lambton, dan tempat bernama Worm Hill, dimana makhluk itu dikatakan bersembunyi,

There are things known and there are things unknown, and in between are the doors of perception ~

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top
error: Alert: Konten Dilindingi !!