The Babysitter Killer
Pembunuh berantai telah lama berkeliaran di dalam masyarakat, mengintai mangsanya dan menghilang ke dalam bayang-bayang. Ada banyak sekali pembunuh berantai yang tidak pernah tertangkap, meninggalkan misteri mendalam yang mungkin tidak pernah terpercahkan.
Salah satu kasus tersebut adalah mengenai beberapa pembunuh berantai yang tampaknya ingin membiarkan korbannya tetap hidup sebelum akhirnya menghabisi nyawa mereka, dan hingga hari ini tidak pernah tertangkap
Korban Pertama The Babysitter Killer: Mark Stebbins
Pada tanggal 15 Februari 1976, Mark Stebbins yang berusia 12 tahun meninggalkan rumahnya di pinggiran kota Detroit, Ferndale, Michigan, untuk pergi ke balai Legiun Amerika, dan pada saat itu tidak ada yang terlalu memikirkannya.
Bagaimanapun, Ferndale adalah kota yang aman di mana semua orang saling mengenal dengan tindak kejahatan yang hampir nol, dan Mark telah sering bepergian ke balai tersebut sebelumnya. Begitu juga kala itu, ketika ia berada di sana dan menelepon ibunya bahwa ia akan segera pulang, namun kenyataannya ia tidak pernah tiba.
Setelah malam berganti, dan Mark belum juga pulang, Ibunya segera menelepon polisi, dan mulai melakukan pencarian selama empat hari. Awalnya, pencarian tersebut tidak menghasilkan apa-apa hingga sebuah penemuan yang mengerikan dan tragis muncul ke permukaan.
Para pekerja di kompleks perkantoran terkejut ketika mereka menemukan tubuh bocah yang hilang tersebut duduk dengan rapi di tumpukan salju di tempat parkir mereka. Sama sekali tidak tersembuunyi, seolah-olah memang dimaksudkan agar terlihat oleh orang lain.
Ketika pihak berwenang tiba, mereka memutuskan bahwa Mark telah meninggal karena dicekik, dia juga telah diperkosa dan diikat dengan tali di pergelangan tangan serta pergelangan kakinya. Dia juga mengalami dua luka di bagian kiri belakang kepalanya. Tubuhnya berpakaian lengkap dengan pakaian yang sama dengan yang dia kenakan pada hari dia menghilang.
Selain itu, tidak ada petunjuk lainnya, tidak ada saksi, dan tidak ada jejak sama sekali untuk dilanjutkan. Lebih buruknya lagi, ini hanyalah awal dari mimpi buruk yang akan mencengkeram kota tersebut.
Korban Kedua: Jill Robinson
Pada tanggal 22 Desember 1976, anak berusia 12 tahun lainnya bernama Jill Robinson bertengkar dengan ibunya saat memasak dan keluar dari rumahnya di Royal Oak, pinggiran kota di utara Ferndale, mengendarai sepedanya dengan membawa ransel yang penuh barang.
Diasumsikan bahwa dia hanya ingi menenangkan diri dan akan segera kembali pulang, namun hal tersebut tidak pernah terjadi. Keesokan harinya, sepeda yang dikendarai Jill ditemukan, tetapi tidak ada tanda-tanda keberadaan dirinya.
Hingga akhirnya pada tanggal 26 Desember, tubuhnya ditemukan tewas, bersandar di depan kantor polisi setempat. Pakaiannya masih bersih dan utuh, dan dia bahkan masih memakai tas punggungnya lengkap dengan semua barang bawaannya. Satu-satunya yang berbeda dari dirinya adalah wajahnya yang ditemukan tertembak oleh senapan.
Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan seksual maupun fisik. Ia nampak baik, bersih, semua pakainnya juga nampak baru dicuci, dan ia seperti telah dirawat dengan baik, kecuali setengah wajahnya yang meledak.
Dan lagi-lagi tidak ada petunjuk dari sang pelaku sadis ini. Dua pembunuhan dalam kurun waktu sesingkat itu tentunya membuat polisi khawatir. dan ini masih belum berakhir.
Korban Ketiga: Kristine Mihelich
Bulan berikutnya, pada 2 Januari 1977, Kristine Mihelich yang berusia 10 tahun pergi ke toko 7-11 setempat di Oakshire dan tidak pernah kembali. Tidak sampai 19 hari kemudian ketika seorang pekerja pos menemukan tubuhnya yang berpakaian lengkap di jalan terbaring di depan rumah warga dengan posisi tangan yang terlipat di tengah dadanya, seolah-olah ia tewas dengan damai.
Kemudian diketahui bahwa penyebab kematiannya adalah karena kehabisan nafas, dan dia telah dibunuh kurang dari 24 jam sebelumnya. Selama jenggat waktu menghilang dan kematiannya, ia terlihat telah dirawat dengan baik dan diberi makan cukup, pakaiannya juga bersih. Dan ini menjadi kematian ketiga yang diduga telah dilakukan oleh pelaku yang sama.
Korban Keempat: Timothy King
Setelah itu, keadaan menjadi tenang hanya untuk beberapa bulan saja. Hingga pada malam tanggal 16 Maret 1977, seorang anak laki-laki berusia 11 tahun bernama Timothy King pergi ke toko permen di pinggiran kota Oakland County di Birmingham dan tidak pernah pulang.
Tubuhnya kemudian ditemukan pada 22 Maret, tergeletak di selokan dengan pakaian yang bersih dan telah disetrika dengan rapi. Lebih mengerikannya lagi, bocah itu meninggal hanya 6 jam sebelum ditemukan. Dia dinyatakan mengalami kekerasan seksual dengan benda asing sebelum akhirnya mati lemas.
Namun anehnya bocah itu diketahui telah diberi makan ayam KFC tepat sebelum kematiannya, yang menurut ibunya itu adalah makanan favoritnya.
Nampaknya pembunuh berantai ini memang merawat anak-anak tersebut dengan baik, memberi makan dan memandikan mereka, hanya untuk kemudian dengan kejam membunuh mereka dan menaruh mayatnya di tempat umum agar mudah ditemukan orang.
Penyelidikan Kasus Pembunuhan The Babysitter Killer
Saat ini penyelidikan untuk menemukan pembunuh sadis tersebut sedang dalam proses, dan memang itu adalah salah satu investigasi pembunuhan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Satgas ini terdiri dari departemen kepolisian dari 13 komunitas, dan mereka memeriksa setiap jejak atau petunjuk yang masuk. Sebagian besar berakhir dengan jalan buntu, tetapi ada beberapa yang menjanjikan.
Seorang saksi datang untuk memberi tahu polisi bahwa dia telah melihat Timothy King di tempat parkir toko permen berbicara dengan seorang pria yang lebih tua yang mengendarai mobil AMC GREMLIN dengan garis-garis putih yang khas.
Saksi memberikan gambaran yang baik tentang orang tersebut sehingga polisi dapat membuat sketsa komposit, yang kemudian mereka kirim ke seluruh wilayah Detroit. Mereka juga melacak setiap GREMLIN dengan garis-garis putih yang bisa mereka temukan, tapi lagi-lagi hasilnya nihil. Saksi lain mengaku telah melihat Timothy King diculik oleh dua pria, tetapi ini juga berakhir sama.
Ada petunjuk lain yang menjanjikan datang dalam bentuk surat dan dikirim ke polisi dari pengirim yang menyebut dirinya “Allen”. Dia mengaku terlibat dengan pembunuh anak sadis bernama “Frank,” yang kemungkinan bertanggung jawab dengan semua korban tersebut, tetapi ketika pengaturan dibuat untuk bertemu dengan orang ini dia tidak pernah muncul dan menghilang.
Tersangka yang Diduga Sebagai The Babysitter Killer
Setelah itu, ada beberapa orang yang mencurigakan dan telah dibawa selama penyelidikan. Salah satu yang paling menonjol adalah Ted Lamborgine, pensiunan pekerja otomotif yang juga diduga terlibat dalam kasus pornografi anak dan jaringan budak seks.
Ted Lamborgine akan dituduh total 15 dakwaan terkait kasus seks anak laki-laki, tetapi tidak ada bukti untuk menghukumnya atas kasus pembunuhan The Babysitter killer manapun. .
Tersangka pornografer anak lainnya yang bernama Chris Busch juga dikejar sehubungan dengan pembunuhan tersebut, tetapi tidak ada petunjuk yang memperlihatkan dirinya memiliki hubungan dengan kasus-kasus tersebut sehingga dia dibebaskan.
Namun anehnya, Chris Busch kemudian ditemukan tewas di apartemennya karena bunuh diri, dan di dalam kamarnya ditemukan foto seorang anak yang terlihat sepert sedang berteriak kesakitan dan sangat mirip dengan Mark Stebbins.
Lalu apakah itu berarti dia memiliki hubungan dengan semua ini? tidak ada yang tau. Nyatanya semua rahasia dan fakta yg belum terungkap telah dibawa ke kuburan bersamanya.
Tersangka lain adalah seorang pria bernama Archibald Edward Sloan, yang merupakan seorang terpidana penganiaya anak dan memiliki rambut di mobilnya yang sama dengan yang ditemukan di tubuh Timothy King dan Mark Stebbins, namun, rambut itu bukan milik Sloan, dan memang tidak pernah teridentifikasi.
Bahkan pembunuh berantai terkenal John Wayne Gacy dianggap sebagai orang yang dapat kemungkinan besar menjadi pelaku, tetapi lagi-lagi tidak ada bukti yang dapat membuatnya terjerat dan semua bukti DNA tak ada yang cocok dengan dirinya.
Petunjuk Aneh dan Akhir dari Kasus Pembunuhan The Babysitter Killer
Pada tahun 2010, ada satu petunjuk paling aneh dan misterius yang masuk dari seorang pria tak dikenal yang menyebut dirinya “Jeff Gannon” dengan segala macam klaim yang aneh.
Dia mengatakan kepada pihak polisi bahwa dia memiliki seoang kenalan yang telah membawanya untuk melihat berbagai tempat pembunuhan terjadi, serta tempat-tempat “ritual setan”. Dia juga sepertinya mengetahui detail surat Allen (Sang pengirim surat misterius yang tidak pernah muncul saat kepolisian mengajaknya bertemu), dan mengklaim bahwa dia memegang bukti penting dalam kasus pembunuhan tersebut.
Dia menyatakan bahwa dia sekarang adalah petugas penegak hukum dalam kasus ini, meskipun dia tidak mengatakan di departemen mana dia berada, dan dia menuduh tim investigasi lain salah menangani kasus tersebut. Menurut “Jeff,” timnya sendiri telah memecahkan seluruh misteri ini, dan dia bersedia memberikan pemikirannya dalam kondisi anonimitas
Menurut Jeff, pembunuhan tersebut dilakukan oleh sekte Wiccan yang melakukan ritual pengorbanan manusia bertepatan dengan perayaan pagan atau kalender lunar. Dan bahwa ada lebih banyak korban yang bahkan tidak diketahui oleh pihak berwenang, menurut hitungannya sendiri antara 11 hingga 16 kematian.
Itu semua sangat menarik, tetapi Jeff tidak pernah membuat identitas aslinya diketahui, dan tidak pernah menawarkan bukti nyata untuk apa yang dia katakan.
Pada akhirnya, tidak ada yang tahu siapa yang membunuh anak-anak ini. Tidak ada yang tahu mengapa sang babysitter pembunuh tersebut membuat mereka tetap hidup dan sehat, namun akhirnya dibunuh secara brutal, dan mengapa juga ia harus meletakan mayat mereka di tempat umum yang mudah ditemukan.
Tidak ada tersangka yang pasti, tidak ada petunjuk konkret, dan kasus ini akhirnya terus melayang dalam lubang ketidakpastian. Siapapun babysitter pembunuh itu, akhirnya mungkin tidak akan pernah terungkap, dan kasus pembunuhan anak di Oukland County ini menjadi salah satu kasus pembunuhan berantai paling mengerikan yang tak akan pernah terpecahkan