Peter dengan gelisah duduk di kursinya. Sedangkan istrinya sibuk membolak-balik majalah medis. Dia benci datang ke klinik ini, namun sama seperti hal lainnya yang ada di dalam hidupmu, ini adalah sebuah keharusan untuk Peter.
“Aku tidak tahu mengapa ada orang yang ingin membeli obat ini.” Karen tiba-tiba membuka percakapan. “Lihat, ini ada obat yang dapat menghilangkan jerawat tapi dengan efek samping yang akan membuat penggunanya mengalami diare, maag, bahkan depresi dengan tingkatan ingin bunuh diri.”
Peter hanya mengerutkan dahi mendengarkan istrinya berbicara.
“Mau dengar yang lain?” tanyanya sambil membalik beberapa halaman lagi. “Ok, kau lihat yang ini mengobati migrain, tapi di sisi lain dapat menyebabkan efek samping seperti mata kering, hipertensi, dan diare. Hmm.. kenapa efek sampingnya selalu ada diare sih?”
Peter menghela nafas. Memang tak ada yang dapat mengalahkan kecerewetan Karen, pikirnya.
Tak lama kemudian, seorang suster membuka pintu, “Tuan, Peter Levine, Dr. Wells sudah menunggu anda!”
Peter dan Karen, berjalan mengikuti suster masuk ke ruangan Dr. Wells, mereka menunggu sebentar sampai akhirnya sang dokter tiba.
Setelah berbasa-basi sebentar, Dr. Wells bertanya “Jadi, apa yang membuat Anda datang ke sini hari ini?”
“Begini, sepertinya saya ada masalah dengan obat yang waktu itu anda berikan.” jawab Peter.
“Hmm.. Somnavar ya” jawab Dr. Welss sambil melihat rekam medis Peter.
“Kapan permasalahan ini dimulai?” lanjut Dr. Wells.
Peter berpikir sejenak sambil memandang Karen, “Kurang lebih, sekitar tiga minggu yang lalu.” jawab Peter.
“Apakah obat itu membantu masalah Insomnia anda?” tanya Dr. Wells
“Tidak sama sekali. Obat itu malah membuat saya berhalusinasi.” jawab Peter
Dr. Wells memandang bingung kepada Peter, “Hmm.. bagaimana anda tahu jika anda berhalusinasi?”
“Saya melihat beberapa hal yang saya yakin tidak mungkin ada disana. Beberapa waktu lalu saya sedang berjalan di teras, dan tiba-tiba saya melihat ada rusa putih besar sedang berlari. Ketika Istri saya, Karen keluar, saya mengatakan bahwa ada rusa putih di depan teras rumah kami, namun dia malah menatap saya seolah-olah saya sudah gila, Dia bilang tidak ada rusa disana.” jelas Peter
“Ah baiklah.. apa ada lagi yang lain?” tanya Dr. Wells
“Masih banyak lagi, Dok! itu sebabnya kami datang hari ini, untuk memeriksakan kondisi saya.” jawab Peter dengan nada meninggi.
Dr. Wells sedikit tersenyum menenangkan suasana, “Jangan Khawatir, kita akan segera mencari tahu apa yang sedang terjadi kepada anda.” ucapnya sambil berdiri dan berjalan ke luar ruangan.
Begitu sampai di lorong, ia segera menemui suster yang membawa mereka tadi, “Laura, aku ingin kau membatalkan resep Somnavar untuk Peter Levine, dan tolong hubungi ambulans untuk segera membawanya ke rumah sakit sekarang juga!” ucap Dr. Wells dengan sedikit panik.
“Apa yang terjadi, Dok?” tanya Laura.
“Obat itu membuatnya berhalusinasi.” jawab Dr.Wells.
“Be… berhalusinasi apa dok?”
“Karen. Dia percaya dia bisa melihat mendiang istrinya.”