Sebuah ironi kelam bahwa kasus keracunan dan kematian paling kejam di Jepang dimulai dari sebuah kampanye promosi untuk minuman kesehatan.
Pada tahun 1985, Perusahaan Farmasi Otsuka mengalami penurunan penjualan minuman tonik kesehatan yang dikenal sebagai Oronamin C. Jadi, mereka meluncurkan sebuah kampanye promosi, yaitu ketika seseorang membeli minuman dari Vending Machine (mesin penjual otomatis), maka mereka juga mendapatkan sebotol Oronamin C gratis.
Banyak dari minuman gratis itu akan tetap berada di dalam slot vending machine atau di atasnya, karena sudah menjadi ciri khas budaya Jepang untuk meninggalkan minuman yang tidak diinginkan untuk dinikmati orang lain.
Situasi inilah yang kemudian menciptakan pemicu sempurna untuk salah satu kejahatan paling sadis dalam sejarah, yang dikenal dengan nama Pembunuhan Vending Machine atau Pembunuhan Paraquat.
Hal paling menakutkan tentang pembunuhan Vending Machine adalah karena korbannya yang acak, lokasinya acak, dan tidak ada yang tahu siapa yang akan menjadi korban. Pembunuhan ini berbeda dari biasanya.
Tidak ada hubungan antara sang pembunuh dan korban, atau bahkan hubungan antara korban-korban itu sendiri. Masing-masing kejadian berlangsung di kota yang berbeda di seluruh Jepang, dengan pekerjaan yang berbeda, usia yang berbeda, dan gaya hidup yang berbeda.
Satu-satunya yang berhubungan dari para korban adalah “Nasib Buruk” mereka.
Bagaimana si pembunuh merusak minumannya? Siapa saja yang menjadi korbannya? Bagaimana mereka tewas? Apa yang dilakukan polisi untuk mencoba menangkap si pembunuh? Apa yang terjadi dengan si pembunuh dan di mana mereka sekarang? Kali ini Rumah Misteri akan membahas secara lengkap mengenai Misteri Pembunuhan Vending Machine.
Awal Mula Pembunuhan Vending Machine
Kasus ini dimulai dari seseorang atau beberapa psikopat yang memutuskan untuk mengutak-atik minuman dari vending machine dan menambahkan Herbisida yang disebut Paraquat ke dalam minuman. Cairan tersebut umumnya digunakan di peternakan untuk menghancurkan tanaman atau gulma.
Pelaku akan menambahkan cairan ini ke minuman dan ditempatkan di vending machine agar diminum oleh siapapun korbannya saat itu.
Vending machine sangatlah populer di Jepang. Bahkan faktanya, Jepang memiliki lebih dari 5 juta mesin penjual otomatis yang tersebar di seluruh Jepang dan menjual segala sesuatu mulai dari minuman, makanan, pakaian, tembakau, alkohol, alat tulis, es krim, dan bahkan buah-buahan serta sayuran.
Karena kenyamanan penggunaan vending machine, kamu tidak hanya akan menemukannya di kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka atau dekat stasiun dan gedung perkantoran, tetapi juga di kota-kota kecil yang terpencil, bahkan kamu dapat menemukannya di dekat hutan, gunung, kuil, dan persawahan.
Kejadian pertama pembunuhan vending machine berawal pada tahun 1985, sang pembunuh mengambil keuntungan dari pasokan vending machine yang terletak di daerah terpencil untuk melakukan kejahatan keji ini, mereka memanfaatkan ketiadaan CCTV dan sedikitnya orang yang berada disekitar.
Ada dua alasan mengapa pembunuh ini berhasil membuat orang tidak curiga untuk meminum minuman beracun tersebut dan mengambil nyawa dari 12 orang tak berdosa.
Yang pertama adalah karena suasana hangat dan ramah tamah, terutama di kota-kota kecil Jepang. Seringkali orang-orang membeli dua minuman dan meninggalkan satu untuk orang berikutnya sebagai jenis berdana atau berbagi.
Alasan kedua adalah karena kampanye yang sedang dijalankan oleh perusahaan minuman populer yang menjual minuman energi bernama Oronamin C. Menurut Wikipedia Jepang dan Grunge.Com, perusahaan ini memulai kampanye promo yang menawarkan “beli satu dapat dua”.
Jadi ketika seseorang membeli sebotol minuman energi ini, mereka akan mendapatkan satu botol lagi gratis.
Kampanye ini tentunya akan memberikan si pembunuh cara yang sempurna untuk membuat orang-orang percaya ketika menemukan minuman secara acak di vending machine dan tidak curiga sama sekali. Dan pembunuhan besar-besaran mereka pun dimulai.
Senjata Pembunuhan Vending Machine
Dari 12 orang yang tewas, 11 di antaranya menelan minuman yang mengandung herbisida bernama Paraquat. Sedangkan satu korban lainnya menelan Diquat, yang merupakan pestisida lain yang digunakan dalam pertanian.
Situs web CDC mencantumkan Paraquat sebagai “bahan kimia beracun yang banyak digunakan sebagai herbisida (pembunuh tanaman), terutama untuk pengendalian gulma dan rumput.”
Meskipun terbatas pada pengguna berlisensi komersial di AS, beberapa negara telah melarang bahan kimia ini. Namun, di Jepang, siapa pun diizinkan untuk membelinya dari toko pertanian atau pertanian mana pun selama mereka berusia di atas 18 tahun dan memberikan nama dan alamat mereka.
Dengan kemudahan ini, pembunuh vending machine hanya perlu mengambil botol minuman energi yang disebut Oronamin C, minuman energi lain bernama Real Gold, dan Coca-Cola, kemudian membuka tutupnya dan menambahkan cairan Paraquat.
Botol-botol itu kemudian cukup diletakkan di atas vending machine, di bawahnya, atau di dalam slot mesin.
Minuman yang telah diracun ini nantinya akan ditemukan oleh para korban yang berpikir bahwa seseorang lupa meminumnya, meninggalkannya di sana dengan sengaja atau karena mendapatkan minuman gratis dari kampanye Oronamin C.
Meskipun kematian pertama telah dilaporkan dalam kurun waktu yang cukup cepat dan orang-orang Jepang sudah dalam kondisi siaga tinggi, sang pembunuh masih mampu memakan total 12 korban.
Cara kerja Paraquat sendiri jika tertelan adalah dapat menghancurkan tubuh dalam beberapa jam, hari atau minggu, tergantung pada jumlah yang tertelan, kesehatan, dan usia individu. Namun. begitu racun mencapai ginjal, maka semuanya sudah terlambat karena racun telah beredar dan menyerang organ dalam hingga mencapai paru-paru.
Ketika paru-paru sudah terkontaminasi, hal ini akan mempengaruhi sistem pernapasan, melukai jaringan paru-paru, dan merusak fungsinya hingga korban “tenggelam” dari dalam karena paru-paru yang berisi cairan tidak dapat berfungsi lagi.
Para Korban Pembunuhan Vending Machine
Mulai dari 30 April 1985, inilah para korban dan lokasi mereka selama tahun aktifnya pembunuh vending machine.
30 April 1985 — Fukuyama, Hiroshima
Seorang pengemudi truk berusia 45 tahun berhenti untuk minum dan menemukan sebotol Oronamin C diletakkan di atas mesin penjual otomatis. Berpikir itu adalah tradisi memberi dari seseorang atau seseorang telah melupakannya, dia meminumnya.
Kemudian dua hari dia merasa sakit dan meninggal. Jejak Paraquat ditemukan di muntahannya.
11 September 1985 — Izumisano, Osaka
Seorang pria berusia 52 tahun berhenti di mesin penjual otomatis setelah perjalanan memancingnya dan membeli Oronamin C.
Setelah memasukkan uangnya dan menekan tombol, dia melihat ada dua botol di slotnya. Dia menganggap itu adalah bagian dari kampanye dan membawa pulang keduanya. Dia meminum keduanya di rumah dan mengalami komplikasi. Dia kemudian meninggal pada 14 September. Paraquat ditemukan dalam sisa cairan di botol tersebut.
12 September 1985 — Matsusaka, Mie
Seorang mahasiswa berusia 22 tahun memutuskan untuk membeli minuman bernama Real Gold dari mesin penjual otomatis di dekat rumahnya. Dia membeli satu botol tetapi menemukan botol lain di dalam slot sehingga dia membawa keduanya pulang.
Dia kemudian jatuh sakit dan meninggal pada tanggal 14. Minumannya mengandung jejak Diquat. Ini adalah satu-satunya insiden yang ditemukan dengan herbisida jenis ini.
19 September 1985 — Imadate, Fukui
Seorang pria berusia 30 tahun menemukan sebotol Coca-Cola berdiri di bagian bawah vending machine. Dia kemudian mengeluh merasa sakit setelah meminumnya dan dilarikan ke rumah sakit. Dia meninggal di rumah sakit pada tanggal 22 September dan Paraquat ditemukan dalam tubuh serta di sisa coke di dalam botol.
20 September 1985 — Miyakonojo, Miyazaki
Seorang pria berusia 45 tahun memutuskan untuk membeli sebotol Real Gold dan sekali lagi menemukan dua botol di slot vending machine. Dia berasumsi vending machine tersebut memang menjatuhkan keduanya dan memutuskan untuk membawanya pulang.
Di rumah, setelah meminumnya, dia mengeluh tidak enak badan. Dia meninggal pada tanggal 22 September dan Paraquat ditemukan dalam botol sisa minuman Real Gold.
23 September 1985 — Habikino, Osaka
Seorang pria berusia 50 tahun hendak membeli minuman di vending machine ketika dia melihat sudah ada dua botol di dalam slot. Berpikir seseorang melupakannya, dia membawa kedua minuman itu pulang.
Dia kemudian melupakan minuman tersebut sampai dia bangun pada pagi hari tanggal 25 September dan meminumnya. Selama beberapa hari berikutnya, kondisinya memburuk dan dia dirawat di rumah sakit, kemudian meninggal pada 7 Oktober.
5 Oktober 1985 — Konosu, Saitama
Seorang pria berusia 44 tahun yang akan memasukkan uang receh ke vending machine melihat ada dua minuman Oronamin C yang tertinggal di slot dan memutuskan untuk membawanya pulang.
Dia meminumnya keesokan harinya dan mulai merasa mual. Dia bergegas ke rumah sakit tetapi setelah berjuang selama dua minggu, dia meninggal karena keracunan Paraquat pada 21 Oktober.
15 Oktober 1985 — Kashihara, Nara
Seorang pria berusia 69 tahun menemukan dua minuman di slot mesin penjual otomatis dan memutuskan untuk membawanya pulang. Dia meminumnya sebagian dan menemukan bahwa rasanya aneh. Dia juga mulai merasa mual setelah minum dan pergi ke rumah sakit karena takut menjadi korban serangkaian pembunuhan vending machine.
Minuman tersebut kemudian diperiksa dan ditemukan mengandung Paraquat dan meskipun telah berjuang untuk hidupnya selama hampir satu bulan, pria itu meninggal karena keracunan pada 13 November.
21 Oktober 1985 — Prefektur Miyagi
Seorang pria berusia 55 tahun melihat dua minuman di slot mesin penjual otomatis dan memutuskan untuk meminumnya ketika dia sampai di rumah. Sayangnya, mereka juga mengandung Paraquat dan dia menyerah pada racun dan meninggal di rumah sakit.
28 Oktober 1985 — Kawachinagano, Osaka
Seorang pria 50 tahun menemukan satu botol Oronamin C di samping mesin penjual otomatis. Dia pikir mungkin seseorang membeli satu, dan mendapatkan bonus kedua dari kampanye promosi, tetapi karena tidak menginginkannya jadi seseorang itu meninggalkannya.
Pria itu kemudian meminumnya dan sayangnya langsung merasa sakit berjam-jam setelah meminumnya. Dia meninggal tak lama kemudian.
7 November 1985 — Urawa, Saitama
Seorang pria berusia 42 tahun membeli Oronamin C dari sebuah vending machine. Ketika dia mengambilnya dari slot, dia menemukan ada dua botol. Berpikir ini adalah bagian dari kampanye, dia memutuskan untuk membawa keduanya pulang dan meminumnya.
Segera setelah itu, dia menyadari kesalahannya ketika dia mulai merasa sakit. Dia pergi ke rumah sakit dan setelah lebih dari seminggu, meninggal pada 16 November.
17 November 1985 — Distrik Kodama, Saitama
Karena serangkaian insiden pada bulan September dan Oktober, polisi dan pemilik vending machine mulai memasang peringatan tentang potensi perusakan minuman. Mereka menyarankan orang untuk tidak mengambil minuman yang ditemukan di dekat, atau di slot mesin penjual otomatis yang tidak mereka beli.
Mereka juga memperingatkan tentang penyalahgunaan minuman dan menginstruksikan orang untuk memeriksa minuman dengan benar sebelum dikonsumsi.
Terlepas dari poster dan tanda peringatan ini, seorang gadis SMA berusia 17 tahun yang ingin membeli minuman dari mesin penjual otomatis menemukan Coca-Cola tertinggal di slot, dan memutuskan untuk membawanya pulang.
Sayangnya, minuman bersoda yang dia bawa pulang itu sudah rusak dan mengandung Paraquat, gadis itu meminumnya dan meninggal di rumah sakit seminggu kemudian.
Ketika berita tentang keracunan melanda Jepang, terjadi kepanikan massal dan banyak orang dalam siaga tinggi. Tanda-tanda peringatan, pengumuman media, dari mulut ke mulut, dan informasi dari polisi menyebarkan berita tentang insiden tersebut membuat orang-orang akhirnya mulai lebih berhati-hati.
Namun, insiden itu juga memunculkan pembunuh copycat (peniru) dan kasus bunuh diri yang semakin membingungkan kasus ini serta menyulitkan polisi untuk mencari tahu di mana dan insiden mana yang merupakan tanggung jawab pembunuh vending machine yang asli.
Beberapa kasus copycat dan bunuh diri tersebut, di antaranya adalah:
- Seorang pria 48 tahun memasukkan Paraquat ke dalam minumannya dan bunuh diri.
- Seorang wanita berusia 34 tahun ditangkap karena mencoba meracuni kopi di tempat kerjanya karena dia takut kejahatan penipuan dan penggelapannya akan terbongkar.
- Dua kasus lain muncul dimana seseorang mengeluh minuman mereka terasa aneh tetapi kemudian polisi menemukan penyebabnya adalah campuran kapur-sulfur dan bukan Paraquat.
- Seorang anak SMP yang menambahkan insektisida ke minuman dan meminumnya. Dia mengatakan kepada polisi bahwa dia membeli minuman dan meminumnya tetapi rasanya aneh. Kemudian dia mengaku bahwa ternyata dia sendiri yang menambahkan insektisida dengan harapan teman-teman sekelasnya akan merasa kasihan padanya dan mengunjunginya di rumah sakit.
- Anak SMP lainnya dengan sengaja memasukkan Paraquat ke dalam minumannya dan akhirnya meninggal,
- Seorang pria yang mencoba menggunakan Paraquat untuk meracuni minuman di sebuah restoran tetapi berhasil ditangkap dan diamankan.
Investigasi & Akhir Kasus Pembunuhan Vending Machine
Sayangnya, Misteri Pembunuhan Vending Machine masih belum terpecahkan. Tidak ada saksi, CCTV belum banyak digunakan saat itu, terutama di kota-kota terpencil tempat mesin penjual otomatis ini berada, dan tidak ada bukti seperti sidik jari atau semacamnya.
Meskipun sebagian besar korban adalah pria paruh baya, tidak ada hubungan nyata dengan lokasi orang-orang yang terbunuh. Sebuah teori umum yang dikemukakan oleh media tentang mengapa sebagian besar yang tewas adalah laki-laki, itu karena minuman energi lebih ditujukan kepada laki-laki seusia mereka.
Orang-orang yang lebih muda tampaknya lebih menyukai minuman yang manis atau bersoda. Menurut beberapa pendapat, wanita juga lebih cenderung memperhatikan hal-hal seperti botol yang tersegel atau tidak daripada pria dan lebih berhati-hati saat membeli minuman.
Secara misterius, pembunuhan vending machine berhenti setelah tahun 1985. Salah satu alasannya mungkin karena perusahaan yang membuat Oronamin C, mendesain ulang tutup botol mereka dari tipe sekrup menjadi tutup tarik. Tapi selain perubahan ini, tidak ada yang benar-benar tahu mengapa minuman berisi Paraquat menghilang.
Berita terakhir, menurut Yahoo News, sekaleng bir di mesin penjual otomatis di Prefektur Akita ditemukan tergeletak di slot pada November 2019. Minuman itu diberikan kepada polisi dan pengujian mengkonfirmasi bahwa ada Paraquat yang terdeteksi di dalamnya.
Tiga puluh empat tahun telah berlalu sejak Pembunuhan Paraquat yang terakhir diketahui. Apakah si pembunuh kembali atau ini hanya seorang peniru? Tapi bagaimanapun, selalu menjadi ide yang baik untuk tidak pernah mengkonsumsi apa pun yang ditemukan di tempat umum, apalagi yang tidak kamu beli sendiri.
HAHAHAHA…. JUDULNYA LUCU BANGET… Tapi jadi menarik…
Padahal judulnya pembunuhan, kan 🙁