Kamera Antik

Kamera Antik
CreepyPasta Indonesia

Seorang anak bernama Robi sedang kebingungan memikirkan sebuah hadiah untuk ayahnya yang akan berulang tahun hari ini. Uang yang ia memiliki hanya sedikit, jadi ia mencoba peruntungannya di sebuah pasar loak.

Beberapa kios sudah ia lewati namun ia masih belum bisa menemukan benda yang bagus untuk ayahnya. Hingga akhirnya ia melihat sebuah kamera antik yang dijual salah satu pedangang di sana.

Robi teringat bahwa ayahnya pernah mengatakan bahwa ia ingin memiliki sebuah kamera. Jadi ia mengambil kamera tersebut untuk memeriksa kondisinya. Kamera tersebut terlihat sudah agak tua, dan ada beberapa goresan halus di luar lensanya.

Untuk memastikan kamera tersebut masih bekerja dengan baik, Robi mecoba melihatnya dari layar pembidik. Ternyata tidak ada masalah, dan semuanya masih terlihat jelas.

Robi kemudian mencoba mengambil gambar rumah yang ada di dekatnya, ternyata hasil fotonya cukup memuaskan. Meskipun ini kamera bekas, tapi kualitasnya masih baik seperti kamera baru. Ia pun bertanya kepada penjualnya mengenai harga kamera tersebut.

Diluar dugaan, ternyata harga kamera tersebut sangat murah. Setelah membelinya, sesaat sebelum Robi pergi, sang penjual itu memberitahukan bahwa kamera tersebut dulunya adalah milih empat orang mahasiswa yang hilang secara misterius hingga saat ini.

Robi sedikit terkejut ketika mendengar sejarah kamera tersebut, namun suara kaca pecah di sampingnya menambah keterkejutannya. Kaca di sebuah rumah yang tadi difoto olehnya tiba-tiba pecah tanpa sebab.


CreepyPasta Indonesia: Hari Yang Buruk


•••

Malam harinya. Robi, ibu serta adiknya menunggu sang ayah pulang kerja di dalam rumah. Hingga akhirnya pintu depan terbuka dan mereka langsung berteriak “Selama Ulang Tahun”.

Masing-masing dari mereka mulai memberikan hadiah, dan hadiah kamera dari Robi ternyata persis seperti apa yang ayahnya inginkan. Seperti anak kecil yang baru saja diberikan mainan baru, sang ayah dengan semangat ingin segera mencoba kamera tersebut.

Ia membawanya ke kebun belakang dan memfoto anjing peliharaanya yang sedang tertidur di bawah pohon. Tak beberapa lama, pohon tersebut langsung layu dan anjing peliharaan mereka berlari tak terkendali hingga tewas tertabrak mobil.

Sedih dan merasa ada yang aneh, Robi mengambil kembali kamera tersebut dan mencoba memeriksanya. Ternyata ada beberapa foto yang masih terseimpan di dalam memori kamera itu. Ia juga menemukan foto keempat mahasiswa yang diceritakan oleh sang penjual.

Robi sadar bahwa sepertinya para mahasiswa itu juga menghilang akibat di foto oleh kamera tersebut. Dengan panik ia pun melempar kameranya dan berlari masuk ke dalam rumah untuk memberitahukan kepada orang tuanya.

“Ayah! Ibu! Kamera itu dikutuk!” Teriaknya. “Apa pun objek yang diambil dari kamera itu akan hilang, hancur atau mati!”

Mendengar hal tersebut dengan segera mereka berlari ke kebun untuk mengamankan kamera itu, yang ternyata sedang dimainkan oleh adiknya Robi. Dengan segera Robi merebut kamera tersebut dari tangan adik kecilnya.

“Apakah kamu mengambil foto dengan kamera ini!?” bentak Robi karena panik. Tidak menjawab, respon adiknya hanya menangis karena terkejut dan ketakutan.

Robi yang sudah tidak sabar segera melihat galeri foto di kamera tersebut, ternyata hanya ada satu foto yang baru saja di ambil. Di foto tersebut terlihat seperti sebuah bola yang bersinar terang.

Robi tidak tahu foto apa itu, tapi ia merasa familiar dengan objek tersebut ..

Tidak beberapa lama, lingkungan sekitarnya mulai menjadi gelap.

There are things known and there are things unknown, and in between are the doors of perception ~

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top
error: Alert: Konten Dilindingi !!