Setelah China mulai perlahan-lahan pulih dari kekacauan pandemi Covid-19. Sepertinya sebagian masyarakatnya harus terkejut kembali karena sebuah penemuan yang berasal dari 3500 tahun lalu.
Para arkeolog yang menggali sebuah situs besar yang berasal dari Dinasti Shang menemukan tulang “Oracle” yang tidak biasa di sebuah makam yang menyeramkan.
Kenapa tulang oracle yang ditemukan ini “tidak biasa” ? Karena para peramal jaman itu menggunakan tulang oracle untuk mengajukan pertanyaan kepada para dewa, yang biasanya terbuat dari tulang hewan, misalnya: Lembu atau Kura-kura.
Namun apa yang ditemukan oleh para arkeolog China bukanlah tulang-belulang hewani, melainkan.. Manusia. Dan diduga bahwa itu adalah manusia-manusia yang dikorbankan dengan cara pemenggalan kepala.
China Daily mewawancarai Liang Fawei, kepala proyek penggalian situs Chaizhuang, tentang penemuan tersebut:
Tulang Oracle adalah unsur utama dalam praktik Pyromancy, di mana peramal akan mengetsa pertanyaan yang ingin diajukan pada tulang-tulang tersebut, kemudian dipanaskan dengan batang logam sampai tulang retak. Lalu peramal akan menafsirkan retakan tersebut untuk menentukan jawaban dewa atas pertanyaan yang diajukan.
Praktik ini dimulai pada zaman Dinasti Shang (1600 SM – 1046 SM) dan berlanjut ke Dinasti Zhou. Liang mencatat bahwa tulisan yang ada di tulang-tulang yang ia temukan menggunakan aksen kuno “Kan” dari bahasa kuno Jiaguwen, yang merupakan salah satu dari banyak Hieroglif untuk menggambarkan pengorbanan hewan dan manusia.
Tulang-tulang yang ditemukan di situs tersebut menunjukan sebuah ritual pengorbanan manusia yang dipenggal kepalanya, dengan posisi berlutut menghadap ke utara dan tangan disilangkan di depan mereka.
Misteri Dunia: Kasus Aneh John Murray Spear dan Misteri Mesin Tuhan
Situs Chaizhuang mencakup luas sebesar 300.000 meter persegi, berisikan rumah-rumah, sumur, lubang abu, jalanan, tembikar, batu-batuan, artefak batu giok, dan peninggalan lainnya, termasuk bukti-bukti adanya pengorbanan manusia.
Para raja Shang sering dimakamkan dengan ratusan manusia dan bukti yang menunjukan pengorbanan dalam budaya agraris yang dibuat untuk DI (Dewa Tertinggi), Matahari, gunung-gunung, dan berbagai leluhur.
Selain itu, Tulisan “Kan” pada tulang Oracle tersebut adalah pertama kalinya yang ditemukan bersamaan dengan tulang-tulang manusia yang dipancung dalam posisi berlutut, bukan berbaring.