Disclaimer: Artikel ini memiliki gambar yang mungkin mengganggu bagi sebagian orang.
Kepercayaan pada setan, kerasukan, dan eksorsisme (pengusiran setan) telah lazim hampir di seluruh budaya untuk waktu yang sangat lama, dengan penyebab dan mekanisme insiden yang sangat beragam, sama seperti orang-orang yang mempercayainya.
Tetapi satu hal yang selalu menjadi perbincangan dalam kasus-kasus yang pernah tercatat adalah apakah semua itu memiliki dasar yang faktual, murni supranatural atau hanyalah hasil dari halusinasi dan penyakit mental?
Meskipun kasus kerasukan hingga eksorsisme cukup sering terjadi, kita masih tidak dapat mengatakan teori mana yang tepat, bahkan beberapa kasus semakin membuatnya lebih sulit untuk diselidiki.
Salah satu kasus kerasukan yang akan kita bahas di artikel ini akan datang dari negara Rumania yang terjadi baru baru ini. Kasus ini sangat aneh dan mengejutkan karena melibatkan pengusiran setan kuno yang tidak hanya menghasilkan banyak misteri, tetapi juga menyebabkan kematian kepada korban yang katanya .. kerasukan.
Siapakah Maricica Irina Cornici
Lahir pada tahun 1982 di desa Perieni, Western Moldovia, Romania, Maricica Irina Cornici sudah menjalani kehidupan yang berat sejak kecil. Ayahnya bunuh diri ketika dia baru berusia 2 tahun tepat di depan matanya, setelah dihukum karena mencuri ayam dan dijatuhi hukuman 4 tahun penjara. Sesuatu yang tampaknya tidak ingin dia lalui oleh anak kecil manapun di dunia.
Ibunya yang kasar dan pecandu alkohol tidak dapat merawat Irina atau saudara laki-lakinya, Vasile, sehingga dia diserahkan ke layanan sosial dan dikirim ke panti asuhan di kota Bārlad. Namun, naasnya, pada saat itu panti asuhan di Rumania justru memiliki kondisi yang lebih buruk.
Tempat itu sangat kotor, bak penampungan penuh sesak yang juga penuh dengan anak-anak dari keluarga miskin di seluruh negeri, ditambah dengan stok makanan yang sangat sedikit hingga perlakuan seperti hewan yang harus mereka terima.
Pelecehan merajalela, bahkan kematian anak-anak yang meninggal karena kelaparan atau dipukuli sudah menjadi hal yang lumrah di sana.
Ajaibnya, Irina bisa bertahan hingga berusia 19 tahun, menemukan keluarga angkat dan akhirnya berhasil keluar dari neraka itu, dia juga berhasil mencari pekerjaan dan menabung cukup uang untuk pergi ke Jerman, di mana dia bekerja sebagai pengasuh untuk beberapa waktu sebelum kembali ke Rumania di 2005.
Pada saat itu, Irina yang sudah berusia 23 tahun memilih bergabung dengan biara terpencil di Pegunungan Carpathian, di desa Tanacu, mengikuti jejak temannya dari panti asuhan, yang bernama Kitza.
Biara itu berada di atas bukit curam yang sulit diakses dan jauh dari peradaban. Di biara ini, Irina menjalani kehidupan yang sangat sederhana dan ketat, tanpa air atau listrik yang menyala setiap saat, dia juga diawasi oleh kepala tugas otoriter, Pastor Daniel Corogeanu.
Namun, Irina menganggap hal tersebut lebih baik, daripada hidup dalam kemiskinan, setidaknya sebelum hal-hal aneh yang mulai terjadi tak lama setelah kedatangannya.
Keanehan Yang Mulai Terjadi Pada Irina
Keanehan itu dimulai ketika Irina mulai terkikik tak terkendali selama kegiatan misa, sesuatu yang dia klaim tidak pernah (atau tidak ingat) dilakukannya ketika ditanyakan tentang hal itu.
Keanehan ini mulai meningkat menjadi perilaku impulsif tiba-tiba di mana dia akan mengatakan hal-hal yang tidak pantas atau seksual kepada biarawati lain, dan dia mulai mengeluh mendengar suara-suara di kepalanya yang mengatakan bahwa dia berdosa.
Pada kesempatan lain dia akan melakukan tindakan kekerasan di mana dia menyerang properti atau orang lain, bahkan cukup buruk sehingga dia harus dilumpuhkan oleh beberapa orang, tetapi Irina tidak akan mengingat salah satu episode aneh ini.
Semua perilaku dan keanehan yang dilakukannya sampai pada titik di mana dia dianggap berbahaya bagi dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya, jadi dia dikirim ke fasilitas psikiatri di Vaslui.
Di sana dia didiagnosis menderita skizofrenia yang tidak terkendali, tetapi biarawati lain dan Pastor Corogeanu percaya bahwa dia sebenarnya disiksa oleh setan atau Iblis itu sendiri.
Hal ini kemudian diperkuat oleh fakta bahwa saudara laki-laki Irina sendiri mengaku pernah melihat setan merasukinya, dan bahkan Irina sendiri mengakui bahwa dia percaya suara yang dia dengar berasal dari Iblis.
Namun demikian, setelah 2 minggu observasi dilakukan, Irina dibebaskan kembali ke perawatan biara. Sayangnya, itu masih jauh dari kata selesai.
Meskipun kondisi mental Irina menjadi lebih baik selama dirawat di rumah sakit, tetapi sekembalinya ke biara, kondisinya justru semakin parah dan mengerikan. Irina akan mulai kejang, menggeram, mendesis dan menggeram, dan mengalami episode aneh di mana dia akan memukul dirinya sendiri dengan sadis.
Para biarawati lain sering kali harus melumpuhkan dan mengikatnya, menguncinya di sebuah ruangan sampai dia tenang. Bahkan sangkin mengerikannya, pada banyak kesempatan Irina sendiri yang memohon kepada mereka untuk mengikatnya, mengatakan kepada mereka bahwa dia sedang dikendalikan oleh iblis dan membutuhkan bantuan.
Hal itu, semakin memperkuat keyakinan bagi orang-orang di biara bahwa Irina dirasuki, dan karena itu Pastor Corogeanu sampai pada kesimpulan bahwa satu-satunya cara untuk membantu wanita yang tersiksa ini adalah melalui eksorsisme atau pengusiran setan.
Tak menunggu lama, persiapan pun segera dilakukan dan pengusiran setan dimulai.
Misteri Eksorsisme Tanacu Berujung Kematian
Irina diikat di pergelangan tangan dan kaki, dirantai ke salib darurat, dan diurapi dengan minyak suci, setelah itu doa diucapkan atas dirinya, dengan Irina yang melalui semua itu mulai menggeram, meronta, dan mengutuk sampai-sampai digunakan sebuah handuk untuk menyumpal mulutnya.
Eksorsisme ini berlangsung selama tiga hari, setelah itu dia dikunci di kamarnya sampai Iblis meninggalkannya. Pada awalnya semua terlihat berhasil. Irina menjadi agak sadar kemudian mulai diberi makan dan minum untuk pertama kalinya dalam beberapa hari.
Tetapi tak lama setelah itu, Irina pingsan dan tidak dapat dibangunkan kembali. Paramedis dipanggil dan Irina dibawa ke rumah sakit, tapi dia kemudian meninggal dalam perjalanan.
Penyebab resmi kematian Maricica Irina Cornici pada saat itu, dinyatakan karena dehidrasi, kelelahan, dan sesak napas dari kain yang dimasukkan ke dalam mulutnya.
Pastor Corogeanu dan empat biarawati kemudian ditangkap dan didakwa sehubungan dengan kematian Irina, lalu berita mereka dengan segera menjadi berita utama. Namun, mereka tetap mempertahankan keyakinan mereka bahwa eksorsisme mutlak diperlukan, dan Pastor Corogeanu berkata:
Dia sakit dan kerasukan. Kami mengucapkan beberapa Misa untuk mengakhiri mantera. Dari sudut pandang spiritual, kami melakukan hal yang sebenar-benarnya. Tuhan telah melakukan mujizat untuknya, akhirnya Irina dibebaskan dari kejahatan. Itu adalah kehendak Tuhan bahwa dia meninggal. Saya tidak mengerti mengapa jurnalis meributkan hal ini.
Eksorsisme adalah praktik umum di jantung gereja Ortodoks Rumania dan metode saya selama ini telah diketahui oleh pendeta lain. Kami melakukan tugas kami pada saat-saat ketika kalian semua tidak dapat melakukan apa-apa lagi. Kami harus membantunya.
Setelah persidangan, akhirnya mereka didakwa atas false imprisonment (tindak pidana karena pengurungan seseorang tanpa persetujuan dari orang tersebut atau tanpa otoritas hukum) yang menyebabkan kematian.
Pastor Corogeanu dijatuhi hukuman banding 7 tahun, satu biarawati 6 tahun dan tiga biarawati lainnya 5 tahun, tetapi mereka terus bersikeras tidak bersalah. , dan bahwa mereka telah melakukan hal yang benar.
Fakta menariknya, pada tahun 2014 penyelidikan lebih lanjut dilakukan dengan menggali jasad Irina dan menemukan bahwa penyebab kematian sebenarnya kemungkinan adalah overdosis adrenalin yang diberikan kepadanya oleh paramedis di ambulans, yang berarti bahwa orang-orang dari biara bukanlah orang yang benar-benar membunuhnya.
Terlepas dari semua itu, Pastor Corogeanu terlanjur dilepas dari statusnya dan dipermalukan, kasus ini pun masih bergema di seluruh Rumania hingga hari ini dan dikenal dengan sebutan The Tanacu Exorcism atau Eksorsisme Tanacu.
Semua yang terlibat terus menyangkal bahwa mereka melakukan kesalahan, penduduk setempat bersikukuh bahwa itu memanglah kerasukan setan yang nyata, sedangkan kita dibiarkan bertanya-tanya. Apa yang sebenarnya terjadi di biara terpencil itu?