Jodi Huisentruit pindah ke Mason City, Iowa, pada akhir tahun 1993, dan dengan cepat berbaur dengan msyarakat di sana. Sebagai pembawa acara berita pagi, Jodi adalah sesesorang yang sangat disukai oleh penduduk setempat, seorang wanita dengan banyak teman dan tidak ada musuh.
Namun, Pada 27 Juni 1995, Jodi Huisentruit tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Pagi itu, Jodi dijadwalkan untuk bekerja pada shift regulernya di acara berita pagi, tetapi ketika dia tidak datang tepat waktu, produser acara tersebut, Amy Kuns menelepon ke apartemennya.
Jodi sempat mengangkat panggilan telepon tersebut, dan Amy mengatakan tidak ada yang aneh dari jawaban Jodi, dia berasumsi bahwa Jodi hanya ketiduran dan telat bangun. Pikiran tentang kemungkinan penculikan tidak pernah terlintas di pikirannya.
Ketika Jodi tidak muncul hingga jam tayang acara tersebut, Amy memutuskan untuk membawa siaran berita itu sendiri dan mengirim orang yang ada untuk memeriksa Jodi.
Misteri Hilangnya Jodi Huisentruit
Polisi tiba di apartemen Jodi tidak lama setelah itu. Frank Stearns, seorang penyelidik Kepolisian Kota Mason pada saat Jodi menghilang, melaporkan melihat barang-barang pribadi Jodi berserakan di jalan setapak yang mengarah ke mobilnya. Ada juga cetakan telapak tangan parsial yang tidak dapat diidentifikasi di sisi kendaraannya.
Sore itu, Polisi Mason City melakukan pencarian besar-besaran, dibantu oleh FBI dan Divisi Investigasi Kriminal Iowa. Tim penyelamat menjelajahi pedesaan. Penyelam dan anjing polisi menelusuri Sungai Winnebago dan tepiannya.
Namun tidak ada jejak Jodi Huisentruit. Faktanya, satu-satunya petunjuk yang mungkin adalah van Ford Econoline putih yang terlihat di tempat parkir gedung apartemen Jodi tentang waktu dia menghilang.
Menyelami kehidupan pribadi Jodi secara mendalam mengungkapkan bahwa tidak ada yang aneh di sana. Penyelidik Swasta Patrick McCarthy ingat bahwa “tidak ada sisi gelap dari Jodi; dia apa adanya, baik itu ketika dia berada di hadapan orang-orang yang mengenalnya ataupun kepada para pemirsa. ”
Sebagai tanda kesedihan para penduduk di kota kecil yang indah itu memasang pita kuning dan tanda untuk memperingati Jodi. Sekarang, setealh 25 tahun kemudian, pita tersebut telah berubah menjadi lampu-lampu dan lilin yang menyala seiring dengan kampanye “Leave A Light On For Jodi” dan tagar #LightsForJodi.
Banyak orang telah diwawancarai, DNA telah di tes, dan kendaraan-kenderaan telah digeledah, tetapi tidak pernah ada dakwaan yang dibuat. Selain itu, Penyelidik Swasta Steve Ridge mengatakan bahwa seseorang yang sedang berada dalam “situasi yang sangat berisiko dan berbahaya” menghancurkan bukti yang dapat mengarahkan mereka menjadi tersangkat di hari setelah hilangnya Jodi
Sebuah papan reklame yang disiapkan untuk ulang tahun ke-50 Jodi juga dirusak dengan kata-kata “Machine Shed” dan “Frank Stearns” nama pensiunan petugas sebelumnya dalam kasus Jodi. Tidak jelas apakah ini petunjuk, pesan, atau hanya perusakan untuk kesenangan mereka sendiri.
25 tahun hingga hari ini, pelaku dan motif di balik hilangnya pembawa acara tercinta Jodi Huisentruit tetap menjadi misteri.