Dana Ratusan Triliun Untuk Kampanye Anti Rokok di Indonesia

Dana Ratusan Triliun Untuk Kampanye Anti Rokok di Indonesia
Teori Konspirasi

Kampanye Anti Rokok serta wacana mengenai naiknya harga rokok di Indonesia tidak sepenuhnya menerima dukungan. Banyak yang setuju, namun banyak juga yang menentang. Hasbullah Thabrany (Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan – FKM-UI) menyarankan agar harga rokok masuk ke dalam tahap ideal yaitu, diatas Rp 50.000/bungkus.

Hampir seluruh negara di dunia telah mencoba menekan peredaran tembakau semenjak dimulainya Aksesi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau, temasuk negara penghasil cerutu terbesar di dunia, Kuba.

Namun sayangnya, Indonesia seperti enggan mengikuti jejak 183 negara tersebut. Presiden Jokowi beralasan, penolakan tersebut dilakukan untuk melindungi nasib petani tembakau.

Tapi tetap saja, kampanye antirokok terus berjalan. Bahkan banyak sumbangan dana dari pihak asing yang masuk ke Indonesia. Tidak tanggung-tanggung jumlahnya bahkan sudah mencapai ratusan triliun rupiah.

Dilansir dari situs tobaccocontrolgrants.org, Bloomberg Initiative (B.I) telah menyalurkan dana hingga Rp 105,308 triliun ke berbagai LSM, Universitas dan kementrian di Indonesia, termasuk Muhammadiyah. Jumlah uang yang diberikan tergantung pada bentuk kampanye yang dilakukan oleh masing-masing lembaga.

Bloomberg Initiative merupakan program anti-tembakau yang didanai langsung oleh Michael Rubens Bloomberg, seorang miliarder dan walikota di New York City dari 2002 sampai 2014. Ia juga bermitra di Salomon Brothers sebelum akhirnya mendirikan perusahaan layanan perangkat lunak di tahun 1981.

 

Michael Rubens Bloomberg

Jejak politik Michael Bloomberg sendiri diawali sejak ia menjadi salah satu anggota Partai Demokrat selama beberapa tahun, hingga akhirnya pada tahun 2001 ia pindah ke Partai Republikan. Ketika di partai tersebutlah ia menjadi walikota di New York.

Michael Bloomberg kemudian meninggalkan Partai Republikan dan menjadi calon independen pada 19 juni 2007, hinnga ia sering disebutkan juga sebagai calon independen dalam Pilpres 2008.

Di bawah ini adalah beberapa strategi dan dan dari Michael Bloomberg dalam kampanye anti tembakau dan anti-rokok di Indonesia:

Indonesia Corruption Watch (ICW)

Untuk melakukan kampanye tata kelola yang baik dengan mitra koalisi anti-tembakau yang mempromosikan transparansi dan akuntabilitas melalui kegiatan yang bertujuan untuk mendorong perubahan mendasar dalam kebijakan pemerintah terkait dengan tata kelola tembakau.

Kampanye ini bertujuan untuk menciptakan tata kelola yang baik untuk industri rokok di Indonesia, sekaligus mengurangi dampak buruk industri tembakau terhadap kesehatan masyarakat.

Country: Indonesia
Amount: $45,470
Start Date: Jul 2010
End Date: Mar 2012

Indonesian Forum of Parliamentarians on Population and Development (IFPPD)

Untuk mendapatkan komitmen politik melalui Advokasi kebijakan Pengendalian tembakau di Parlemen Nasional dengan menetapkan undang-undang tentang pengendalian dampak produk tembakau terhadap Kesehatan dan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control)

Country: Indonesia
Amount: $28,753
Start Date: Jan 2007
End Date: Oct 2007

Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (NCTC)

Bekerja untuk melarang sponsor di industri tembakau dalam enam industri musik dan film yang telah ditetapkan di Indonesia, Serta identifikasi dan seleksi di antara perwakilan industri untuk mengadvokasi hiburan bebas tembakau.

Country: Indonesia
Amount: $75,348
Start Date: Dec 2009
End Date: Jan 2011

Lembaga Pembinaan Dan Perlindungan Konsumen Semarang

Smoke Free Semarang City

Country: Indonesia
Amount: $85,638
Start Date: Sep 2012
End Date: Mar 2014

Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Propinsi Bali

Proyek ini bertujuan untuk mendukung implementasi perda provinsi bebas-rokok di semua wilayah Bali dalam upaya melindungi anak-anak dan remaja dari bahaya paparan asap rokok. Hal ini akan dilakukan melalui sosialisasi perda provinsi dan mendukung implementasinya di daerah-daerah dimana pemerintah provinsi memiliki yurisdiksi.

Di tingkat kabupaten / kota, akan diluncurkan upaya untuk mengesahkan Perda terutama di tiga kabupaten di Bali (Kota Denpasar, Badung dan Jembrana) untuk memastikan implementasi bebas-rokok yang efektif di kabupaten-kabupaten tersebut.

Country: Indonesia
Amount: $31,973
Start Date: Jan 2012
End Date: Dec 2012

Lentera Anak Indonesia

Lentera Anak akan mengadvokasi larangan iklan tembakau dalam Amandemen RUU Penyiaran.

Country: Indonesia
Amount: $46,968
Start Date: Jul 2013
End Date: Aug 2014

Tobacco Control Board – Kenya

Proyek ini bertujuan untuk memperkuat Undang-Undang Pengendalian Tembakau Kenya yang ada melalui adopsi kebijakan pengendalian tembakau nasional dan diberlakukannya peraturan tambahan.

Hal ini dapat tercapai dengan meningkatkan kapasitas Dewan Pengendalian Tembakau untuk memberikan saran kepada Kementerian, membuat rekomendasi untuk memperkuat undang-undang yang ada, memperkuat implementasi lintas sektoral melalui pengembangan rencana pengendalian tembakau nasional sejalan dengan praktik terbaik FCTC, menjadikan regionalisasi pekerjaan dewan dan meningkatkan konsultasi dengan para pemangku kepentingan di tingkat regional.

Country: Indonesia
Focus: Tobacco Control Policy (general)
Approach: Legislation – implementation
Amount: $101.000
Start Date: Jun 2011
End Date: Jan 2013

Tobacco Control Support Center – Indonesian Public Health Association (TCSC-IPHA)

Untuk mengadakan pertemuan perencanaan LSM, untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan strategis, untuk mendukung kemajuan kebijakan pengendalian tembakau pada tahun 2009

Country: Indonesia
Amount: $12,800
Start Date: Jan 2009
End Date: May 2009

University of Indonesia, Demographic Institute, Faculty of Economics

Untuk mempengaruhi pembuat kebijakan di Indonesia dengan melakukan kebijakan pajak dan harga tembakau yang efektif, melalui advokasi kebijakan dan pengembangan kapasitas.

Country: Indonesia
Amount: $40,654
Start Date: Jun 2008
End Date: Aug 2008

Yayasan Pusaka Indonesia

Proyek ini bertujuan untuk mengadvokasi berlakunya keputusan gubernur di Sumatera Utara agar meletakkan dasar bagi pembentukan daerah bebas asap rokok di seluruh provinsi.

Pengesahan dekrit semacam ini akan mendorong dan mendukung upaya menuju lingkungan bebas-rokok di kota-kota Sumatra Utara dimana peraturan tingkat kota harus ditaati.

Country: Indonesia
Amount: $32,010
Start Date: Nov 2011
End Date: Dec 2012

Yayasan Pusaka Indonesia Medan

Tujuan dari proyek ini adalah untuk melindungi anak-anak dan masyarakat umum dari bahaya paparan asap rokok di Kota Medan dengan mendukung penegakan PerGub NO. 35/2012 dalam penekanan pada pembentukan 100% area bebas asap rokok. Proyek ini juga berupaya mengadvokasi Perda bebas asap rokok untuk menutup celah dalam peraturan saat ini.

Country: Indonesia
Website: http://www.pusakaindonesia.or.id
Amount: $74,000
Start Date: Dec 2012
End Date: Jul 2014

Tidak hanya Indonesia, Bloomberg Initiative menerima permintaan sumbangan dana dari manapun, baik dari negara miskin, maupun negara berkembang.

Ada 10 negara lainnya yang menerima bantuan dana dari B.I, beberapa diantaranya, yaitu: China, Brazil, Meksiko, Vietnam, Rusia hingga Mesir, dimana negara-negara tersebut diyakini memiliki tingkat konsumsi tembakau terbesar di dunia.

 

Hasbullah Thabrany


Baca Juga: The Nine Unknown Men, Perkumpulan Rahasia Paling Berkuasa di Dunia


Ada kepentingan asing dibalik naiknya harga rokok

Perlu diingat bahwa yang pertama kali menyarankan untuk menaikan harga ideal rokok di Indonesia lebih dari Rp 50.000/bungkus adalah Hasbullah Thabrany. Ia mengatakan hal tersebut perlu diterakan guna menekan jumlah perokok di Indonesia.

Ia juga menambahkan bahwa strategi menaikan harga rokok untuk menurunkan jumlah perokok sudah terbukti efektif di beberapa negara. Selain itu menurutnya, semakin tinggi jumlah perokok di Indonesia, maka semakin tinggi juga beban ekonomi di bidang kesehatan.

Mulai dari pelaku usaha, petani tembakau dan para konsumen resah mengenai naiknya harga rokok ini karena diprediksi akan berimbas kepada mereka.

Anggota Komisi II DPR dari PDIP mengatakan pemerintah tidak boleh munafus. dan harus mengakui industri rokok sangat berperan besar untuk menopang perekonomian Indonesia, dan tentunya ada kemungkinan Industri rokok bisa gulung tikar jika harga rokok dinaikkan secara signifikan.

Kekhawatiran mengenai kepentingan pihak asing dibalik wacana ini juga meresahkan anggota Komisi II DPR karena industri rokok Indonesia sudah cukup mandiri dan kompetitif, sehingga kebijakan ini bisa menjadi alat agar mampu bersaing dengan industri rokok luar negeri.

Selain itu, diduga juga pelarangan menghisap rokok bagi jutaan orang di Indonesia adalah karena ada banyak perusahaan rokok lokal yang tidak dapat dikontrol sepenuhnya oleh kepentingan asing.

Perusahaan-perusahaan lokal rokok di Indonesia dari sabang sampai merauke jumlahnya bisa puluhan di setiap kabupatennya. Dengan jumlah sebanyak itu, keberadaan mereka dapat memberikan andil besar dari pajak rokok dan cukai tembakau untuk pembangunan di Indonesia.

 

Nicotine or Smoking Patch untuk Anti Rokok

 

Mengubah pecandu tembakau di Indonesia menjadi pecandu nikotin

Seperti yang kita tahu, sekarang ini sudah ada sebuah produk berupa sejenis lembaran seperti “koyo” yang berisi zat nikotin. Benda ini digunakan dengan ditempelkan pada lengan atau bagian tubuh lain penggunanya. Produk ini dikenal masyarakat luas dengan nama, Nicotine-Patch.

Nicotine-patch mulai diperkenalkan pada tahun 1984 oleh Jed E. Rose, Murray E. Jarvik, dan K. Daniel Rose. Produk ini sudah memiliki lisensi dan bertujuan untuk mengenalkan dirinya sebagai rokok “modern”.

Jika produk ini diproduksi di Indonesia, maka sudah jelas jutaan masyarakat Indonesia akan menggunakan produk ini, sehingga nicotine-patch menjadi sebuah ladang bisnis yang menjanjikan, dan membuat perusahaan asing dapat mengontrol stok serta harga dari luar sana sepenuhnya.

Melihat hal tersebut, tentunya kita dapat menyadari bahwa ada sebuah rencana tersembunyi untuk mengubah pola perilaku para penghisap tembakau menjadi pecandu nikotin. Padahal nyatanya tidak semua perokok adalah pecandu nikotin, banyak dari mereka yang hanya merokok untuk sekedar menghabiskan waktu senggang, atau untuk penyesuaian kondisi dan situasi.

Tentunya hal tersebut dapat berubah jika para perokok dicekoki secara langsung oleh nikotin dan menjadi kecanduan secara permanen, hanya untuk bisnis multi-triliun yang dikontrol oleh perusahaan-perusahaan besar Bilderberg.

 

The Bilderberg Group

 

Sikap pemerintah Indonesia  serta dampak kenaikan harga rokok

Penerapan Kerangka Kerja Konvensi Pengendalian Tembakau sampai saat ini masih dikaji lebih lanjut oleh pemerintah Indonesia. Selain kajian lebih lanjut, ada empat arahan yang diberikan oleh presiden Jokowi yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan tembakau.

Sebelum aksesi dilakukan maka pertama-tama diminta seluruh jajaran menteri untuk menekan impor tembakau. Kedua, dinaikannya cukai tembakau impor. Ketiga, menaikkan cukai rokok.
dan yang terakhir adalah mempersempit ruang publik untuk para perokok.

Arahan-arahan ini ditunjukan sebagai upaya mempersiapkan generasi milienial yang lebih sehat, kreatif dan kompetitif.

Tapi kendalanya, arahan tersebut tidak dapat diberlakukan dalam waktu dekat, karena Kemenkeu belum memiliki aturan terbaru mengenai harga jual eceran atau tarif rokok. Dan tentunya pemerintah membutuhkan waktu untuk berkonsultasi dengan DPR.

 

Jumlah Konsumsi Rokok Per Orang

 

Aksesi Kerja Konvensi Pengendalian Tembakau juga berisiko menimbulkan adanya pemutusan hubungan kerja besar-besaran di industri terkait. Kebijakan tersebut dapat membuat industri rokok bangkrut dan tentu saja ribuan tenaga kerja yang mencari nafkah di pabrik tersebut akan kehilangan mata pencahariannya.

Selain itu pemasukan negara juga akan anjlok, pasalnya industri tembakau dan rokok adalah yang paling besar memberikan kontribusi perpajakan hingga 52.7%, dibandingkan dengan BUMN yang hanya 8.5%, Real Estate dan Properti 15.7% maupun Kesehatan dan Farmasi yang hanya 0.9%.

Dan jika harga rokok dinaikan secara drastis, maka celah kesempatan ini akan dimanfaatkan oleh penjual rokok ilegal yang dapat memberikan harga sangat murah karena tidak membayar cukai. Bayangkan saja, dengan tingkat cukai saat ini saja, perdangangan rokok ilegat bisa mencapai hingga 11.7%, dimana hal ini merugikan negara hingga 9 triliun rupiah.

Itulah mengapa kampanye anti-rokok menjadi kontraproduktif karena bersinggungan dengan upaya pengendalian konsumsi rokok, peningkatan penerimaan negara, dan perlindungan tenaga kerja.

Referensi:

• Merdeka.com, Ratusan miliar dana asing untuk kampanye antirokok di Indonesia.
• Wikipedia.com, Michael Bloomberg.
• Tobaccocontrolgrants.org, About the Bloomberg Initiative to Reduce Tobacco Use Grants Program.

There are things known and there are things unknown, and in between are the doors of perception ~

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top
error: Alert: Konten Dilindingi !!