Sejak dahulu wilayah Banten dikenal sebagai kawasan sejuta tempat angker. Mulai dari kawasan Serang hingga Rangkasbitung yang penuh misteri, dihuni oleh berbagi Jin, siluman, hingga dukun-dukun yang dikatakan memiliki beragam ilmu.
Di antara kawasan tersebut, ada sebuah area yang dikenal dengan nama tanah Gantarawang, yang letaknya berada di desa Caringin, Tunjung Teja, Kabupaten Serang dan disebut -sebut sebagai pusat kerajaan siluman.
Misteri Kerajaan Jin Gantarawang
Tanah Gantarawang sendiri merupakan tanah lapang yang ditumbuhi alang-alang dan menjadi bagian pusat dari tempat angker di Banten. Bahkan masyarakat sekitar harus berhati-hati ketika membicarakan Gantarawang karena takut terkena tulah dan semacamnya.
“Gantarawang merupakan pusat kerajaan hantu. Beberapa peristiwa gaib pernah terjadi disana yang mendirikan bulu kuduk siapa saja yang melewatinya, atau bahkan hanya dengan mendengar namanya.” ucap K.H. Amas Tajudin (pemimpin pondok Pesantren Ahla Dzikri) di Serang, Banten.
Konon katanya, para penghuni siluman Gantarawang berasal dari prajurit Prabu Pucuk Umun.
Dahulu kala, ada kerajaan yang sudah berdiri sebelum Kerajaan Banten Islam, kerajaan tersebut dikenal dengan Medang Gili, yang dipimpin oleh seorang raja bernama Pucuk Umun. Kerajaan yang tidak begitu besar ini masih berada di bawah kerajaan Pajajaran bagian barat, yakni Pakuan, dan penduduk kerajaan mayoritas memeluk agama Buddha.
Suatu hari terjadilah perang tanding yang tak dapat dihindari saat Sultan Hasanuddin datang untuk menyebarkan agama Islam. Mereka menyatakan tidak ingin pindah keyakinan dan memeluk agama Islam. Maka diaturlah sebuah pertandingan dan pihak yang kalah harus meninggalkan Medang Gili.
Melihat dari sejarah yang ada, perang tanding tersebut terjadi di kawasan Banten Girang dan dimenangkan oleh Sultan Hasanuddin yang dibantu oleh kedua santrinya, yaitu Ki Agus Jo dan Ki Mas Jong.
Maka sesuai perjanjian, Prabu Pucuk Umun yang kalah harus pergi dari Medang Gili, beliau lenyap tak berbekas dan tidak diketahui keberadaannya, hanya menyisakan petilasannya. Penduduknya juga turut melarikan diri ke segala penjuru, mulai dari Cibeo, Kanekes, dan Malingping yang kemudian menjadi Suku Badui.
Kisah mistis yang pernah terjadi di Gantarawang salah satunya adalah pernah menimpa serombongan peneliti yang hilang hampir separuhnya pada sekitar tahun 2000-an..
Untungnya anggota rombongan yang hilang ini ditemukan selamat, tetapi mereka kebingungan ketika ditanyai. Ada yang mengatakan, bahwa mereka diajak wanita cantik, padahal diduga itu adalah hantu lelembut berwujud Peri.
Kisah seram lainnya datang dari seseorang yang tinggal sekitar 130 km dari Gantarawang. Dia adalah penggembala kambing di Gantarawang yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar dan jejak.
Pihak keluarga bahkan hampir menyerah mencarinya, dan dengan anehnya dia tiba-tiba kembali setelah 40 hari berlalu. Dengan suara yang lemas, dia mengatakan bahwa ketika sedang menggembala dia diajak oleh sesosok makhluk halus untuk naik kereta yang sangat indah.
Dia tidak sadar bahwa sudah 40 berhari, dan merasa hanya pergi sebentar dan tiba-tiba sudah ada di Gantarawang kembali.
Jika kamu berniat untuk pergi ke tempat ini dan memastikan sendiri mengenai Misteri Gandarawang, kamu sebenarnya hanya akan menemukan sebuah area yang tidak menyeramkan, hanya ada pepohonan dan gundukan lapangan.
Namun, menurut penduduk setempat, jika kamu ke sana dan sedang beruntung maka kamu bisa pulang dengan selamat, tetapi jika kamu sedang sial bisa-bisa kebalikannya yang terjadi.