13 CreepyPasta Indonesia Singkat Dengan Makna Tersembunyi

13 CreepyPasta Indonesia Singkat Dengan Makna Tersembunyi

13 CreepyPasta Indonesia singkat berikut ini bersumber dari subforum Kaskus Indonesia, dan memiliki makna tersembunyi untuk dimengerti, jika kalian tidak bisa menemukannya silahkan tuliskan di kolom komentar, ya. 

•••

1. Tahun Baru

Kemeriahan tahun baru sudah berlalu sesaat tadi. Kupacu motorku secepat mungkin dari alun-alun kota menuju rumahku. Aku ingin sampai secepat mungkin, tubuhku lelah dan ingin segera beristirahat. Dan ahhh, akhirnya aku bisa tertidur lelap juga.

Aku kemudian terbangun, dan baru saja menyadari bahwa ini bukanlah rumahku, ini bukan kamarku, sempit sekali.. gelap sekali..

2. Lift

Ini adalah kisah seram yang dialami temanku, ia menceritakan ini saat kita sedang mengobrol di sebuah kafe dekat rumahku.

Waktu itu, temanku pulang kemalaman. Ia tinggal di apartemen di lantai 14, waktu hampir melewati tengah malam dan dia sangat mengantuk. Seluruh lobby sudah kosong, tersisa beberapa petugas keamanan yg duduk di ujung koridor. Ia kemudian memencet tombol lift untuk naik ke lantainya.

Ting!

Lift terbuka dan ida masuk ke dalamnya. Setelah pintu lift tertutup, dia menekan tombol 14 dan lift mulai bergerak ke atas perlahan.

Namun, ketika melewati lantai 2, tiba-tiba tombol 8 di dalam lift menyala. Sepertinya ada seseorang dari lantai 8 yang juga ingin naik lift.

“Tapi….” pikir temanku.

Dia dengan cepat menekan tombol 3 dan 4, berharap lift akan segera berhenti di sana. Dan untungnya, lift terbuka di lantai 3. Tanpa pikir panjang dia berlari turun melalui tangga darurat dan pergi ke warung di depan apartemennya. Menunggu sampai pagi disana.

“Sepertinya aku lupa membaca panduan keamanan lift tersebut” kata temanku.

3. Puisi

Dia jatuh dengan keras menghujam bumi
Dengan waktunya yg makin berkurang perlahan tapi pasti
Isi kepalanya berhamburan ke sana ke mari
Tak lagi berdiam di dalam tempurung kepalanya yang telah mati

Ekspresi wajahnya menunjukkan penyesalan
Namun senyum di wajahnya menunjukkan kepuasan
Senyum yang dihiasi darah menawan
Meski bola matanya menggelinding ke jalan

Aku mengerti perasaannya
Aku melihat ke dalam dirinya tanpa tanya
Tubuh yg telah pergi meninggalkan dunia fana
Tanpa ada yg peduli dan berlalu begitu saja

4. Tak Rela Melepaskanku

Aku kasihan terhadap keluargaku, terutama ibuku. Beliau terus menangis sepanjang waktu, tak menerima kematianku.

Begitu sayangnya-kah mereka terhadapku hingga detik ini mereka masih belum bisa melepaskanku. Padahal sudah seminggu berlalu.

Tiap hari Ibuku selalu menyiapkan makanan dan baju untukku seolah aku masih hidup. Tentu saja aku tak bisa memakan dan memakai apa yang sudah beliau siapkan. Bagaimana bisa, “aku sudah mati bu” ucapku tanpa sadar. Seolah mendengar.. ibu pun semakin menangis tersedu sedu.

Mungkin karena keluargaku belum rela aku mati, aku masih disini. di rumahku, di dalam kamar. Seandainya mereka merelakanku, aku pasti sudah pergi jauh.

Hari demi hari ku lalui. menatap kosong memandang keluargaku. Beberapa orang keluar-masuk ke kamarku, menangis menatap tubuhku yang terbaring tak bernyawa. Ada yang berteriak, dan kemudian.. semua menjadi gelap.

Ahh akhirnya keluargaku merelakanku pergi, setelah dua minggu aku mati.

5. Kebahagiaan

Bahagia itu sederhana, cukup ketika dia merajuk dan memohon padaku. Aku merasa bangga.

Bahagia itu mudah, ketika aku melihatnya tertidur pulas di ranjangku,hatiku serasa mencair. Gairahku memuncak.

Kepuasan tersendiri ketika aku dapat melihat, meraba, dan menikmati setiap jengkal dari tubuhnya, bahkan hingga bagian terdalam sekalipun. Bagian yang orang lain tak akan pernah menyentuhnya.

Aku sangat puas, dan aku ketagihan untuk selalu memilikinya. tapi sayang, malam ini dia sudah menghilang meninggalkanku. Aku tak akan melupakannya, aku janji karena kita telah bersatu.

Untungnya aku cepat move on, sudah ada dia yang lain sekarang yang tengah tertidur pulas dengan polosnya di ranjangku. Sekali lagi aku bahagia, karena dia dan aku akan bersatu.

6. Apa salahku

Aku dimana, namaku siapa, kenapa disini lengket, sempit dan gelap?

Aku bingung mendengar suara suara di luar sana, ruangan ini berguncang sesekali.

Entah mengapa aku merasa dibenci dan merasakan kesedihan yang mendalam.

Terkadang aku merasa tubuhku sangat panas, sakit sekali, tapi aku tak bisa menangis. Rasanya seperti aku akan meleleh, aku salah apa sih. Aku terus merasakan kesedihan dan ruangan ini kembali berguncang, lagi… dan lagi …

Aku sangat menderita di dalam sini.

Hingga pada akhirnya ada yang menarik narik bagian tubuhku. Ohh tidak, aku merasa sudah tak utuh lagi, rasanya sakit sekali. Namun akhirnya aku keluar dari ruangan itu.. seperti ada secercah cahaya, aku tak bisa melihatnya, tubuhku masih penuh luka dan sakit sekali.

Mengapa aku sangat dibenci, hidupku sudah berakhir selamanya, rasa sakit itu sudah tak terasa, semoga kalian yang menyakitiku segera menerima balasannya.

7. Aku membutuhkan kematianmu

“Kenapa kau ingin membunuhku, padahal aku sudah bersamamu sejak kau lahir dan melihatmu tumbuh hingga sekarang.”

“Aku membutuhkan tubuhmu agar ku dapat hidup lebih lama.”

8. Merah

Biarkan aku berjalan bersama hujan MERAH ini, karena tak ada seorangpun yang akan tahu bahwa aku sedang menangis” ucapnya sambil meninggalkan pacarnya yang ‘akan’ tertidur abadi.

9. Nyanyian

Kami bertengkar hebat sampai dia terdiam dan bernyanyi-nyanyi kecil. Aku sadar apa yg dia ucapkan,

“Hentikan!!”, aku mengguncang-guncang tubuhnya. Tapi dia seperti larut di dalamnya dan terbuai dalam alunan yang dia nyanyikan. Dari hidungku mulai mengeluarkan darah segar. Aku pun mulai panik dan berlari meninggalkannya. Tapi terlambat, aku sudah melihatnya. Sial!

10. Hujan Permen

Namaku Neo, sejak kecil aku memiliki kekuatan ajaib. Kekuatan yang bisa mewujudkan sesuatu yang kupikirkan, namun hasilnya selalu sesuai dengan logika dan rasionalitas yang ada di dunia ini.

Aku suka menolong orang orang, terutama anak kecil. Saat ini aku sedang berada di kawasan padat penduduk, namun daerah ini tergolong miskin, dan anak-anak pun tak tampak bahagia, aku ingin menolong mereka, tapi aku tak bisa memberi mereka uang, karena keajaiban uang akan mengacaukan keseimbangan ekonomi.

Hmmmmm, mungkin permen akan membuat mereka sedikit tersenyum. Aku langsung mengerahkan kemampuanku, dan membuat hujan permen, dan terjadilah hujan permen yang membasahi wilayah ini.

Anak2 itu tampak berlarian dan berteriak kegirangan!

Yeeeaaaah!!! Aku senang bisa membantu mereka…

Eh. Kenapa. Kenapa mereka malah menjerit dengan keras!!!!

Kenapa !! Hei !!!!

Apa yang salah !!!

11. Suara Tangis

Malam ini aku pulang sendiri, seperti biasa, berjalan diantara semak belukar, melewati jalan tikus biar cepat sampai rumah. Aku mendengar suara tangis, tapi yang kulihat adalah mayat seorang gadis tersangkut di ranting-ranting, hanyut di air.

Tapi aku tidak melihat asal suara tersebut. Lalu sayup-sayup aku mendengar lagi suara tangis itu. Ternyata berasal dari atas pohon di sebelahku. Aku menghampirinya lalu aku tanya penyebab kematiannya.

Ternyata dia adalah korban perampokan yang jatuh ke sungai kemudian tewas  “Tenang saja, sekarang aku akan menemanimu di sini, aku belum akan pulang, karena tidak ada yang akan mencariku, aku sudah beberapa hari kabur dari rumah”, ucapku menenangkannya.

12. Hari baru

Hari ini ulang tahunku, aku akan berikan kejutan pada keluarga ku. Tepat pukul 00.00 aku meniup lilin dan mengambil pisau yg sudah aku siapkan. Kemudian menuju kamar orang tuaku, lalu menusuk mereka satu persatu.

Seperti menusuk boneka saja, pikirku. Lalu aku pergi meninggalkan rumah dan memulai hari baru, tanpa keluarga lagi seperti tahun sebelumnya. Aku tersenyum puas membayangkannya.

13. Hujan

Hari ini sungguh melelahkan. Setelah memarkirkan mobil di garasi, ternyata hujan pun turun. Berisik suara seng atap garasi yang bertubrukan dengan hujan sangat mengganggu.

Aku segera masuk ke dalam kamarku karena sudah lelah. Untung saja aku sudah sampai di rumah, dan tidak kehujanan. Di dalam kamar aku berbaring, dan tak lama aku mendengar suara petir yang menyambar samar-samar di atas kamarku.

Aku pun akhirnya tertidur sampai pagi hari. Ketika aku terbangun, aku segera berlari ke belakang karena teringat sesuatu. Tiang jemuran di halaman belakang dekat pohon kelapa yang ternyata sudah kering.

Aneh.

There are things known and there are things unknown, and in between are the doors of perception ~

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top
error: Alert: Konten Dilindingi !!