Aku dan temanku akhirnya mengunjungi Jepang, dan karena kami adalah pecinta horor maka tujuan pertama kami adalah sebuah teater tua yang sudah sangat terkenal di Jepang akibat kejadian mengenaskan bebeapa dekade lalu.
Untuk sesaat kami hanya terdiam di depan teater karena terkejut. Teater opera tua ini sangatlah besar, “Atami! Kau yakin kita bisa mengelilingi tempat ini berdua saja?” tanya Ryuta. “Menurut yang kubaca di internet, jumlah yang keluar dari teater ini lebih sedikit daripada yang masuk ke dalam” lanjutnya.
“Oh, mitos mengenai lantai 3 itu. Kau takut, ya?” ejekku.
“Bukan begitu! maksudku, teater ini ada 3 lantai, sedangkan kita hanya berdua” Ryuta mengelak.
“Ah tenang saja. Itu perkara mudah. Aku akan menelusuri lantai 1, Kau ke lantai 2. Pukul 3 tepat kita bertemu di lantai 3. Oke?” jelasku.
“Baiklah.” jawab Ryuta.
Krekkk.. kreekkk.. suara kayu lapuk menyambut kami ketika memasuki ruangan teater. Ruangan inilah yang menjadi saksi bisu ketika insiden itu terjadi. Pembunuhan keji yang dilakukan oleh seorang Geisha yang gila dengan membunuh semua penotonnya.
Pedang katana yang ia sembunyikan di bawah panggung sukses membunuh 60 orang malam itu, termasuk dirinya sendiri. Ya, Geisha itu melakukan harakiri sebagai penutup aksinya malam itu.
CreepyPasta Indonesia: Ruangan Rahasia
Akhirnya kami berdua berpencar. “Huh baru pukul 12 lewat.” keluhku. Untungnya teater ini sangat besar sehingga tanpa sadar waktu sudah menunjukan hampir pukul 3 Beberapa jam berkeliling di lantai ini tapi aku tidak menemukan apa-apa ..
“AAARGHHHH!!” hingga suara teriakan yang tidak asing itu terdengar.
“Ya Tuhan, Ryuta!” aku langsung berlari ke atas. Jantungku seperti mau pecah karena terkejut dan berlari menaiki lantai 2. Namun, ternyata ruangan ini kosong, aku tidak bisa menemukan Ryuta.
“Sial, dimana dia ..” ucapku kesal.
Aku mencoba memeriksa lantai 3 dengan perlahan-lahan, karena jujur saja aku merasa sedikit takut.
Kreekk.. kreekk … suara itu terdengar lagi ketika aku melangkahkan kaki di lantai teratas teater ini. Namun ternyata kali ini bukan suara kayu lapuk .. “Aaaaah!! Apa-apaan ini!” aku terkejut ketika menyadari lantai 3 penuh dengan tulang-belulang manusia.
“Aaaaaa!!! Astaga!!!” lagi-lagi jantungku dibuat sakit, ketika terkejut melihat Ryuta tergeletak .. tanpa kaki. Darah dimana-mana dan kondisi tubuh Ryuta seperti habis dikoyak oleh hewan buas.
Aku hendak segera mencari bantuan, namun langkahku terhenti ketika melihat sesosok wanita di ujung ruangan. Wajahnya ditutupi oleh kipas berwarna kecoklatan .. seperti .. noda darah yang sudah mengering!?
Tiba-tiba terdengar suara musik yang entah datang darimana, dan seketika wanita itu menari mengikuti musik tersebut. Mendengarkan musik mistis itu dan melihat gerakak gemulai wanita itu membuatkan mengantuk .. sangat mengantuk ..
“Tidak! Tidak! Sial, bisa-bisanya aku tertidur di saat seperti ini”
“AAAAAAAAAA!!!” Baru saja aku tersadar dari kantukku, wanita itu tiba-tiba sudah berada tepat di depan wajahku. – Sepertinya aku akan mati karena jantungku terlebih dahulu.
Aku bergeming. Wanita itu mengedipkan matanya dengan cepat, tapi terlihat dari rongga matanya yang kosong, aku tau dia adalah sang Geisha gila itu. Aku mencoba menggerakan tubuhku dengan sisa tenaga yang kumiliki dan untungnya tubuhku masih mau menurut.
Aku berjalan ke tangga, mencoba turun ke lantai bawah, namun entah mengapa firasatku buruk tentang ini .. Benar saja, tubuhku terasa terdorong dengan keras ketika menuruni tangga dan ..
“BRUK!!! PRANG!!! BRUK!!! BRUK!!”.
•••
“Arghh kepalaku!!!“ aku tersadar dengan sakit di kepala.
“Hah? Rumah Sakit? ugh Ryuta!” sekejap pikiranku langsung terpenuhi dengan ingatan sebelum aku berada di rumah sakit ini.
Seorang polisi wanita memasuki ruanganku, “Atami? baguslah kau sudah sadar. Aku ingin memberitahukanmu sebuah kabar buruk”
“Ryuta?” tanyaku.
“Ya, Maaf kami tidak bisa menyelamatkannya.” ucap polisi itu.
“Tidak .. tidak! Ini tidak mungkin ..”
“Maaf. Kami tahu ini adalah kabar yang sangat mengejutkan untukmu. Tapi tak perlu khawatir, kamu akan bertemu dengannya sebentar lagi”.
“Hah? Apa maksudmu?” tanyaku.
Lampu di ruanganku tiba-tiba mati dan menyala kembali .. Polisi tadi berubah menjadi sesosok wanita yang tak asing bagiku. Ya, Geisha gila itu sekarang berdiri tepat di depanku dengan seringainya yang mengerikan.
“AAAAAAAAAAA!!!”
Bzzzttt! seketika semuanya gelap.