Suatu hari di tahun 1980, Robert Shafran yang berusia 19 tahun, dari Scarsdale, New York, sangat bersemangat ketika dia menuju kampus barunya di Sullivan Community College, di Catskills.
Dia sangat termotivasi, menantikan untuk bertemu orang-orang baru di kampus dan memulai bab berikutnya dalam hidupnya, cakrawala yang cerah pada hari itu membentang secerah masa depannya.
Namun setibanya di kampus, dia terkejut ketika semua orang menyapanya dan bertindak seolah-olah mereka mengenalnya, padahal Shafran belum pernah sama sekali bertemu dengan mereka.
Shafran disambut seperti orang yang baru kembali setelah pergi beberapa lama, tetapi tentunya dia menyangkal mengenal siapapun dari mereka, apalagi pernah pergi dan kembali ke sekolah tersebut.
Kemudian ada seorang mahasiswa bernama Michael Domnitz, yang menceritakan bahwa ada seorang pemuda bernama Edward Galland, yang telah keluar dari Sullivan di tahun sebelumnya, dan dia bersumpah bahwa Shafran dan Galland tampak seperti kembar.
Shafran memutuskan untuk menganggap ini sebagai kasus doppelganger, dan dari sini akan terungkap kisah aneh tentang sinkronisitas dan eksperimen rahasia pemerintah tentang hubungan antara kembar dua dan bahkan kembar tiga.
Misteri Eksperimen Kembar Tiga
Shafran yang penasaran kemudian mencoba menghubungi Galland, dan langsung terkesima dengan kemiripan suara mereka. Keduanya kemudian merencanakan untuk bertemu, dan ketika itu terjadi, mereka berdua tampak seperti bercermin, hampir tidak bisa dibedakan satu sama lain.
Setelah ditelusuri, mereka berdua ternyata diadopsi, dan segera diketahui bahwa mereka memang anak kembar yang sudah berpisah sejak kecil. Kisah sedih tentang si kembar yang terpisah dan dipersatukan kembali ini akan dengan cepat menjadi berita besar,tetapi kasus ini tidak sesederhana itu.
Di tempat lain, ada seorang pemuda yang menonton segmen dua saudara kembar ini, dan langsung mengenali mereka karena dia juga memiliki wajah yang sama!
Yang ternyata juga diadopsi, David Kellman, seorang mahasiswa di Queens College, merasa bahwa sesuatu yang benar-benar aneh sedang terjadi, dan memutuskan untuk pergi ke Sullivan, melihat apa yang bisa dia temukan.
Ketika mereka bertiga akhirnya bertemu, mereka semua berdiri dalam lingkaran dan menatap wajah masing-masing, dan ternyata mereka memang kembar tiga!
Jadi Apa yang sedang terjadi disini? Untuk mengetahuinya kita harus mundur sedikit ke masa lalu.
Eksperimen Sosial Rahasia Milik Pemerintah
Pada 12 Juli 1961, sepasang bayi kembar tiga lahir dari seorang ibu remaja di Rumah Sakit Hillside di Glen Oaks, New York. Sang ibu tidak bisa merawat mereka, dan menyerahkan mereka ke agen adopsi Manhattan Louise Wise Services yang sekarang sudah tidak beroperasi, setelah itu mereka menarik perhatian sebuah organisasi bernama National Institute of Mental Health.
Lembaga tersebut sedang mengerjakan eksperimen perkembangan anak untuk menguji gagasan tentang ‘Nature versus Nurture” (Alam vs Pengasuhan), dan telah memutuskan salah satu caranya adalah dengan memisahkan anak kembar dua dan kembar tiga sejak lahir, kemudian mengirim mereka ke panti asuhan yang terpisah untuk melihat seberapa miripnya mereka nantinya.
Penelitian dilakukan oleh psikiater anak, Peter Neubauer dan Viola Bernard, yang dengan cepat berhasil memisahkan anak laki-laki kembar tiga tersebut ke rumah yang berbeda melalui agen adopsi Louise Wise.
Setiap dari mereka ditempatkan dengan cermat di masing-masing strata yang berbeda, yang pertama adalah kelas pekerja buruh (David Kellman), kelas menengah (Edward Galland) dan keluarga kelas menengah atas (Robert Shafran) untuk lebih memahami perbedaan dan persamaan di antara mereka meskipun berbeda pendidikan.
Hal Ini kemudian berjalan sesuai rencana dan penelitian pun berlanjut. .
Selama bertahun-tahun, kehidupan dan perilaku mereka dipantau dan dilacak oleh para peneliti, dengan anak-anak dan orang tua angkat mereka yang ternyata juga sama sekali tidak menyadari bahwa mereka memiliki dua saudara kandung identik lainnya di luar sana, padahal semuanya ditempatkan secara strategis dalam jarak 100 mil satu sama lain.
Anak kembar lainnya juga dipelajari dengan cara tidak etis yang sama, termasuk beberapa pasangan kembar identik yang semuanya diadopsi melalui agensi yang sama dan tak ada satupun dari mereka yang mengetaui sedikit pun tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Orang tua angkat hanya diberitahu bahwa anak-anak tersebut adalah bagian dari studi perkembangan (yang tidak jelas), sehingga memungkinkan para peneliti ini memiliki akses ke anak-anak untuk diteliti, dengan tidak satupun dari mereka yang pernah diberitahu tentang apa yang dimaksud dari studi tersebut.
Penelitian ini akan berlangsung hingga tahun 1980, ketika negara bagian New York mulai mewajibkan anak kembar dua dan kembar tiga untuk tetap bersama, tetapi bahkan saat itu Shafran dan kedua saudara kembarnya yang lain tidak diberi tahu bahwa mereka memiliki saudara kandung yang belum pernah mereka temui.
Sementara itu, kepala penelitian, Peter Neubauer, tahu bahwa penelitiannya akan dianggap kontroversial, sehingga menolak untuk menulis makalah apapun tentangnya.
Ternyata hasil studi itu sendiri mengungkap beberapa hasil menarik. Pada usia 3 tahun, semua saudara mulai menunjukkan perilaku aneh, seperti mengamuk dan membenturkan kepala ke meja dan dinding, yang kemudian dikenal sebagai Separation anxiety atau kecemasan akan perpisahan.
Seiring bertambahnya usia, mereka semua memiliki berbagai masalah mental, dengan masing-masing dari mereka akhirnya masuk dan keluar dari rumah sakit jiwa, namun para peneliti tidak melakukan apa-apa selain menonton dari jauh saat ini terjadi.
Kellman kemudian menyesali hal ini, “Mereka yang mempelajari kami melihat bahwa ada masalah yang terjadi. Dan mereka bisa saja membantu. Itulah hal yang paling membuat kami marah. Mereka bisa membantu dan mereka tidak melakukannya.”
Segera setelah si kembar tiga bertemu kembali secara kebetulan dan mengetahui apa yang sedang terjadi, mereka menjadi sensasi media, muncul di seluruh berita dan di berbagai program TV serta acara bincang-bincang.
Ketiga bersaudara itu pindah untuk tinggal bersama dan bahkan membuka restoran di Soho bersama-sama, mereka akan bertemu sebentar dengan ibu kandung mereka, yang ternyata tidak ingin berhubungan dengan semua itu dan tidak ingin menjalin hubungan kembali dengan mereka.
Sementara itu, orang tua angkat masing-masing dari mereka mengungkapkan eksperimen rahasia ini dan berencana untuk menempuh jalur hukum, meski akhirnya gagal karena tidak ada aturan yang jelas yang mengatur studi perilaku dan tidak ada undang-undang yang melarang pemisahan anak kembar ketika ini terjadi.
Tragedi mengejutkan kemudian terjadi pada tahun 1995, ketika Galland mulai menunjukan gejala gangguan bipolar dan masalah kesehatan mental lainnya, hingga akhirnya bunuh diri. Ini membuat dua saudaranya yang tersisa menjadi bersitegang dan memilih untuk berpisah setelahnya.
Kamu mungkin bertanya-tanya apa yang terjadi pada dalang di balik seluruh eksperimen kejam ini, Peter Neubauer. Pada akhirnya, dia tidak akan pernah mempublikasikan temuannya, atau menunjukkan penyesalan atas apa yang telah dia lakukan.
Penelitian yang pernah dilakukannya diserahkan ke Yale dan dikunci untuk hanya dibuka pada tahun 2065, dan selalu menolak untuk membahasnya sama sekali setelah itu.
Neubauer hanya menyebutkan masalah ini secara sepintas dalam bukunya Nature’s Thumbprint: The New Genetics of Personality tahun 1996, setelah itu dia meninggal pada tahun 2008 dan membawa rahasia yang dia miliki ke liang kuburnya.
Kasus eksperimen Kembar Tiga ini kemudian menjadi subjek film dokumenter yang disutradarai oleh Tim Wardle, berjudul Three Identical Strangers, dan telah menunjukkan bahwa tampaknya tidak ada batasan kemoralan untuk beberapa ilmuwan yang ingin mencoba membuktikan gagasan-gagasan gila mereka.
Jelas ada beberapa hubungan antara anak kembar dua atau kembar tiga, terutama hubungan psikis, tetapi apakah ini benar-benar cara untuk mencoba membuktikannya?
Untuk saat ini, eksperimen tak bermoral ini telah dihentikan, tetapi tidak diragukan lagi bahwa akan ada yang lainnya, yang mungkin lebih jahat dari ini, dan kita dibiarkan bertanya-tanya seberapa jauh kita bisa menggali misteri ini.