Pada bulan Desember 1971, seorang mahasiswi baru bernama Lynne Kathryn Schulze, yang kala itu berusia 18 tahun sedang menantikan ujiannya dan tak sabar pulang ke rumah untuk liburan.
Lynne sudah bisa membiasakan dirinya di dunia perkuliahan di kampus Middlebury College di Vermont. Tetapi ia agak sedikit gugup karena ia harus menghadapi ujian besar pertamanya di semester pertama saat itu.
Pada tanggal 10 Desember 1971, ia mengikut ujian untuk salah satu subjek favoritnya, yaitu kelas Drama Bahasa Inggris, yang telah ia pelajari dan persiapkan dengan sangat keras dan serius.
Ujian dijadwalkan pukul 1 siang, dan saat itu pukul 12:55 Lynne pergi meninggalkan asrama bersama beberapa temannya untuk menghadapi ujian tersebut. Meskipun mereka semua sedikit gugup, namun mereka sangat bersamangat.
Setengah perjalanan menuju ruang ujian, Lynne bekata kepada teman-temannya bahwa ia lupa membawa pena keberuntungannya, sehingga ia berlari kembali untuk mengambilnya. Tetapi sayangnya, tak satupun dari teman-temannya yang akan berpikir bahwa saat itu adalah saat terakhir mereka bertemu dengan Lynne.
Dan dimulailah kasus panjang di Vermont yang tak terpecahkan hingga hari ini.
Ujian dimulai tepat pukul 1 siang, tetapi Lynne tidak pernah menampakan dirinya. Merasa ada yang aneh, teman-temannya segera pergi ke kamarnya dan ternyata tidak menemukannya di sana, yang ada hanyalah dompet, kartu identitas, dan barang-barang pribadinya.
Setelah 2 hari tidak ada tanda-tanda keberadaan Lynne, mereka memutuskan untuk melaporkannya kepada pihak berwenang sehingga penyelidikan dapat segera dilakukan. Tak beberapa lama kemudian polisi menemukan petunjuk bahwa malam sebelum hari ujiannya, pada pukul 00.30, dia terlihat sedang memakan buah plum di depan toko “All Good Things”.
Anehnya, dilaporkan bahwa ia pernah mengatakan kepada seseorang bahwa ia akan naik bus ke New York dari halte terdekat di seberang jalan, tetapi bus tersebut sudah berangkat. Lynne diduga kembali ke asramanya. Hal ini masih belum jelas hubungannya dengan kasus ini.
Polisi kemudian berhasil menemukan beberapa saksi yang mengatakan bahwa mereka melihat Lynne berada di halte yang sama pada jam 14:15 di hari ia menghilang. Namun setalah itu keberadaanya tak lagi terlacak.
Ada laporan berita yang menyebutkan bahwa penampakannya beberapa kali terlihat, salah satu saksi mengaku melihat Lynne menumpang kendaraan. Tetapi pihak berwenang menyangkal hal tersebut karena tidak ada bukti yang jelas, dan tetap menjadikan halte bus sebagai tempat terakhir ia terlihat.
Salah satu penyelidik kasus Lynne berkata:
Banyak orang yang mengira bahwa ia menumpang kendaraan (di hari terakhir ia terlihat). Namun sebenarnya itu salah. Tidak ada yang pernah melihatnya melakukan hal tersebut..
Semuanya sangat aneh, karena walaupun Lynne rindu rumahnya, ia nampak sangat menantikan semester berikutnya dan juga liburan natal yang sebentar lagi akan ia rayakan. Lynne juga pernah berkata stress dengan kehidupan kuliahnya, tetapi teman-teman dan keluarganya mengklaim bahwa ia tak pernah mengatakan ingin melarikan diri dari itu semua.
Sementara itu, ada harapan bahwa dia mungkin hanya perlu menenangkan dirinya sejenak dan akan kembali lagi, tetapi skenario terburuk selalu membayang-bayangi harapan tersebut.
Sepanjang kasus ini, pihak berwenang selalu meyakinkan keluarga bahwa ia akan kembali suatu hari nanti, dan tidak ditemukan juga adanya tindak kejahatan yang terencana. tetapi pihak keluarga tak begitu yakin, karena hingga malan natal tiba pun, keberadaan Lynne masih tidak diketahui.
Adik Lynne, Janet Schulze Swain, mengatakan:
Dia tidak melarikan diri. Kami ingin mencari tahu apa yang terjadi padanya, di mana dia berada, jika mungkin, dan mengapa itu terjadi … Sejak awal, kami merasa seperti ia telah dibunuh. Namun terlepas dari itu, kami semua terus berharap; mungkin yang tak terpikirkan adalah bahwa dia telah melakukan sesuatu yang diluar dugaan dan menghilang.
Tapi aku pikir kita semua tahu. Kami semua benar-benar merasakan itu ketika dia tidak pulang untuk merayakan Natal. ini sudah dua minggu. Ini benar-benar diluar karakternya. Ada sesuatu yang benar-benar tidak beres.
⇒ Misteri Dunia: Kasus Misterius Hilangnya Maureen Kelly
Meski begitu, teori utama pada saat itu adalah bahwa Lynne pasti tertekan dan lelah setelah semester pertama kuliahnya, dan ia memutuskan untuk melarikan diri. Ini adalah narasi yang diberikan berulang kali oleh pihak berwenang dan media terhadap kasusnya.
Namun, mereka yang benar-benar mengenal Lynne tentunya tidak setuju dengan hal tersebut, dan mengatakan bahwa dia adalah teman yang sangat baik dan tidak se-depresi yang diberitakan.
Salah satu adik perempuan Lynne yang lain, Anne Schulze, mengatakan:
Dia memilik sekelompok teman yang dekat dengannya. Dia akan berkomunikasi dengan salah satu dari mereka seandainya dia memutuskan untuk melakukan hal mistik dengan naik bus dan pergi ke California atau kemanapun ia berada. Kami akan senang dengan kenyataan sebenarnya atas apa yang terjadi dengan dirinya.
Salah satu orang terakhir yang melihatnya adalah orang yang tidak mengenal Lynne. dan mengatakanbahwa dirinya adalah orang yang depresi. Itu adalah sebuah deskripsi yang tak akan pernah aku gunakan untuk kakak ku.
Kakak ku bukan lah orang yang akan lari hanya karena ia tidak senang dengan kuliahnya, seperti rumor yang menyebar cepat layaknya api ketika ia dilaporkan menghilang. Rumor-rumor tersebut sangat disayangkan dan mematikan fungsi penyelidikan sejak awal, keluarga kami yakin.
Kami tidak pernah mempercayai rumor-rumor tersebut, dan tau bahwa kakak ku akan menyelesaikan apa yang telah ia mulai. Ia memiliki teman dekat semenjak SMA dan mencintai keluarganya, yang akan ia hubungi sebelumnya, atau segera setelahnya jika ia memang berencana untuk meninggalkan kuliahnya.
Tetapi kenyataannya, tidak ada petunjuk, tidak ada bukti adanya kejahatan terencana, dan tidak ada jejak yang mengarah ke Lynne Schulze, sehingga kasus ini menjadi terabaikan.
Hingga beberapa dekade kemudian kepolisian membuka kasus ini dan mulai melihat adanya kemungkinan kejahatan terencana yang dilakukan pemilik dari toko All Good Things, Robert Durst terhadap Lynne. Kala itu, ia sedang ditahan dengan tuduhan membunuh pacarnya, Susan Berman.
Robert memiliki catatan yang cukup berantakan, ia pernah dibebaskan setelah dihukum untuk pembunuhan Morris Black di Texas pada tahun 2001. Ia juga pernah menjadi tersangka atas hilangnya mantan istrinya, Kathleen Durst pada tahun 1982, dan juga beberapa kasus hilang lainnya.
Namun, apakah semua itu hanya kebetulan bahwa tempat Lynne pernah terlilhat adalah di toko Robert? Kepolisian belum dapat menemukan bukti kuat untuk menghubungkan hal tersebut, mereka juga belum dapat membuktikan apakah Lynne dan Robert mengenal satu sama lain.
Jadi apakah ini adalah tindak kejahatan yang terencana? Pelarian diri seorang remaja yang depresi? atau ada sesuatu yang ternyata berada di luar dugaan kita? Sayangnya hingga detik ini pertanyaan tersebut belum dapat terjawab, atau bahkan tidak akan pernah.