Ledakan Besar di Beirut, Lebanon
Seluruh ibukota Lebanon menerima gelombang kejut dari sebuah ledakan besar di dekat pusat kota Beirut. Ledakan dahsyat tersebut menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai ribuan orang.
Salah satu warga menyebut “Kembang Api” yang diduga menjadi penyebab ledakan paling kuat yang pernah terjadi di Beirut itu. Bahkan sangkin kuatnya mengguncang tanah, beberapa warga mengira bahwa itu adalah gempa bumi.
Dilanda kebingungan dan tangisan, para warga memenuhi jalan untuk memeriksa apakah ada keluarga dan kerabat mereka yang terluka. Ledakan itu terjadi di daerah pelabuhan kota tersebut, dimana ada gudang-gudang yang menyimpan bahan peledak.
Kantor berita resmi Libanon, NNA dan sumber keamanan mengatakan ada bahan kimia yang disimpan di daerah tersebut. Seorang saksi mata, Hadi Nasrallah, mengatakan media lokal tidak percaya penyebab ledakan tragis itu.
Berbicara kepada Sky News, dia berkata: “Media sedang berperang tentang apa yang sebenarnya terjadi atau tidak mengatakan hal yang sama.
Beberapa media mengatakan bahwa itu adalah gudang kembang api sedangkan media lain mengatakan bahwa itu dikarenakan bahan kimia yang ada di gudang itu dan karena terjadi kebakaran maka ledakan dahsyat juga tak dapat dihindarkan.
Tetapi ada media berita lain yang mengatakan bahwa mereka tidak percaya dengan cerita kembang api ataupun teori lainnya. Mereka mengatakan kepada Pemerintah bahwa itu pasti sesuatu yang tersembunyi di daerah tersebut yang ada hubungannya dengan bahan peledak.
“Saat ini, kami tidak memiliki informasi untuk mengkonfirmasi teori apa pun, jadi kami pikir kita harus menunggu investigasi dan kata-kata para ahli.” kata salah satu media.
Penyebab ledakan saat ini tidak diketahui. Departemen Luar Negeri AS dengan seksama mengikuti laporan tentang ledakan di Beirut dan siap untuk menawarkan ‘semua bantuan yang bisa diberikan’, kata sang juru bicara, ketika ledakan besar melanda ibukota Lebanon.
Ia juga mengatakan bahwa Departemen AS tidak memiliki informasi tentang penyebab ledakan, dan mereka akan bekerja sama dengan pihak berwenang setempat untuk menentukan apakah ada warga AS yang terkena dampak dalam insiden itu.
Banyak misteri seputar ledakan tersebut, selain karena penyebabnya yang masih simpang-siur, salah satunya adalah jumlah korban yang berbeda-beda.
This guy was easily 1.5 to 2 miles away!!
Rip to the person that captured this closeup. It was a livestream. This just so scary.#Beirut #بيروت #Lebanon #BeirutBlast #لبنان pic.twitter.com/R56AHqziiV— Haya Noor PTI (@ImHaya__Noor) August 5, 2020
Menteri Kesehatan Libanon mengatakan lebih dari 25 orang telah tewas dan lebih dari 2.500 lainnya cedera dalam ledakan dahsyat di daerah pelabuhan Beirut di hari selasa itu.
Padahal ia awalnya mengatakan korban tewas ada 30 orang ditambah dengan 3.000 orang terlukan. Sedangkan, Palang Merah Lebanon menyebutkan jumlah yang terluka berjumlah sekitar 2.200 orang.
Di luar semua itu, sama seperti Amerika, Inggris juga siap menawarkan bantuan dan dukungan kepada mereka yang terkena dampak ledakan di ibukota Libanon, Beirut. Inggris berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Lebanon dan siap menawarkan bantuan dan dukungan, termasuk kepada warga negara Inggris yang terkena dampaknya.
Pemimpin Partai Buruh Sir Keir Starmer mengatakan dalam sebuah tweet: “Gambar-gambar ledakan di Beirut sangat mengkhawatirkan. Pikiran kita bersamadengan mereka yang terkena dampak, layanan darurat dan semua warga Lebanon.”