Insiden Pesawat Q400 yang terjadi pada 10 Agustus 2018, dimulai seperti hari-hari sebelumnya di Bandara Internasional Seattle – Tacoma, di SeaTac, Washington. Sekitar pukul 1:30 siang, Horizon Air Bombardier Dash 8 Q400 datang untuk pendaratan setelah penerbangan dari Victoria, British Columbia, dan harus tetap di darat selama hari tersebut.
Hari itu semuanya masih tampak normal, hingga akhirnya salah satu personel bandara dan pengawas penerbangan terkejut melihat pesawat Q400 bergerak di landasan pacu 16C.
Percobaan untuk menghubungi pilot di pesawat tersebut terus dilakukan agar mereka dapat mengidentifikasinya, tetapi tidak ada tanggapan yang diberikan dan penerbangan tak terjadwal itu mulai bersiap untuk lepas landas.
Tepatnya pada pukul 19.32, pesawat Q400 mulai meraung di landasan pacu hingga akhirnya lepas landas ke langit dengan roda pendaratan yang masih terbuka dan berasap. Hingga detik ini, pengatur lalu lintas udara masih belum mengetahui siapa yang menerbangkannya dan kemana tujuan mereka.
Dan disinilah dimulainya pengejaran pesawat Q400 yang menjadi salah satu insiden penerbangan “asing” yang terjadi baru-baru ini.
Kasus Aneh Insiden Pesawat Q400
Saat pesawat dengan penerbangan tak resmi itu menuju ke Puget Sound, dua jet tempur McDonnell Douglas F-15 C Eagle yang bersenjata lengkap berpencar untuk mencegat pesawat itu jika memang diperlukan, dan pilot misterius itu tetap diam.
Setelah berkali-kali percobaan untuk menghubungi sang pilot, dia tiba-tiba menjawab, dan terbukti dia adalah orang yang cukup banyak bicara, meskipun hanya sedikit dari ucapannya yang masuk akal.
Pada saat itu pilot tak dikenal tersebut membuat obrolan santai, membicarakan tentang betapa indahnya matahari terbenam di atas Pegunungan Olimpiade dan mengomentari pemandangan indah di atas Puget Sound, tetapi percakapan itu berjalan ke arah yang semakin aneh.
Sang pilot mulai bergumam apakah dia bisa melakukan manuver 1 putaran 180 derajat serta manuver-manuver lainnya untuk “melihat apa yang mampu dilakukan pesawat” tersebut, dan bertanya apakah Alaska Airlines mau mempekerjakannya sebagai pilot jika dia berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat.
Selama kondisi tersebut, lalu lintas udara telah menghentikan semua penerbangan lain, dan mencoba untuk mengarahkan Q400 menjauh dari daerah berpenduduk, sedangkan jet F-15 mempersiapkan rudal agar siap menembak kapanpun sesuai perintah.
Insiden tersebut berlangsung sekitar satu jam lebih sebelum akhirnya sang pilot misterius memberikan kata-kata terakhirnya yang mengerikan:
Saya memiliki banyak orang yang peduli dengan saya, dan mereka akan kecewa mendengar bahwa saya melakukan ini. Saya ingin meminta maaf kepada setiap orang dari mereka. Saya hanyalah seseorang yang telah rusak, dan saya rasa ada beberapa sekrup di otak saya yang lepas.
Tidak lama setelah itu, pesawat Q400 mulai mencoba melakukan manuver udara yang rumit, hingga akhirnya mulai kehilangan ketinggian dan meluncur ke hutan di Pulau Ketron yang berpenduduk sedikit, di Puget Sound, menghancurkan pesawat dan membunuh sang pilot, tetapi untungnya tidak melukai siapa pun yg ada di sana.
Misteri Insiden Pesawat Q400
Insiden Pesawat Q400 pun mulai tersebar ke seluruh media, dan akhirnya diketahui bahwa pelakunya adalah petugas pemeliharaan berusia 29 tahun di Horizon Air, bernama Richard Russell. Tetapi, ini baru satu yang terpercahkan dari sekian banyak misterinya membingungkan lainnya.
Salah satu yang terpenting dan mungkin yang pertama kali muncul di otak kita adalah, bagaimana dia berhasil menaiki pesawat tersebut?
Semua orang ada di sekitar pesawat Q400, mulai dari petugas bagasi, petugas pemeliharaan, pramugari, hingga pilot yang selalu mengawasi mereka setiap saat dan menjalani pemeriksaan latar belakang yang ekstensif,.Bahkan hanya personel berwenang yang diizinkan masuk ke pesawat.
Namun, bagaimana bisa seseorang tidak memperhatikan bahwa Richard Russell menaiki pesawat itu? Dan ini baru awal dari sekian misteri yang ada.
Teka-teki lainnya adalah bagaimana dia bisa benar-benar mengoperasikan pesawat dan melakukan proses lepas landas hingga menerbangkannya selama satu jam lebih dan melakukan manuver layaknya pilot profesional di udara?
Itu tidak hanya seperti menyalakan mobil, tetapi merupakan prosedur yang rumit, bahkan meskipun sebagai pekerja pemeliharaan Russell mungkin memiliki beberapa pengetahuan tentang cara menyalakan pesawat, tetapi untuk menerbangkannya adalah masalah yang sangat berbeda.
Siapakah Richard Russell
Ternyata Russell sama sekali tidak memiliki pelatihan penerbangan formal, dan telah belajar cara terbang dengan memainkan simulator penerbangan di komputer rumahnya. Bahwa dia bisa menggerakkan pesawat, mengendarainya di landasan pacu, lepas landas, dan terbang selama satu jam merupakan sebuah keajaiban, dan semua dilakukannya tanpa izin resmi.
Selain itu, meskipun akhirnya pesawat tersebut jatuh, dia bahkan berhasil melakukan beberapa prestasi udara seperti manuver putaran yang oleh pilot terlatih akan disebut luar biasa terutama untuk jenis pesawat Q400, yang bukanlah pesawat akrobatik ditambah dengan tidak adanya pengalama nyata yang pernah dialami sang pilot.
Hal ini juga dapat dilihat sebagai keajaiban karena seperti yang kita dengar dari perkataan Russell, seolah-olah dia melakukan itu semua karena dia baru saja lepas kendali, ingin menghibur diri, dan mungkin juga ingin bunuh diri.
Seandainya dia benar-benar menginginkan aksi teror, dia seharusnya dapat dengan mudah meluncurkan pesawat ke tempat berpenduduk padat dan menyebabkan kerusakan besar bahkan sebelum jet tempur dapat mencegahnya.
Ada juga misteri mengapa dia memutuskan untuk melakukan tindakan tersebut. Wawancara dengan rekan-rekan kerjanya menggambarkan Russell sebagai pekerja yang disukai, pendiam, dan juga diketahui bahwa dia adalah seorang mahasiswa di Washington State University Global Campus, jurusan ilmu sosial dan aktif dalam pelayanan pemuda Kristen setempat.
Semua orang yang mengenalnya mengungkapkan keterkejutan bahwa dia akan melakukan hal seperti itu, dan tidak ditemukan bukti bahwa dia memiliki kecenderungan untuk bunuh diri. Namun demikian, gagasan utamanya di sini adalah bahwa apapun tujuannya, Russell telah merencanakannya sejak lama.
Seorang pilot SkyWest Airlines bernama Joel Monteith telah maju untuk mengungkapkan bahwa dia telah melihat Russell dengan pria tak dikenal lainnya “menunjuk dan menekan sakelar” di dalam kokpit pesawat yang kosong, dan mereka langsung pergi ketika dipergoki.
Monteith percaya bahwa Russell telah merencanakan insiden ini selama beberapa waktu, dan berkata:
“Saya pergi untuk menghampiri mereka, dan berkata, ‘Hei, apa yang kalian lakukan di sini? Tapi mereka seperti… seseorang yang baru saja ketahuan melakukan sesuautu yang salah, mereka langsung berdiri dan kemudian meninggalkan pesawat saat saya menghampiri mereka. Jadi, itu agak mencurigakan.
Saya tidak berpikir insiden yang dilakukan orang ini hanyalah sebuah plot yang akan muncul dalam semalam. Saya rasa mungkin dia telah merencanakannya dalam waktu yang cukup lama, dan mungkin juga Q400 yang di ambil hanyalah sebuah pesawat “kesempatan” yang ada saat itu. “
Tetapi pertanyaannya yang muncul masih sama, yaitu mengapa?
Hasil Penyelidikan Tentang Insiden Horizon Air Q400
Mengapa dia memutuskan untuk naik pesawat ini dan menyebabkan Insiden Pesawat Q400? Apakah itu hanya momen bersenang-senang dengan rencana yang sudah diperhitungkan? Apakah dia berencana untuk bertahan hidup atau apakah ini benar “perjalanan satu arah” untuknya?
FBI pada akhirnya menolak semua teori, mengesampingkan aksi terorisme, dan pada akhirnya memutuskan insiden pesawat Q400 sebagai bunuh diri, dengan mengatakan:
Wawancara dengan rekan kerja, teman, dan keluarga serta peninjauan pesan teks yang dilakukan dengan Russell selama insiden tersebut — tidak mengidentifikasi informasi apa pun yang menunjukkan bahwa pencurian pesawat itu terkait dengan aktivitas kriminal yang lebih luas atau ideologi teroris.
Meskipun para penyelidik menerima informasi mengenai latar belakang Russell, kemungkinan pemicu stres, dan kehidupan pribadi, tidak ada unsur yang memberikan motivasi yang jelas atas tindakan Russell.
Secara resmi, begitulah pernyataannya. Namun banyak aspek yang belum terjawab dengan memuaskan bagi banyak orang. Apa yang menyebabkan pria sederhana dan taat ini pergi untuk membajak seluruh pesawat dan bagaimana dia melakukannya? Apa yang membuatnya menjadi gila seperti itu?
Bagaimana dia bisa benar-benar lepas landas dengan pesawat itu dan terbang berkeliling, melakukan trik manuver udara dengan bermodalkan video game sebagai panduannya? Itu semua adalah misteri yang aneh serta membingungkan, dan telah terbukti menjadi salah satu misteri tak terpecahkan yang paling banyak dibicarakan baru-baru ini.