Sulit untuk mengatakan apakah ada yang namanya keberuntungan dan kesialan. Hal-hal seperti itu berada di luar kemampuan kita untuk mengukur secara akurat hingga tingkat yang berarti, tetapi kebanyakan orang pasti setuju bahwa tampaknya ada orang-orang yang terlihat lebih beruntung atau tidak beruntung daripada yang lainnya.
Salah satu orang paling beruntung yang pernah tercatat dalam sejarah adalah seorang wanita yang berhasil lolos dari beberapa bencana laut lepas mengerikan, bahkan karena keberuntungannya ini, dia diberikan gelar “The Unsinkable Woman.” atau Wanita yang Tidak Dapat Tenggelam.
Siapakah Violet Jessop?
Wanita ini bernama, Violet Constance Jessop yang lahir pada tanggal 2 Oktober 1887 dari imigran Irlandia dekat Bahía Blanca, Argentina, dan sejak kecil dia sudah mengalami masa-masa sulit.
Violet adalah anak pertama yang lahir di keluarganya, dengan total sembilan saudara kandung, dan hanya enam dari mereka yang akan bertahan melewati masa kanak-kanak. Violet sendiri hampir tidak dapat bertahan karena masa kecilnya sudah dirusak oleh penyakit serius, yang diduga adalah TBC, yang juga hampir membunuhnya.
Ayahnya meninggal ketika dia berusia 16 tahun, setelah itu keluarganya pindah ke Inggris dan dia menghabiskan sebagian besar waktunya bersekolah di sekolah biara dan merawat adik-adiknya, sedangkan ibunya pergi untuk bekerja sebagai pramugari kapal, sebuah jalur karir yang akan dipilih sendiri oleh Violet nanti.
Pada tahun 1908, Violet berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai pramugari di Royal Mail Line di atas kapal Orinoco, yang menjadi permulaan dari petualangan anehnya di atas laut.
Kisah Aneh Violet Jessop Yang Tak Bisa Tenggelam
Pada tahun 1910, Violet menjadi pramugari di perusahaan lain, White Star Line, dimana ia bertugas di atas kapal mewah Olympic, yang pada masanya merupakan kapal sipil terbesar yang ada di atas air .
Di atas kapal Olimpiade inilah, dimana Violet akan mendapatkan pengalaman mengerikan pertamanya di laut, ketika mereka bertabrakan dengan kapal perang Inggris HMS Hawke pada tahun 1911.
Untungnya, tidak ada korban jiwa dan kedua kapal keluar dari kecelakaan tersebut hanya dengan sedikit kerusakan, tapi ini bukanlah akhir dari kisah Violet.
Meskipun dia terguncang oleh pengalaman kecelakaan pertamanya di atas Olimpiade, dia masih memilih untuk terus bekerja sebagai pramugari, dan tugas berikutnya adalah menaiki kapal yang mungkin pernah kamu dengar, yang disebut RMS Titanic.
Diluncurkan pada tahun 1912, Titanic benar-benar sesuai dengan namanya. Itu adalah kapal terbesar yang pernah mengapung hingga masa itu, dianggap sebagai yang paling canggih, dan tanpa biaya tambahan yang dikeluarkan untuk konstruksi serta kemewahannya yang luar biasa.
Dengan fitur keamanan canggih, seperti kompartemen dan pintu kedap air yang diaktifkan dari jarak jauh, kapal ini dianggap tak terkalahkan, dijuluki “Kapal yang Tidak Dapat Tenggelam”.
Penumpang kelas satu memiliki akses ke segala macam sarana dan fasilitas canggih, termasuk gimnasium, kolam renang, restoran kelas atas, dan kabin mewah yang tidak tersedia dimanapun pada saat itu.
Itu adalah keajaiban teknologi yang inovatif hingga membuat Titanic menjadi lambang kenyamanan dan kemewahan pada masanya, bahkan ketika diluncurkan pada tanggal 15 April 1912 dalam pelayaran perdananya dari Southampton ke New York City, RMS Titanic melakukannya dengan meriah dan membawa beberapa orang terkaya di dunia.
Saat itu, Titanic diperkirakan membawa 2.224 penumpang dan awak, salah satunya adalah Violet Jessop.
PS: Kisah Titanic berada di luar cakupan artikel ini sehingga kamu tidak akan menemukan semua poin penting dari apa yang terjadi di atas pelayaran perdana kapal raksasa ini. Yang perlu kamu ketahui (Meski kalian semua pasti sudah tahu) adalah bahwa Titanic menabrak gunung es, yang mengakibatkan tenggelamnya nyawa 1.500 orang dan menjadi salah satu bencana maritim paling mematikan sepanjang masa.
Menariknya, pada malam bencana itu, Violet baru saja melafalkan doa yang diberikan oleh seorang wanita tua Irlandia kepadanya, yang dimaksudkan untuk melindunginya dari “api dan air”. Apakah ini memiliki andil dalam melindungi dia dari tragedi tersebut?
Violet akan menceritakan sedikit tentang malam itu:
Aku diperintahkan naik ke dek. Dengan tenang, membawa para penumpang ke pinggir dek. Aku berdiri di sekat dengan pramugari lainnya, mengamati para wanita yang berpegangan pada suami mereka sebelum turun ke dalam perahu bersama anak-anak mereka.
Beberapa saat kemudian, seorang perwira kapal memerintahkan kami masuk ke dalam sekoci terlebih dahulu untuk menunjukkan kepada beberapa wanita bahwa kapal itu aman. Saat perahu diturunkan, petugas itu memanggil: “Ini, Nona Jessop. Jagalah bayi ini.’ Dan sebuah bungkusan dijatuhkan ke pangkuan saya.
Seorang wanita yang tak sempat menaikin sekoci, berakhir dengan melemparkan seorang bayi, mungkin ibunya. Dan keesokan paginya, sebuah kapal bernama RMS Carpathia akan menyelamatkan mereka dan membawa mereka ke tempat aman.
Violet sangat beruntung bisa selamat dari bencana mengerikan tersebut dalam keadaan utuh, tapi ini pun bukan akhir dari cobaan beratnya.
Ketika Perang Dunia I tiba, dia mendapati dirinya bertugas di kapal bernama HMHS Britannic, yang anehnya ternyata adalah adik kapal RMS Titanic, yang telah diubah menjadi kapal medis.
Hanya 55 menit setelah kapal berangkat untuk bertugas, Britannic diguncang oleh ledakan misterius saat berlayar melalui Laut Aegea. Kapal itu tenggelam, menewaskan 30 dari 1.066 orang di dalamnya, dengan spekulasi bahwa itu adalah torpedo musuh atau ranjau air.
Saat kapal tenggelam, Violet dan korban selamat lainnya bergegas ke sekoci, yang diduga hampir terbunuh oleh baling-baling kapal dalam prosesnya, mengakibatkan dia menerima cedera kepala yang parah, dan untungnya dia selamat.
Kemudian kapal itu tenggelam, dan Violet menulis:
Kebanggaan putih dari dunia medis samudra… menundukkan kepalanya sedikit, lalu sedikit lebih rendah dan masih lebih rendah. Semua mesin dek jatuh ke laut seperti mainan anak-anak. Kemudian dia terjun dengan ketakutan, kerasnya menjulang ratusan kaki ke udara sampai dengan raungan terakhir, dia menghilang ke kedalaman lautan.
Di tahun-tahun berikutnya, Violet akan terus bekerja untuk White Star Line, juga pindah ke jalur lain, akhirnya menyelesaikan dua pelayaran dunia dengan kapal terbesar perusahaan, Belgenland.
Dia akan menikah dan kemudian pensiun ke desa Great Ashfield, Suffolk, sebelum kemudian meninggal karena sebab alami pada tanggal 5 Mei 1971, dalam usia 83 tahun. Selama masa pensiunnya, dia secara singkat dihubungi oleh bayi yang sudah dewasa yang telah dia selamatkan saat tragedi Titanic.
Sungguh luar biasa bahwa wanita yang satu ini kebetulan hadir dalam semua insiden dan tragedi mengerikan tersebut. Menurutmu, Apakah dia wanita paling beruntung atau justru paling tidak beruntung?
mungkin aja dia sedang ada di tempat yang tepat dan waktu yang tepat saat terjadinya bencana. menurut saya hal seperti ini ga bisa dianggap sebagai hal “tidak dapat tenggelam”
Kemungkinan memang seperti dugaanmu, Chueng.
Gelar “Wanita yang tidak dapat tenggelam” hanya sebagai julukan karena dia telah selamat dari beberapa kecelakaan besar di laut. Bukan benar2 tidak bisa tenggelam, hehe 😀